2

375 31 0
                                    

Camilla's POV

"Hey, black glasses!" Sapa seseorang yang tak lain adalan Louis, Tommo Tomlinson. Ya, begitulah aku memanggilnya.

"Lihat saja suatu saat nanti kau akan menggunakan benda berlensa itu." Ucapku sambil memberi death glare kepada Louis.

"Astaga, benarkah? Tatapan membunuhmu itu sama sekali tidak menakutkan melainkan membuat kecantikan-- ups, bukan itu maksudku." Louis cepat-cepat menutup mulutnya.

Apa? Ia memujiku? Astaga. Dapat kurasakan jantungku berpacu 2x lebih cepat.

"Kalau begitu, aku pergi dulu. Sampai jumpa kacamata." Ucap Louis sambil berlalu pergi. Namun, baru beberapa langkah kemudian ia membalikan badannya dan menghampiriku.

"Temui aku di taman sepulang sekolah nanti." Ucap Louis.

"Terserah padamu." Ucapku.

***

Aku melangkahkan kakiku menuju taman sekolah. Jantungku berdetak tak bertautan sejak tadi. Apalagi, Louis yang langsung mengajakku untuk menemuinya.

"Hey, Louis." Sapaku pada Louis yang tengah duduk di salah satu kursi taman. "Jadi, ada apa?" Tanyaku pada Louis.

"Ehm... Apa kau mau menjadi sahabatku? Kurasa, kau adalah teman yang baik." Ucap Louis membuatku memutar bola mataku.

Lihatlah, seorang Louis Tomlinson memintaku untuk menjadi sahabatnya.

"Jadi, bagaimana?" Tanya Louis.

"Yeah, terserah padamu." Jawabku pada Louis.

"Kalau begitu, kini kita bersahabat!" Ucap Louis lagi.

"Yeah, whatevs." Entah kenapa aku merasa sedikit kecewa. Kupikir akan lebih dari sekedar sahabat. Tetapi, nyatanya? Sepertinya aku harus berhenti berharap walaupun, itu terlalu mustahil.

"Hey, apakah kau lapar?" Tanya Louis membuyarkan lamunanku. Aku hanya mengangguk mantap.

-Skip-

Sesampainya di kantin kami langsung memesan makanan.

"Kau ingin apa?" Tanya Louis.

"Hmm, milkshake strawberry." Jawabku sambil melemparkan senyuman kepada Louis.

"Hanya itu?" Tanyanya lagi.

"Yap." Jawabku mantap.

Setelah pesanan kami sudah selesai, kami pun mencari tempat duduk yang cocok untuk kami duduki.

"Bagaimana jika disana?" Tunjukku. Louis hanya bisa mengangguk mantap. Kami pun menduduki tempat yang aku tunjuk.

"Kenapa kau terlihat lesu?" Tanya Louis langsung to the point.

"No, aku hanya merasa tidak enak badan." Jawabku.

"Kalau begitu kau istirahat saja." Nasihat Louis.

"Pasti." Jawabku. Aku dan Louis terkekeh bersama.

Hening. Ya, hanya ada suara murid-murid yang sedang berbicara.

Aku hanya bisa melihat-lihat sekelilingku dan mataku terpaku pada wanita yang baru saja memasuki kantin.

Oh ya, Aku mengetahuinya ia Eleanor Calder. Wanita yang sekarang sedang diperbincangkan oleh seluruh murid di sekolahku.

Aku melirik Louis yang juga sedang melihat wanita itu.

"Apakah kau tau, Cam?" Tanya Louis tiba-tiba.

"Apa?" Tanyaku polos.

"Apakah kau lihat wanita berambut Brunette itu?" Tanyanya lagi. Arrgh, dia membuatku menunggu.

"Hmm, apakah Eleanor?" Tebakku.

"Ya, dan dia adalah wanita yang selama ini aku cintai." Jawabnya dan itu membuat hatiku SAKIT.

"O--oh ya?" Tanyaku gugup. Karna aku sedang menahan tangisanku, jika tidak kutahan bisa-bisa dia tau jika aku menyukainya. Tapi tiba-tiba tangisanku pun turun dan membasahi kedua pipiku.

"Permisi untuk beberapa menit." Ucapku dan langsung meninggalkan Louis seorang diri. Aku tak memperdulikan Louis yang daritadi memanggilku.

"Kenapa aku mencintai pria yang salah? Kenapa?!" Batinku.

Louis's POV

"Permisi untuk beberapa menit." Ujar Camilla sambil meninggalkan diriku sendiri.

Aku mencoba mengejarnya dan mencoba meneriaki namanya tetapi hasilnya nihil. Camilla makin berlari semakin cepat.

Ada apa dengan gadis itu? Kenapa ia menjauhi diriku setelah aku bicara tentang Eleanor. Apa jangan-jangan Camilla menyukaiku?

O...oh tidak Camilla sahabatku, tak mungkin ia menyukaiku. Aku harus mencari tau. Tapi, aku harus mencari tahu dari siapa? Hmmm......Chloe.

-----------------------------------

Hai hai Kaysaa kembali!!! Huehuee
Maaf atas ke-plinplan-an Kaysaa Haha
Mafkan....

Okay okay thank you *Dijahyellow
Oiya, jangan lupa Vomment(s) yaaa!:*

Wassalam.....


Glasses ♡ l.tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang