[FOLLOW SEBELUM MEMBACA KARENA BEBERAPA PART DALAM CERITA DI PRIVATE].
Arra mengikuti suara tangisan bayi tersebut menuju parkiran mobil, semakin dekat semakin jelas suara tersebut dan alangkah terkejutnya Arra disana melihat seorang pria yang terli...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ABANG, BANGUN SEKOLAH NANTI KESIANGAN!"
"BANG!"
"ABANG KALO GA BANGUN BUNDA SIRAM PAKE AIR MAU?!" ucap bunda sedang membangunkan Ale sambil mengguncang-guncangkan tubuh Ale.
"Astagfirullah, iya-iya bun udah bangun ini. Stop jangan diguncang-guncang terus abang pusing! " ucap Ale.
"Belum melek matanya! BANGUN!" ucap bunda.
Dengan berat hati Ale membuka matanya, menyibakan selimut yang menutupi tubuhnya, dan meregangkan otot-ototnya sebentar sambil menguap lebar.
"Kalo nguap ditutup, kemasukan setan baru tau rasa." ucap bunda sambil membungkam mulut Ale yang menguap lebar dengan tangannya.
"Iya bun iya, udah sana ah abang mau mandi." balas Ale.
"Goodboy!" ucap bunda sambil mencium pipi ale sebelum keluar dari kamar Ale.
Setelah itu Ale bergegas masuk kamar mandi membersihkan badanya dan mempersiapkan diri untuk berangkat sekolah, lalu turun kebawah untuk sarapan bersama keluarganya.
"Pagi bunda, pagi ayah!" ucap Ale sambil mencium pipi kedua orang tuanya bergantian.
"Pagi son!" ucap ayah.
"Pagi sayang!" ucap bunda.
Ayah Ale bernama Albern Frederick yang merupakan CEO sekaligus pemilik sekolah SMA SAFIR BIRU. Bunda Ale bernama Carletta Radea merupakan seorang mantan model yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, Carletta berhenti menjadi model semenjak ia mengandung Ale karena Albern menyuruhnya untuk berhenti menjadi model saat itu.
"Ayah mau sarapan pake apa?" ucap bunda.
"Roti sama selai coklat aja bun." ucap ayah.
"Okey, abang mau sarapan apa?" tanya bunda kepada Ale.
"Apa aja bun, terserah bunda." jawab Ale.
"Okey." ucap bunda.
Setelah itu hening menyelimuti mereka yang sedang menikmati sarapan pagi nya masing-masing, setelah selesai Ale berpamitan duluan karena sudah siang.
"Yah, Bun, Ale berangkat sekolah dulu." ucap Ale berpamitan sambil mencium tangan kedua orangtuanya.
"Hati-hati Son!" ucap kedua orangtuanya bersamaan.
