4

309 27 0
                                    

Eleanor's POV

Aku tengah mengetuk-ngetuk mejaku bosan. Sementara itu, Sophia dan Perrie sibuk mengobrol tentang berbagai hal yang sama sekali tidak menarik, menurutku.

"Hey, Ele kenapa kau tak bergabung dengan kami?" Tanya Perrie. Aku hanya mengangkat kedua bahuku dan kembali mengetuk-ngetuk meja.

"Bagaimana kalau kita bermain dare or dare?" Usul Sophia. Aku langsung menggelengkan kepalaku pertanda tak setuju.

"Itu sama saja, Sophia. Aku tidak mau bermain permainan bodoh itu." Ucapku menolak.

"C'mon, jangan menjadi orang pengecut, Ele." Ucap Perrie membuatku berdecak kesal.

"Dengar ya, aku tidak takut dan aku sama sekali bukan pengecut." Ucapku membela diri, "Kalau begitu, mari kita mulai permainan ini." Ucap Perrie sambil memutar kaleng soda diatas sebuah meja.

Dan kaleng soda itu mengarah kepadaku. Oh, pertanda buruk!

"Hmm, kau harus berkencan dengan Bob salah satu nerd disekolah ini." Ucap Perrie membuatku cepat-cepat menggelengkan kepala, tidak setuju.

"Pecundang." Umpat sophia. "Tidak ada kalimat penolakan Ms. Calder." Ucap Perrie

"Kumohon, tidak dengannya." Ucapku setengah memohon. "Hmm, baiklah. Bagaimana jika dengan Louis Tomlinson?" Tanya Perrie.

Sambil menunjuk Louis yang tengah melangkah memasuki kantin.

"Baiklah, setidaknya itu tidak terlalu buruk." Ucapku sambil memutar bola mata.

"Kalau begitu, berkencan dengan Louis selama 1 bulan." Ujar sophia.

"Yeah, aku akan menyatakannya sepulang sekolah." Sophia dan Perrie pun tersenyum puas.

*******

Bel pertanda pulang sekolah sudah berbunyi. "Ini saatnya, Ele." Elenor pun segera bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Louis yang tengah bersandar disalah satu tembok sekolah.

"Hei, Lou!" Sapaku membuat Louis menoleh.

"Oh, rupanya kau Ele. Ada apa?" Tanya Louis.

"Huft, aku tahu ini terdengar aneh tetapi, will you be my boyfriend?" Tanyaku membuat Louis tersentak kaget .

"A...aku..." belum selesai Louis berbicara, aku sudah memotongnya.

"Aku tidak menerima penolakan, Lou. Aku sudah menyukaimu sejak dulu jadi, kau harus menerimaku." Ucapku panjang lebar .

"Apa aku bermimpiatau memang kenyataan?" Ucapnya, dan membuatku dan Louis terkekeh bersama.

"Dasar bodoh." batinku.

"Apakah kau mau menjemputku pukul 7 malam?" Tanyaku membuatnya tersentak kaget.

"Pukul 7 malam?" Tanyanya balik

"Yes."

"Ok---okaay." Ucapnya gugup.

"Okay see you, Babe." Kataku sambil berlalu pergi meninggalkan Louis seorang diri.

Louis's POV

"Okay, see you. Babe"

WHAAT? seorang Eleanor Calder sekarang menjadi kekasih seorang Louis William Tomlinson dan, dan dia memanggilku dengan sebutan 'babe'.

Aku harus segera memberitahu kabar gembira ini pada Camilla sebagai seorang sahabat dia harus mengetahui hal ini, bukan? Aku pun melangkahkan kedua kakiku menuju taman sekolah, tempat Camilla biasa menghabiskan waktu luangnya.

Dan benar saja! Gadis itu sedang membaca novel disalah satu bench taman.

"Hey, Cam!" Sapaku membuat Camilla mendongak sambil menutup novel tebalnya.

"Oh, hai Louis." Camilla pun menggeser posisi duduknya agar aku bisa menempati tempat disebelahnya.

"Apa kau mau mendengar sesuatu yang menyenangkan?" Tanyaku membuat camilla menganggukan kepalanya pertanda mengiyakan.

"Apa kau tahu Eleanor calder?" Tanyaku membuat camilla kembali mengangguk.

"Gadis itu memintaku untuk menjadi kekasihnya." Ucapku dengan sebuah senyuman yang terukir diwajahku.

Kali ini camilla tidak memberi responnya padaku "Cam..." Tegurku. Gadis itu pun menoleh kearahku dengan sebuah tatapan yang sama sekali tak bisa diartikan.

Camilla's POV

Apa katanya? 'Gadis itu memintaku menjadi kekasihnya'

Perkataan Louis terus berputar - putar didalam memori otakku.

"Cam..." tegur Louis tiba - tiba. Aku pun  menoleh, berusaha menyembunyikan semua rasa sakit didalam hatiku.

"Jadi bagaimana menurutmu?" Tanya Louis lagi.

"Yeah, selamat!" Ucapku sambil berusaha tersenyum. Yeah, Fake smile.

"Kalau begitu, aku harus kembali ke kelas. Sampai jumpa." Ucapku sambil bangkit dari posisi dudukku, meninggalkan Louis.

Satu tempat yang menjadi tujuanku kali ini.

Toilet.

Kenapa? Karena, disanalah tempat aku dapat menumpahkan seluruh air mata yang sudah kubendung, sejak tadi. Ya, aku pun segera menangis sejadi - jadinya didalam sana.

Aku benar - benar tidak mengerti dengan jalan pikiran Louis. Setidak peka-kah itu seorang Louis Tomlinson . Dan, yang lebih membuatku terpukul, Eleanor-lah yang menyatakan perasaannya terlebih dahulu pada Louis.

Heartbreak is killing me, I loved you first why can't you see, Louis ?

*******

HEYHOOO.... CHAPTER 4 SELESAI JUGA, OH IYA LUKE HEMMINGS AKAN MUNCUL DI CHAPTER SELANJUT YA YAKS....

vomment (s) yaks!!!

Glasses ♡ l.tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang