"Jadi begitu" ucap Sebastian mendengar cerita ciel dan ciel hanya menundukan kepala
"Ne, katamu kamu mau kebebasan bukan, saa sekarang kamu bebas tanpa alois dan laki-laki bernama Claude itu"ucap Sebastian
"Ah berarti selama ini yang bernama Claude itu yang membawa adikku ya, dasar awas aja kalau aku bertemu dengannya, Aku akan koros (bunuhnya)" sambung sebastian
"G-gomen, anu saya belum mengucapkan terimkasih dengan anda, lagi sekali terimakasih banyak" ucap ciel membunggukan badannya
"Ya tidak apa-apa, kau tidak perlu terimakasih ciel, ne selanjutnya kamu mau kemana ciel?"
Wajah ciel lesu dan Sebastian menghela nafas "ha'i ha'i, malam ini kau bisa tidur disini dan lepas ini kau bebas kemana pun, dan terimakasih juga Kamu sudah menceritakan soal Claude, jadi aku mudah mencari nya nanti"Ciel menganggukan kepala
"Oh ya namaku Sebastian michaelis, kau bisa memanggilku Sebastian, salam kenal ciel" ucap SebastianDan setelah perkenalkan singkat ciel & Sebastian, kini ciel duduk di atap rumah itu sambil melihat gedung-gedung tinggi tersebut
"Oh kau rupanya" ucapnya, ciel menoleh dan berkata "eto.."
"Lau namaku lau ingat itu, Sebastian sudah menceritakan nya soal kamu ciel, ah aku tidak nyangka kamu menjalankan hidup seperti itu" ucap lau duduk di sebelah ciel
"Aku.. Sudah terbiasa lau, sejak ayahku melakukan lecehan, serta memukul ku, dan salah satu buktinya mata kiriku" ucap ciel
"Hah, ayah macam apa dia sampai segitunya dengan anaknya, apa dia sudah gila" ucap lau
"Aku tidak tahu lau tapi setelah meninggal nya oka-san dia sudah seperti itu, tapi yang ku kesal dia berkata kasar tentang oka-san, aku.. Aku" ciel melihat kedua tangannya
"Aku membunuhnya" sambung ciel
Lau kaget dan ia menoleh ke gedung-gedung tersebut "jadi begitu"
"Hm, aku membunuh ayahku tanpa sadar, karena aku sangat kesal waktu itu" ucap ciel
"Tapi ciel, apa kau menyesal membunuh ayahmu sendiri?"
Ciel kaget dan ia menundukan kepala "tidak, justru aku merasa bebas darinya lau" ucap ciel
"Sokka, kalau aku di posisimu, pasti juga sama seperti mu ciel," ucap lau menepuk pundak ciel
"Hm"Sebastian mendengar pembicaraan ciel dan lau, ia pun langsung pergi begitu saja
"Ja kita harus kembali ciel, kamu harus istrihat, kamu pasti sangat lelah sekali" ucap lau
"Hm wakata, arigato lau, sudah mendengar ceritaku"
"Ha'i Ha'i, dan gomen ne ciel yang pembicaraan ku tadi, membunuh mu"
"Ya tidak apa-apa lau" ucap cielKeesokan harinya..
Ciel terbangun dari tidurnya karena ia mencium aroma yang sangat menyengat pada hidungnya itu
"Oh sudah bangun Ciel, ohayo"ucap Sebastian
" ohayo"
Ciel melihat Sebastian sedang memasak
"Eto."
"Coto mate ne, sebentar lagi akan selesai" ucap Sebastian dan ciel menganggukan kepalaLalu lau baru saja tiba di markas michaelis, ciel melihatnya yang pasti lau habis keluar
"Ini kan yang kau maksud Sebastian" lau memberikan sebotol lada bubuk
"Yap benar sekali lau"
"Ah dasar kamu bisa-bisa nya tidak beli sekalian waktu belanja bulanan"
"Gomen-gomen, aku lupa lau, sudahlah jangan cemburut begitu, tuh lihat ciel"
Lau melirik ciel dan berkata "ciel selamat pagi"
"Pagi juga lau"
"Ngomong-ngomong lau, ambil piringnya"
"Ah menyebalkan" ucap lau
"Anu, apa aku bisa bantu?" tanya ciel
"Eh, tidak usah Ciel kamu duduk saja disana, sebentar lagi sarapannya selesai kok"
"B-baik"
Ciel pun kembali duduk dan lau mendekati Sebastian "Sebastian, apa kau tidak ada kepikiran untuk mengajak ciel tinggal bersama kita" bisik lau
"Lau, aku juga berpikir begitu tapi anak ini ingin kehidupan bebas"
"Tapi, setelah ini dia ngpin ya" ucap lau
"Aku Tidak tahu lau"••
Setelah Ciel, Sebastian dan lau selesai sarapannya, Sebastian pun mengambil piring kotor tersebut
"Anu, biar aku aja Sebastian"
"Tidak usah ciel, kamu duduk saja temenin lau ya"
"Tapi.." Sebastian mengabaikan nya hingga ciel merasa tidak enak dengan Sebastian
"Ne ciel, habis ini kau mau kemana?" tanya lau
Sebastian melirik ciel
"Aku Tidak tahu" ucap Ciel
"Ehh, masak kamu tidak tahu ciel"
"Aku memang menginginkan kebebasan dari Alois dan claude, tapi aku tidak tahu aku harus kemana setelah aku bebas" ucap ciel
Lau menghela nafas dan ia melirik Sebastian dan Sebastian menganggukan kepala
"Anu ne ciel, kalau tidak keberatan, kau boleh tinggal disini sesuka hatimu"
Ciel kaget dan Sebastian hanya tersenyum saja
"Tapi, aku... Aku merepotkan kalian, aku.. Tidak bisa berubat apapun, apalagi waktu adiknya Sebastian, aku tidak bisa menolongnya" ucap ciel
"Ciel, jangan seperti itu, kami semua tidak merepotkan mu apalagi soal adikku, aku mengerti kamu tidak bisa menolong nya, jangan nyalahin dirimu terus ciel" ucap Sebastian
"Sebastian"
"Ya itu benar ciel" ucap lau
Ciel senang mendengar perkataan lau dan Sebastian
"Arigato Sebastian lau, sudah memberiku tumpangan tinggal disni"
"Ha'i Ha'i"
"Yosh, lau ngomong-ngomong bagaimana kelanjutan pencarian Claude itu"
"Oh soal itu, memang benar claude adalah prof piskolog yang di katakan ciel, tapi belakangan ini claude itu tidak menampakan dirinya belakangan ini"
"Lalu apartemen nya?"
Lau menggelengkan kepala nya
Sebastian menghela nafas dan berkata "apa dia tahu kita mencarinya" ucap Sebastian
"Entahlah"
"Anu, claude pernah ke tempat Alois mencari ku, tapi alois mengusirnya, aku tidak tahu setelah itu, gomen lau Sebastian aku tidak bisa membantu kalian untuk menemukan Claude"
"Tidak apa-apa Ciel yang pasti intinya Claude tidak jauh dari sini" dan ciel menganggukan kepala••
Di sore harinya, ciel seperti biasa duduk di atap rumah tersebut
"Haha kau sangat menyukai tempat ini ciel"
"Sebastian" ucap ciel kaget
"Apa aku menganggu mu" ciel menggelengkan kepala nya
"Sokka, ja aku duduk di sebelahmu ya ciel"
"Hm"
Ciel melirik Sebastian dan berkata "anu soal adikmu Sebastian Bagaimana keadaan nya?"
"Oh dia, dia baik-baik saja ciel hanya saja dia masih ketakutan saja"
"Oh begitu, ku harap adikmu cepat pulih Sebastian agar bisa kamu dan adikmu berkumpul lagi"
"Arigato Ciel"Mereka terdiam sejenak sambil melihat matahari yang akan tenggelam
"Aku sangat menyayangi adik ku itu ciel, dia satu-satu nya keluargaku yang ku punya"
"Eh, ja orangtua Sebastian dimana?"
"Mereka tidak ada ciel"
"Gomen Sebastian"
"Yah tidak apa-apa ciel, yang penting selama adikku masih hidup aku bersyukur sekali"
Ciel tersenyum dan berkata "jika saja adikmu mendengar semuanya pasti dia juga akan menyayangimu Sebastian"
Sebastian menoleh dan berkata "ah kau benar ciel""Hoi apa aku menganggu kalian" ucap lau
Ciel dan Sebastian menoleh bersamaan
"Ada apa lau?"
"Ah, untuk makan malam ini seperti nya bahan makannya kurang Sebastian"
"Sokka, aku lupa kalau bahan makanan nya berkurang" ucap Sebastian beranjak dari tempat duduknya
"Anu, apa Sebastian akan ke supermaket? Kalau iya aku boleh ikut, aku ingin membantu" ucap ciel
Sebastian tersenyum dan berkata "baiklah"Next part 8...

KAMU SEDANG MEMBACA
Kurasshu (CielxSebastian) Ending
Mystery / Thrillerciel yang hidup bersama ayahnya yang sangat jahat, namun apa yang akan terjadi setelah ciel merasa tidak tahan perilaku ayahnya itu..