Prolog🌼

1.2K 54 3
                                    

"Setiap orang yang bertemu juga akan mengalami perpisahan, maka jangan terlalu berlebihan menyambut pertemuan itu, atau kau akan terluka saat perpisahan itu terjadi nantinya."


Happy reading
Typo berterbangan

10 tahun lalu.....

Nampak seorang anak laki laki berusia tujuh tahun itu tengah jenuh duduk di atas kasur kecil di sebuah panti, anak itu di titipkan oleh sang papa sejak semalam, lantaran papanya yang akan keluar kota selama satu hari.

Dirasa dirinya sudah tidak tahan berada di kamar ini sendirian, ia pun memutuskan untuk berjalan jalan saja mengelilingi panti ini, toh siapa tau dia dapat memiliki teman baru disini.

Anak laki laki itu saat ini sedang berada di taman belakang panti yang sangat sepi, lantaran anak anak di sini lebih memilih bermain di taman depan karena lebih luas dan lebih banyak wahana permainan di sana.

Saat anak itu ingin berjalan menuju kolam yang berada di pojok taman itu, tak sengaja ia melihat gadis kecil yang kiranya satu taun di bawah umurnya, sedang terduduk di atas rerumputan sembari memegang sebuah boneka kecil di tangannya dan melamun menatap lurus ke depan memandangi burung burung merpati yang berterbangan

Anak laki laki itu lantas menghampirinya "Hay kamu," ujarnya sembari melambaikan tangan kanannya di depan wajah sang gadis kecil nan cantik itu

Gadis itupun tersadar dari lamunannya dan mendongak mendapati sang pemilik telapak tangan yang melambai di depannya "kamu berbicara denganku?" Tanyanya, pasalnya di panti ini banyak yang tidak suka dengannya karena tubuhnya yang kurang terawat, sehingga terlihat kurus dan kulitnya yang kusam, namun itu tidak menghilangkan wajah cantik nan manis yang di milikinya

"Iya, kamu kenapa sendiri disini dan melamun?" Tanyanya

Gadis kecil itupun kembali melamun, dan berfikir, apa anak laki laki ini akan mendengarkan critanya?

"Hay, aku bertanya padamu, kau malah melamun lagi," serunya saat sadar tidak ada pergerakan dari sang gadis kecil itu

Anak laki laki itu lantas menjulurkan tangannya kembali di depan gadis kecil itu "Namaku Bian, siapa namamu?"

Gadis itu lantas berdiri dan tersenyum manis "Namaku Elena, apa kau mau berteman denganku?" Tanynya sedikit takut, karna jarang yang mau berbicara dengannya

"Teman?..." gumannya sedikit kaget akan pertanyaan itu dan melihat raut wajah sedikit takut dari gadis kecil di depannya

"Iya teman,kenapa?,apa kau jijik denganku sama seperti anak anak lain?,maaf kan aku jika menjijikkan" kata gadis kecil itu seraya menunduk dengan mata berkaca kaca.

Saat airmatanya ingin terjun bebas di pipi mulusnya itu, ada jawaban dari lawan bicaranya yang menghentikan air matanya yang ingin jatuh

"Hhmm yaaa aku akan menjadi temanmu, aku tidak jijik kepadamu kok,aku nyaman denganmu," katanya keluar begitu saja,karna memang benar, dirinya merasa nyaman di dekat gadis kecil itu,seperti saat di dekat ibunya

"Apa kau tidak berbohong?kau tidak merasa jijik denganku?" Tanya gadis itu lagi dengan mengulang kata jijik

TERATAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang