33. Mengikhlaskan

17.2K 889 18
                                    

"Raka?"

"YA AMPUN! QILLA KENAPA? LO JUGA KENAPA? ADHIT MANA? KALIAN KENAPA?" Teriak Fanny histeris.

Pasalnya kini Fanny, Nasya, Alfa, Nathan, dan Sagara melihat Raka dengan wajah yang babak belur dengan Aqilla di gendongannya yang tak sadarkan diri.

Padahal niat mereka tadi ingin menyusul Aqilla dan David yang tak kunjung kembali, namun mereka malah di kejutkan dengan keadaan sahabatnya yang sudah seperti ini.

"Sini biar gue yang bawa Aqilla ke uks, lo keliatan lemes!" Tawar Sagara.

Namun Raka tidak menggubris semua ucapan mereka yang menghalangi jalannya, ia pergi melewati orang-orang itu yang masih diselimuti raut khawatir dan penasaran.

"Qilla kenapa?" Tanya Nasya entah pada siapa.

Tiba-tiba dari arah yang sama dengan datangnya Raka tadi, David berjalan cepat dengan wajah yang merah padam, membuat semua orang semakin penasaran atas apa yang telah terjadi.

Langkah David terhenti ketika Fanny menahan lengannya, "Dhit, ini ada apa sih? Qilla kenapa?"

Bukannya menjawab pertanyaan dari Fanny, David malah menghempaskan tangan Fanny yang menahan lengannya, "Minggir!" Setelah itu ia menyusul Aqilla dan Raka yang sudah terlebih dahulu menuju UKS.

"Ada yang nggak beres, ayok susul!" Ajak Sagara.

🌵🌵🌵

Pintu UKS terbuka dengan kasar, Raka yang sedang membuka nakas untuk mengambil obat menoleh menatap pintu yang kini muncul David dengan wajah yang masih begitu merah padam dan tatapannya yang juga tak kalah tajam.

Tanpa menghiraukan Raka yang menatapnya datar, David menghampiri brankar yang di atasnya terdapat Aqilla. Gadisnya itu masih menutup matanya, bagian tulang pipinya sedikit membiru karena pukulan David tadi.

Tiba-tiba rasa sesak memenuhi rongga dada David saat melihat keadaan gadisnya saat ini, ia menutup mata sejenak untuk menetralkan ekspresinya sekaligus perasaannya.

David meraih tangan Aqilla untuk ia genggam, "Maafin Aku, La!" Bisiknya.

"Sebenernya ini ada apa sih?" Tanya Nasya yang kini sudah berada di depan pintu, di belakangnya juga terdapat Fanny, Alfa, Sagara, dan Nathan.

Raka menghampiri brankar Aqilla dan menyodorkan alkohol pada David, sehingga membuat sang empunya menoleh, "Obatin!"

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, David mengambil kapas dan alkohol yang Raka sodorkan padanya.

"Lo juga harus di obatin, Rak! Muka lo udah jelek sekarang makin tambah jelek!" Ledek Fanny mencoba untuk mencairkan suasana, sedangkan Raka tidak menanggapi ucapan Fanny, "Sini biar gue obatin!" Tawar Fanny.

"Eunghh,"

Lenguhan itu membuat semua orang yang kini berada di UKS menatap Aqilla yang perlahan membuka matanya.

"La?" Panggil David khawatir, ia masih setia menggenggam tangan Aqilla.

Gadis itu sudah sepenuhnya membuka mata, yang pertama kali ia lihat adalah David, kekasihnya itu menatapnya dengan raut wajah khawatir sekaligus bersalah.

Aqilla mengalihkan pandangannya dari David ke semua penghuni UKS saat ini, netranya jatuh pada Raka yang sedang diobati oleh Fanny, tetapi tatapannya mengarah pada Aqilla, gadis itu tidak dapat mengartikan tatapan dari Raka saat ini.

"Raka?" Panggil Aqilla pelan.

David memejamkan matanya saat kekasihnya itu malah memanggil nama laki-laki lain dibanding dirinya, namun saat ini ia harus mengerti kondisi dan mengontrol emosinya.

With You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang