Di supermaket, ciel & Sebastian membeli bahan-bahan dapur serta beberapa cemilan lainnya
"Ciel, kamu tidak ambil sesuatu untukmu sendiri? Atau kamu mau makan sesuatu untuk makan malam nanti?"
"Ah tidak usah Sebastian"
"Kenapa ciel? Ah apa kau tidak enak denganku, jangan dipikirkan, aku sama sekali tidak keberatan kalau kamu mau sesuatu ciel, justru aku senang" ucap Sebastian
"B-bukan gitu Sebastian eto.."
"Sudah-sudah, cepat kamu mau apa ciel?" ucap Sebastian tersenyum
"Ah itu.. Seperti nya aku ingin sesuatu yang manis"
"Sesuatu yang manis? Hmm maksudnya cake begitu" dan ciel menganggukan kepala
"Ah begitu, ja kalau gitu aku buatkan untukmu bagaimana?"
"Eh, memangnya Sebastian bisa?"
"Tentu saja, aku kan dulu mantan koki ciel"
"Wahh hebat sekali, pantas saja Sebastian banyak tahu soal dapur apalagi bahan-bahan dapur"
"Hehe ya begitulah, tapi ciel hanya itu saja kau mau, tidak ada lain" ciel menggelengkan kepala
"Ya sudah kalau gitu, jika tidak ada lain" ucap SebastianSetelah mereka belanja dan membayar kasir, ciel & Sebastian keluar dari supermaket tersebut
"Tunggu sebentar ciel, apa ada yang kurang gak ya" Sebastian memeriksa barang belanjaannya dan ia menepuk jidatnya"oh sudah ku duga ada kurang aku beli, coto mate ne ciel aku tidak lama kok"
"Hm"
Ciel pun bersandar di depan supermaket tersebutNamun ciel melihat jualan koran di samping supermaket itu, ciel melihat berita koran itu, dan sontak ia kaget"ini.."
"Terjadi ledakan boom di mansion keluarga trancy, banyak korban berjatuhan, pihak polisi masih diselediki kasus tersebut"
"Sonna" ucap ciel kaget"Ciel, maaf lama menunggu" ucap Sebastian baru keluar dari supermaket
Ciel kaget dan ia menoleh Sebastian, Sebastian melihat wajah ciel pucat dan berkata "ada apa ciel?" tanya nya
"Tidak, tidak ada Sebastian" ucap ciel menundukan kepala
Sebastian melirik koran tersebut dan ia sedikit kaget melihat berita di koran tersebut "sokka, kau sudah membacanya ya" ucap Sebastian
"Eto, aku.."
"Kau takut ciel"
Ciel kaget dan berkata "b-bukan gitu Sebastian"
"Lalu?"
"Sebenarnya aku hanya sedikit kaget saja, ternyata kamu melakukan nya"
"Ah, memang karena aku muak sekali dengan keluarga trancy, Walaupun aku tidak sepenuhnya puas dengannya, aku benar-benar masih kesal dengannya ciel, apalagi adikku Di perlakukan kejam dengannya " ucap Sebastian mengepalkan kedua tangannya
"Sebastian"
"Gomen ne ciel, kamu pasti membenciku kan karena aku pembunuh"
Ciel menggelengkan kepala nya langsung "Tidak, aku sama sekali tidak membencimu Sebastian, bukan kamu saja melakukan pembunuh an itu Sebastian, aku.. Aku juga pernah melakukan nya dengan kedua tangan ini" ucap ciel
Sebastian tersenyum dan ia mengelus rambut ciel hingga ciel tersipu malu
"Yokata, aku senang mendengar nya ciel"
Ciel tersenyum saja dan baginya ia mulai nyaman dengan Sebastian
"Ayok kita pulang, nanti lau bakal curiga kalau lama-lama kita keluar" dan ciel menganggukan kepalaLalu claude yang memperhatikan ciel & Sebastian dan tentunya ia geram kesal melihatnya
"Sial-sial! berani sekali menyentuh ciel milikku, awas aja kau, aku akan koros kau brengsek, tapi yokata, ciel baik-baik saja" ucap claude
"Mate ne ciel, aku akan menjemputmu" senyum claude••
Di markas michaelis..
Ciel & Sebastian baru saja tiba di markas
"Kalian.. Lama sekali sih belanjanya" ucap lau
"Haha gomen-gomen lau, tadi ada yang ketinggalan aku beli" ucap Sebastian menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Oh begitu, aku pikir kalian sedang main-main dulu baru belanja"
"Astaga lau, kau jangan terlalu berlebihan pikiranmu itu, sudahlah kau lebih baik bantu kami bawa barang belanja an ini ke dapur"
"Ha'i Ha'i""Oh ya Sebastian, ada panggilan dari agni"
"Agni, ada apa dia memanggilku? Gak biasanya dia seperti itu"
"Katanya dia minta tolong untuk menyelidiki kasus mahasiswa yang hilang, belakangan ini banyak mahasiswa hilang Sebastian, agni sudah mencari tersangka itu tapi tidak ada menemukan nya"
"Lalu, kenapa tidak suruh pihak polisi atau deketif saja"
"Masalahnya soma hilang Sebastian, makanya dia minta tolong denganmu"
"Soma, dia menghilang" ucap Sebastian kaget
"Ah iya, 3 hari yang lalu dia menghilang Sebastian, agni mikir soma sibuk dengan tugas kuliahnya tapi, soma tidak pulang sama sekali apalagi menghubungi nya pun tidak bisa, agni mikir ini ada hubungan dengan kasus hilangnya mahasiswa itu Sebastian"
Sebastian menghela nafas dan berkata "ah lama-lama kota ini sudah gila lau, aku tidak habis pikir pemerintah sedang ngpin coba"
"Itulah, aku suruh kamu ikut denganku sama ran-mao ke china tapi kamu tidak mau Sebastian"
"Bukan masalahnya itu, aku tidak tega saja meninggalkan tempat kelahiranku lau"
"Ha'i Ha'i, aku tidak bisa memaksamu pergi ke china Sebastian, tapi kalau kamu tetap menolak aku tidak masalah"
"Arigato lau, lain kali aku mampir ke china dan melihat ran-mao"
"Oke"Ciel hanya mendengar pembicaraan lau & Sebastian
"Anu.. Siapa agni dan soma?" tanya ciel
"Ah kita melupakan ciel sebastian, saa jelaskan siapa mereka Sebastian, biar aku urus masaknya" ucap lau
"Ya sudah" Sebastian menoleh ke ciel dan berkata "agni dan soma adalah rekanku ciel atau bisa dibilang teman dekat, Walaupun agni dan soma bukan asli dari london tapi mereka dari india, aku mengenal mereka saat aku menjadi koki ciel, sampai saat ini kami sering berkomunikasi"
"Sokka, lalu bagaimana dengan kasus mahasiswa itu, apa Sebastian menolong soma?"
"Tentu saja, aku akan mencari siapa pelakunya, memang sih belakangan ini banyak hilang mahasiswa dan yang ku tahu dari london lebih parah"
"Jadi begitu"
"Soma anak cerdas ciel, aku yakin soma baik-baik saja"
"Semoga aja Sebastian" ucap ciel••
Di sebuah mansion yang megah, claude berlutut di hadapan seorang wanita bernama hannah anafelzo
"Apa yang kau lakukan kemari Claude faustus, atau kau menyerahkan dirimu sebagai mainan ku hmm" ucap hanah sambil menikmati wine yang di berikan 3 kembar atau pelayan nya tersebut
Claude menongakan kepalanya melihat 2 pria mencium kaki hannah
"Maafkan saya hannah-sama menganggu istrihat anda malam-malam begini, sebenarnya saya kemari ingin memberikan sesuatu yang bagus daripada mainan anda"
Hannah menaikan alisnya dan berkata "oh, yang benar saja, siapa?"
"Tapi sebelum itu, aku minta tolong dengan anda"
"Hmm minta tolong apa?"
Claude tersenyum dan ia pun menceritakan nya hingga hannah ikut tersenyum"baiklah, anak-anak besok kita siap-siap"
"Baik hannah-sama" ucap mereka"Yosh, kali ini aku bisa mendapatkan ciel, ciel mate ne aku pasti akan menyelamatkan mu dari orang itu" batin claude
Lalu di markas michaelis..
Ciel keluar dari kamarnya menuju kedapur, namun ia melihat Sebastian tengah mengotak-atik laptop tersebut
"Sebastian, kau belum tidur" tanya ciel
Sebastian kaget dan ia menoleh "oh ciel"
Ciel duduk di sebelah Sebastian dan ia melihat layar laptop tersebut "sedang apa Sebastian?"
"Hm, aku sedang ngurus pencarian kasus mahasiswa itu ciel"
"Ah soal itu ya"
"Hm, tapi aku belum menemukan nya" ucap Sebastian
Ciel melirik Sebastian yang serius dengan pekerjaan nya dan berkata "Sebastian mau kopi tidak? Aku buatkan"
"Eh ya, terimakasih ciel"
"Ya sama-sama Sebastian"Ciel pun membuatkan sebastian kopi dan setelah itu memberikannya di atas meja tersebut
"Sebastian jangan terlalu memaksa an diri, kau bisa kerjakan dengan pelan-pelan"
Sebastian tersenyum dan berkata "arigato ciel, kau mengkhwtrkanku ya"
Deg..
Ciel memalingkan wajahnya saking ia tersipu malu"b-bukan gitu Sebastian "
"Haha wakata, tenang aja ciel"Ciel pun tersenyum lalu ia menemani Sebastian mengerjakan tugasnya itu.
1 jam..2 jam mereka masih di posisi sama, ciel perlahan mulai mengantuk hingga ia bersandar di pundak Sebastian dan Sebastian pun menghentikan pekerjaan nya, dan ia melihat ciel tengah terlelap tidur
"Ah dia kalau tidur manis sekali" senyum Sebastian
"Selamat tidur ciel"Next part 9...

KAMU SEDANG MEMBACA
Kurasshu (CielxSebastian) Ending
Mistério / Suspenseciel yang hidup bersama ayahnya yang sangat jahat, namun apa yang akan terjadi setelah ciel merasa tidak tahan perilaku ayahnya itu..