Senin, para murid sangat membenci itu. Mereka harus berdiri lama dan panas-panasan, ya begitulah. Lebay memang, padahal dulu para penjajah saja tidak mengeluh untuk memerdekakan Indonesia. Tapi lihat, para pemuda pemudi jaman sekarang. Hanya disuruh berdiri menghadap dan menghormati bendera saja mereka sudah lemah. Ck!
Marsya sangat kagum pada para pahlawan yang dulu telah berjasa untuk Indonesia. Tapi Marsya pun kelelahan, kehausan, kepanasan.
"Maaf ya para pahlawan, hayati lelah. Seriusan dah. " Batin Marsya.
Tidak lama, selang beberapa menit kemudian upacara selesai. Para murid berhamburan masuk kelas, dan ada juga yang pergi ke kantin untuk menuntaskan rasa haus mereka dan biasanya itu untuk kelas yang sedang jamkos atau gurunya tidak masuk, ada juga yang bolos.
Seperti Marsya kini, dirinya pergi ke kantin untuk membeli minum. Tidak lupa dengan Zahwa pula.
"Sya!!"
"Uyy."
"Masa, kemaren si Barga chat gue terus nanyain lo."
Seketika langkah Marsya terhenti kala mendengar nama Barga terucap. Menanyakan dirinya? Untuk apa? Tumben sekali? Dan banyak lagi pertanyaan Marsya.
"Ngapain?"
"Gatau, dia nanya ke gue 'lo lagi bareng sama Marsya ga?' gitu."
"Kok lo baru bilang? Padahal kan semalem kita telfonan lama."
"Hehe, Gue lupa. Abisnya pas males Gue cuma inget pengen marahin lo aja."
"Ck! Terus lo jawab apaan?"
"Ya Gue bilang lah, 'mana gue tau, ini chat sama telfon gue aja diabaikan. Tu anak lagi ada acara keluarga kali' gue bales gitu."
"Kenapa mikirnya gue lagi ada acara keluarga?"
"Yehh, lu kan suka gitu. Kalo udah kumpul-kumpul bareng keluarga, mana inget cek HP."
Ah benar juga. Fikir Marsya
"Eh iya, lo kan masih ada hutang cerita sama gue. Kemaren Lo kemana? Jadi__kapan mau gibah?" Tanya Zahwa.
"Astaghfirullah, lain kali kalo ngajak sesuatu yang nambah pahala bukannya dosa. "
"Halah, sok sok-an. Maksud lo apa hah? Nambah pahala dengan cara liatin cogan? Itu sama aja zina bego, D.O.S.A you know!!!? "
"Ya kan cuci mata plus bonus pahala, mengagumi ciptaan Allah. "
"Gini amat gue punya sohib_-"
"Tobat nak. "
"Lu yang tobat Marsya!!! "
Marsya tertawa, senang sekali jika sudah menggoda Zahwa. Setelah membeli minum mereka berdua kembali ke kelas, sebelum guru masuk kelas lebih dulu. Saat masuk kelas, suasana cukup riuh. Dan dipastikan guru tidak masuk karena ada rapat.
Marsya dan Zahwa sudah berada duduk ditempat mereka, tiba-tiba Barga datang menghampiri mereka.
"Sya." Panggil Barga.
Marsya yang tadinya fokus mengobrol teralihkan karena ada yang memanggilnya.
"Eh! Kenapa Ga?"
"Balik sekolah Gue pengen ngomong sesuatu sama lo, boleh?" Ucap Barga tanpa ragu.
Marsya sedikit berfikir, ada apakah? Tumben Barga mengajaknya ngobrol, dari cara bicaranya pun sepertinya cukup.. Serius.
"Oke."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marsya
Teen FictionBagaimana seorang gadis berhijab yang tomboy, tidak takut terhadap apapun. Tapi dia takluk dengan seorang Barga, teman sekolahnya semasa TK. Apakah mereka jodoh, atau hanya rasa yang singgah sesaat? *** Cerita amatir, dari jari-jari yang watir. Se...