TERATAI 2🌼

414 25 0
                                    

Happy Reading gaes☺
Typo berterbangan😭

"Perpisahan harus di relakan, demi menyambut pertemuan baru"
~fdla

"Kayak Dia," jelas Varo lagi, mereka lantas kaget mendengar penjelasan dari Varo, dan seketika suasana berubah seperti Mellow

Gio yang sadar akan perasaan sahabatnya berdiri dari montornya dan menghampiri Varo
"Gue tau lo sedih,kangen sama dia, tapi ga mungkin kan dia disini," jelas Gio menepuk bahu Varo,

"Tumben bener" kata Varel

"Yee... si bambank, gue slalu bener kalek," sewot Gio

"Yaude, kapan nongkinya klo gini terus," Angga yang sejak tadi menyimak pun angkat bicara guna mengalihkan perhatian Varo

Merekapun memutuskan untuk segera ke Cafe yang sering mereka datangi hanya untuk menikmati secangkir kopi dan menghilangkan beban fikiran sesaat

Mereka berempat duduk di pojok kiri cafe bagian depan, Angga melambaikan tangannya mengkode seorang barista muda untuk menghampirinya

"Mau pesan apa mas?" Tanya barista perempuan yang masih muda, umurnya mungkin masih anak sma

"Pesen hati mbak buat stuck di saya boleh," jawab Angga yang di balas toyoran oleh ketiga sahabatnya

Sedangkan barissta tersebut hanya tersenyum tersipu malu "saya serius mas," kata barista tersebut
"Saya juga ser.." kata Angga terpotong oleh putus dari Varo dan Varel secara bersamaan "Caffe Latte empat!" Dengan mata yang menajam menatap Angga

Barista tersebut langsung menulisnya di sebuah buku kecil yang di bawanya dan segera membuat pesanannya

Tidak butuh waktu lama, barista tersebut datang dengan senampan berisi empat minuman, dan meletakkannya ke depan pemiliknya masing masing

"Ini buat masnya," kata Barista tersebut menyodorkan secangkin kopi di depan Varo, Varo hanya menatapnya sekilas, lain dengan ke tiga pemuda yang menatap cangkir kopi milik Varo dan barista tersebut bergantian,

Pasalnya, kopi milik Varo jelas lebih berbeda,
Karna terdapat sepucuk kertas yang di tempel di salah satu sisi cangkip kopi tersebut
Gio lantas mengambil kertas tersebut dan membaca tulisan di dalamnya "wih nomer hp cuii..mayan ni" jelas Gio menatap tulisan tersebut dengan mata berbinar

"Minat?, ambil,buat lo!" Putus Vero tak mau berbelit belit

Perkataan Varo sudah bisa di tebak oleh sahabatnya, karna selalu itu yang muncul jika ada seorang yang ingin mendekatinya
Ketiga sahabatnya pun juga sudah hafal apa masalahnya

"Var, kapan terakhir kali lo minta orang kirim bunga buat dia?" Tanya Varel meminta penjelasan

"Tiga taun lebih 2 bulan lah," jawab Varo dengan mengambil ponselnya di saku celananya

"Trus katanya gimana?," kini giliran Gio yang bertanya

"Rumahnya udah gak berpenghuni kata tetangganya, ga ada jejak dari sana," Varo masih ingat jelas gimana perkataan sang pengirim bunga tersebut,

"Lo ga mau cari dia lagi?"tanya Gio

"Emang sejak kapan gue berenti cari dia?" Varo bertanya balik

TERATAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang