chapter 10 :
everything in tesla
"KUPETIK bintang!"
"Lalala yeyeye."
"Untuk kau simpan."
"Lalala yeyeye."
"Cahayanya tenang, berikan kau perlindungan."
"Asik-asik jos!"
"Sebagai pengingat teman, juga sebagai jawaban semua tantangan ...."
"AYO SUARANE ENDI RWEEEEKESS???"
"ANJRIT LHAPO SEH MBAK NELLA GAK COVER LAGU INI, CUK!!!"
"MENUNGGU MBAK VIA VALLEN COVER LAGU IKI SISAN, ASOY GEBOYYY AWW MENINGGOY!!!"
Ariksa menganga.
Tak menduga jika kedatangannya di Surabaya setengah jam lalu disambut kericuhan dari Arjuna dan teman-temannya yang ajaib. Terlebih si mata sipit bernama Johan yang sedari tadi ikut bernyanyi mengikuti alunan musik dari radio di mobil. Suaranya bagus, tapi berisik banget kayak knalpot motor modifikasi anak STM. Pokoknya yang tulisan caps lock sudah jelas itu dialog Arjuna dan Johan saling adu kekerasan —
"J FOR JOHAN!!!! MANTUL!!!"
"SALAH, J FOR JANCUK!!!"
"KOALA BUNTUNG MENENGO LAMBEMU GAK TAU DICHIDORI SASUKE, HAH!"
—suara
Arjuna sama gilanya seperti Johan. Tingkahnya ada dua jenis, beradu bacot atau menertawakan setiap racuan si sound hajatan
Arjuna introvert? Idih ngaku-ngaku!
Untung ada satu orang yang satu level lebih waras, si kating yang kini menyupir mobil keluaran pabrik milik Elon Musk alias Tesla yang sekarang mereka kendarai. Wajahnya manis walau badannya imut menggemaskan kurang kalsium, terlihat jelas aura mengayomi, tipikal cowok bermasa depan jelas yang diidolakan mahasiswi. Dan juga, Ariksa jelas mencium aroma-aroma dollar.
Dani melirik Ariksa lewat kaca spion, "Harap maklum ya Ariksa, Jo sama Ajun kalo lagi ribut jadi kayak manusia jaman pra sejarah, primitif ampun-ampunan."
Ariksa meringis kecil mendengar gurauan Dani dan kejutan Arjuna yang hari ini dengan menjemput dirinya bersama grup lawaknya —walaupun teman-temannya sangat terbuka seperti saat ini, tapi tetap saja Ariksa harus basa-basi dan bersikap seperti manusia normal alias socializing padahal Ariksa letih setelah perjalanan naik kereta Jakarta-Surabaya.
"HALAH, PENCITRAAN!!!" Kompak, Arjuna dan Johan dalam satu suara melawan Dani.
Dani tak menggubris ia lanjut berbicara lagi, "Sebenarnya teori evolusi Charles Darwin gak pernah memberikan statement bahwa manusia berasal dari kera. SAMA SEKALI GAK BENAR!" Dani memandang sinis ke arah Johan dan melirik Arjuna lewat kaca spion, "Tapi, aku kadang jadi ikutan goblok dan meyakini pengetahuan sesat ini tiap kali melihat Ajun sama Johan. Lihat ramenya kalian berdua gak kalah sama monyet liar yang rebutan pisang dari turis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Standing Aloof | Junkyu Treasure
General Fiction❝ You can in a hug crowd, but if you don't feel like you can trust or talk to anybody. You feel like you are really alone. ❞ Bagi Allegra Lariksa, kehidupan hanyalah kekecewaan berbalut harapan. Dunia indah dengan kasih sayang hanya sebuah angan. Fa...