8. Trip (2)

91 18 0
                                    

"ini mo ngapain lo pakein beginian?"

"shut" aku kembali memakaikan rompi neon itu di badannya

Aku mengambilkan helm dan memasangkan ke kepalanya.

Aku mengambilkan helm dan memasangkan ke kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"mau naik motor?" tanyanya

"iya"

"waahhhh asik bisa jalan jalan"

"tapi lo gak cuma jalan jalan"

"hahhh ngapain lagi gue"

"lo nganterin pesanan bunga dari toko tante gue"

"gue dapet gaji gak nganterinnya?"

"dapet"

"yes! yaudah mana"

Aku menyuruhnya memasuki toko tanteku dan mengambil satu buket bunga untuk diantar.

Dia kembali dengan membawa buket bunga berwarna pink yang sangat cantik dan berukuran lumayan besar.

Dia kembali dengan membawa buket bunga berwarna pink yang sangat cantik dan berukuran lumayan besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"orang pacaran tuh aneh banget" kata Xiao Zhai

"kenapa?"

"mau ngasih bunga ke pacarnya, tapi malah nyuruh kurir ganteng kayak gue, kan harusnya ambil sendiri anter sendiri kalo perlu buat sendiri"

"kalo semua buat sendiri, gak laku mah jualan tante gue"

"pacaran benar benar merepotkan" ucap dia sambil menghela napas

"udah sana lo anterin tuh taroh di box belakang bunganya"

Dia meletakkan buket itu di box tempat barang sepeda motornya. Karena merasa dia sudah paham dengan tugasnya, lalu aku meninggalkannya masuk ke dalam kamar untuk menyapu rumah.

"deekk tolong siramin tanaman mama" teriak mama dari dapur

"iyaa ma"

Setelah aku selesai menyapu, aku menuju halaman depan untuk menyiram tanaman.

"loh udah dianter?" tanyaku pada Xiao Zhai melihat dia hanya duduk di sepeda motornya

"loh udah dianter?" tanyaku pada Xiao Zhai melihat dia hanya duduk di sepeda motornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"nggak"

"kok gak dianter?"

"mana gue tau mau dianter ke mana"

Aku menepuk jidatku dan berkata "Xiao Zhai....."

"emang gue salah?"

"itu kan di buketnya kan ada kartu alamat tujuannya astagaaaa"

Dia terhening sepersekian detik lalu membuka box dan mengambil kartu itu.

"oh iya ada hahahahaha"

"udah sana berangkat tuh pacarnya pasti nungguin" suruhku

"biarin siapa suruh bukan cowonya yang nganterin"

Aku berbalik dan melangkah kembali menuju halaman rumah.

"(y/n) !!!!" teriak Xiao Zhai

"apa lagii"

"ini itu dimana?"

Aku menahan amarah dan berjalan kembali menuju dia.

"lo buka google maps di hp lo, terus lo ketik alamat itu terus lo klik petunjuk jalan ini, dah lo berangkat. ikutin petunjuk dari ini" jelasku dengan menahan semua amarah

"waahh bisa gini ya?? keren banget hp gue"

"wen...itu di semua hp ada, tolong. makanya punya hp tuh jangan lo isi sama game mulu"

"game membuat pintar"

"serah lo dah, sana berangkat"

"meluncur"

Aku harap dia tidak tersesat, harusnya sih enggak soalnya aku liat tadi tujuannya itu lumayan dekat. Tapi ya gak tau lagi kalo Xiao Zhai yang jalan.

Setelah beberapa menit berlalu, muncul lah tanda tanda dia kembali dengan selamat. Aku yang sedang duduk duduk di halaman melihat kedatangannya kembali merasa sangat senang.

Dia berhenti dan memarkirkan sepeda motornya di dekatku kemudian turun dan duduk di kursi sebelahku juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dia berhenti dan memarkirkan sepeda motornya di dekatku kemudian turun dan duduk di kursi sebelahku juga.

"lo tau gak, ternyata tadi tuh bukan orang pacaran yang beli bunga"

Aku mengerutkan alisku "emang iya?"

"tadi pas gue sampe di rumahnya kan, gue panggil panggil sampe akhirnya yang pesen keluar, ternyata cowo. terus gue tanya lah buat siapa bunganya dia jawab buat mamanya"

"ya bagus dong buat mamanya"

"iyaa kan terus gue di puji ganteng lagi sama dia, memang ketampanan gue tuh sudah seharusnya diakui" ujar Xiao Zhai sambil menghempaskan poninya

"ya gue juga mengakui lo ganteng"

"sudah pasti" tingkat pedenya semakin tinggi

"gantenglo gak mau dimanfaatin buat nyari gebetan gitu?" tanyaku iseng

"gue ada kok, gue cinta dan sayang banget sama ini orang bahkan gue gak mau orang lain sampe nyakitin dia"

"siapa? gue kok baru tau lo ada gebetan" aku penasaran

The Boy Next Door (Zhai Xiaowen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang