2.

628 49 3
                                    

Di ruang tahanan..
Ciel menundukan kepala sambil memainkan borgol besi yang terpasang di kedua tangannya itu, ia sebenarnya takut sangat takut setelah ia di bawa oleh para polisi.
Karena alasan itu ia takut dan juga tatapan orang-orang sekitarnya itu yang membuatnya ketakutan.
"Bagaimana ini, ini sudah 1 jam kita membawa anak ini, tpi anak ini tidak mau buka suara sedikit pun" ucapnya
"Kita tidak bisa menahannya tanpa alasannya, kenapa dia membunuh ayahnya dan lagi anak ini masih kecil untuk di penjarakan"
"Sudah lah, kita bawa saja ke prof claude faustus"
"Oh ahli Psychologist itu?"
"Ya lah, siapa lagi selain dia, sudahlah kita bawa aja dia"

Mereka menyetujui usulan deketif itu..
Ciel yang tidak mengerti orang-orang itu bicara apa, lalu mereka membawa ciel entah kemana yang hanya bisa ciel lakukan menuruti apa yang di lakukan orang-orang dewasa itu.

••
Di saat itu, prof claude tengah menggoda para perawat di rumah sakit tersebut
"Hentikan prof claude" ucapnya, claude remas bokong perawat itu lalu mengelusnya
"Aku tidak akan berhenti nonna emilia, kau sangat menggoda sekali"
Emilia perawat yang sudah bekerja hampir 3 tahun, terkekeh kecil melihat claude yang ingin memakan dirinya
Claude mengendus aroma di leher emilia, hingga emilia merasakan nafas claude dan membuatnya mabuk dengan perlakukan claude

"Ehm, permisi"
Claude melihat 3 deketif masuk keruangannya yang masih terbuka lebar
Claude pun berdiri seolah-olah ia tidak melakukan sesuatu aneh lalu perawat itu berlari kecil untuk meninggalkan tempat itu
"Oh kalian, ada apa?"tanya claude
" kami kesini membawa tahanan baru, dia baru saja membunuh ayahnya sendiri"ucapnya claude melihat ciel dengan tatapan kosong, claude kaget melihat ciel yang baginya ciel sangat istrimewa di matanya
"Namanya siapa?"
"Ciel phantomhive, dan ayahnya vincent phantomhive selaku mantan orang kaya yang terkenal di london, hanya saja setelah kematian istrinya rachel phantomhive, vincent jatuh miskin" ucapnya
"Jadi begitu"
"Prof tolong buat anak ini membuka suara, kami sudah berusaha bicara dengannya tapi anak ini tidak mengeluarkan kata sedikit pun"
"Aku mengerti deketif, serahkan saja padaku"
"Baiklah kalau gitu, hubungi aku jika sudah ada berkembangan"
"Ha'i ha'i"

Para deketif pun pergi dan kini tinggal ciel dan claude berdua di ruangan itu
Ciel melihat isi ruangan itu yang terlihat banyak warna putih
"Duduklah ciel, saya orang baik-baik, dan saya tidak akan melakukan hal jahat padamu, dan perkenalkan namaku prof claude faustus, mulai hari ini kita berteman ya ciel"
Ciel tidak menjawabnya namun ia menganggukan kepala
"Baiklah ciel, ngomong-ngomong kau sudah makan?"
Ciel menggelengkan kepala
"Sokka, kau mau makan sesuatu tidak, kau bisa makan sesuka hatimu  karena kita teman" ucap claude tersenyum
Ciel menatap kedua mata claude dan berkata "pizza"
"Pizza, kau ingin makan pizza" dan ciel menganggukan kepala
"Baiklah, tunggu sebentar ya" claude langsung menelpon seseorang untuk memesankan pizza.

Setelah claude selesai menelpon dan ia kembali mendekati ciel"tunggu sebentar ya ciel, atau untuk menunggu kau mau minum teh hangat dulu" dan ciel menganggukan kepala nya lagi
"Baiklah"

Claude langsung membuatkan ciel teh hangat tersebut
Sambil membuat teh, claude diam-diam melirik ciel dari bawah hingga keatas, wajah claude memerah dan ia berkhyal mesum dengan ciel

Usai membuat teh hangat, ciel meminum pelan teh itu karena panas
"Ne ciel, kalau boleh tahu kenapa mata kirimu ya?" tanya claude
Ciel menundukan kepala
"Ah gomen-gomen aku tidak akan menanyakan soal itu, tolong maafin ya ciel"
"Sebenarnya, ayahku yang melakukan nya" ucap ciel
"Eh"

Flasback..
3 bulan setelah kematian rachel, ciel melihat ayahnya terus menangis sambil meminum alkhol yang ia pegang
"Otou-san" ucap ciel
Vincent menoleh dan ia menatap sinis ke ciel hingga ciel ketakutan
"Kamu.."
Prang..
Ciel menahan kesakitan pada mata kirinya karena vincent melemparkan botol minuman keras itu tepat di mata kiri ciel

Now..
"Jadi begitu, ayahmu jahat sekali, boleh lihat matamu ciel" dan ciel menganggukan kepala
Claude mendekati wajah ciel dan ia menghirup aroma ciel seperti bunga mawar yang baru saja mekar
Claude langsung meleleh dan ia tidak sabar ingin memakan ciel namun ia menahan hasratnya itu
"Ah matamu cukup parah juga ciel" claude melihat mata kiri ciel memang sangat mengerikan bagi orang lain
"Kata dokter, aku sudah buta mata kiriku"
"Hm begitu"

Tok...

Tok...

Tok..
"Permisi prof, pesanan anda"
"Oh terimakasih lilia" claude mengedipkan mata sebelahnya untuk lilia dan lilia menyerit girang karena claude
"Nah ciel, ini pizza yang kamu inginkan, makanlah" ciel pun melahap pizza itu satu potong dengan pelan
"Ne ciel, mumpung Ciel sedang makan pizza, bisa ceritakan pada ku sebagai temanmu, apa yang terjadi denganmu sampai kamu membunuh ayahmu"
Ciel menghentikan makannya dan berkata "otou-san, otou-san berkata kasar pada oka-san, aku tidak suka otou-san bicara seperti itu, otou-san lebih baik berkata kasar denganku daripada oka-san, makanya aku tidak sadarkan diri kalau aku membunuhnya, aku akui aku sangat marah besar waktu itu.. Dan lagi"
"Kenapa ciel?"
"Dia, selalu melecehkanku, aku sudah menghitungnya saat dia melecehkanku sekitar 20 kali"
Claude kaget dan berkata "20 kali, kamu di lecehkan maksudnya di perkosa" ciel menganggukan kepala
Claude menahan amarah dan ia pun langsung menghubungi deketif itu

"Hoi! Aku sudah tahu kenapa anak ini membunuh ayahnya"
"....."
"Ah pokoknya cepat datang kemari" ucap claude
Claude menutup tlpon itu dengan kasar dan ia melirik ciel memakan pizza itu
"Anak ini, kasian sekali" gumam claude

••
Claude serta 3 deketif yang membawa ciel tadi dan kini mereka sedang bicara serius, lalu ciel duduk di ruangan claude sambil melihat langit-langit gedung tersebut

3 jam, ciel menunggu dan kini claude kembali
"Ciel, ada kabar baik untukmu" ucap claude tersenyum
"Apa itu?"
"Mulai hari ini, kamu adalah anakku"
"Eh"

#di apartemen claude..
Ciel & claude tiba di apartemen, ciel melihat isi apartemen claude yang sangat rapi & bersih
"Sekarang kamu tinggal disini, kamu bisa lakukan apapun di tempat ini selain di tempat itu" ciel melihat pintu besi hitam
"Baiklah, tapi kenapa bisa kau jadi ayahku?"
"Cerita nya begini ciel, aku negosiasi sama deketif itu agar kamu bebas dari jeratan hukum, Walaupun aku harus kena denda puluhan dollar" ucap claude
"Gommenase claude, aku sudah buat nyusahin claude, aku berhutang budi dengan claude, claude bisa melakukan apapun untukku sebagai balasannya" ucap ciel
Claude kaget dan berkata "apapun katamu ciel"
"Ha'i"
Claude tersenyum dan berkata "ja kalau gitu" claude melumat bibir ciel dan ciel hanya diam aja
Claude melumat bibir ciel dengan nafsu dan ganas sampai ia memperdalam ciuman itu
"Kau.. Mulai hari ini turuti apa yang aku minta" dan ciel menganggukan kepala

Claude senang karena ciel tidak berontak, claude kembali mencium bibir ciel lalu membuka keseluruh pakaian ciel
Claude terpesona dengan tubuh Ciel dan menurutnya sangat cantik sekali
Claude memainkan junior milik ciel yang mungil itu lalu menyulum nya hingga ciel tersedak kaget
"Kau suka ciel" dan ciel menganggukan kepala
"Ja giliranku ciel" claude memperlihatkan junior miliknya, tanpa ragu ciel mengulum nya dan claude mendesah "ah ah terus ciel, kau ahli sekali melakukan ini ahh ahh"
Ciel terus menyulum dan perlahan sesuatu berdenyut pada junior claude dan hingga keluar cairan putih di mulut ciel, ciel menelannya lalu claude mencium bibir ciel

••
Setelah berjam-jam mereka melakukan seks..
Claude memeluk ciel seolah-olah tidak ingin melepaskan ciel
"Ciel, aku ada permintaan untukmu"
"Apa itu?"
"Aku minta kamu tidak boleh keluar dari apartemen ini, lalu kau tidak boleh membuka pintu besi itu selain aku, mengerti" dan ciel menganggukan kepala
"Anak pintar, soal makan itu bisa ku atasi ciel yang penting kamu turuti permintaan ku ini"




Next part 3...

Kurasshu (CielxSebastian) EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang