Happy Reading ♡
Kegaduhan memenuhi seisi kelas. Ada yang sedang menggosip, main game online, tiduran, pacaran, dan juga teriak teriak tidak jelas. Lengkap sudah kegaduhan ini.
"Brisik woyy!! Gue mau tidur!! " Teriak Barga.
Barga Dwi Fareska cowo cool, perawakan yang gagah, tinggi, dengan warna kulit coklat Langsat. Baik ke setiap wanita, dengan kata lain adalah; 'Playboy'.
Kata baik yang ditujukan Barga itu berbedada. Ada sedikit modus-modus nya_- Dengan kata lain, ya playboy.
"Lah. nyelo dong Ga. Gitu aja ngegas! Ck!." Ucap salah satu murid laki-laki, Farel Arizky namanya. Dia adalah ketua kelas.
"Berisik!! " Tegas Barga.
"Macam Tai! Ni orang makan toa masjid kali ya, suara melengking banget. Rasanya buat yang punya congean, pada keluar dah tuh congenya. " Cibir Farel.
Barga mendengar apa yang diucapkan Farel, tapi dia tidak menggubris perkataan nya. Dia butuh ketenangan untuk tidur. Karena semalam dia bergadang bermain Play Station. Dan Barga memilih keluar kelas, karena kelas saat ini sedang jamkos.
Barga memilih tidur di rooftop. Barga berbaring dikursi yang ada di situ, dan menggabungkan agar muat dan nyaman untuk ia berbaring.
Merasa nyaman dengan posisi nya itu, dan selang lama kemudian. tiba-tiba___ Barga mendengar suara macam knalpot sedang marah-marah.
***
"Dasar! Arvan gilaa!! Sinting!!. Se enak jidat manggil gw Marsya and the bear, e'e beruang dasar! Pagi-pagi udah ketemu sama kutu kupret Arvan. Aahhh! Ini mah bener bener hari sial, pake banget!." Berbagai umpatan keluar dari mulut tanpa henti.Gadis ini berdiri dipinggir rooftop. Dan tidak lupa, dengan umpatan umpatan nya untuk Arvan.
Setelah dikantin tadi, dia memutuskan untuk pergi ke rooftop, untuk menenangkan diri. Toh juga pasti kelas belum masuk. Marsya tau, jika sudah hari senin, pasti akan lebih sering jamkos. Karena, para guru pasti akan rapat.
Tiba-tiba, ada suara mengagetkan Marsya.
"Kaga pegel tuh mulut ngoceh mulu? Kuping gw aja pegel denger nya, udah kaya Bebek rombeng lu nyerocos mulu. "
"Siapa lo? Penunggu sekolah ya? " Ucap asal Marsya. Karena memang tak salah ia bertanya seperti itu. Dari dulu sampai saat ini, masih banyak orang yang menyebarkan isu isu hoax. Tentang sekolah bekas Rumah sakit, atau kuburan.
Terdengar suara orang tertawa.
'Lah, kayak nya gue kenal ni suara'. Batin Marsya.
Marsya mencari suara seseorang itu. "Woy! Keluar dong. Tunjukin wujud lo___"
"Apaan dah. Lagian ganggu banget sih, gue tuh lagi tidur tau! Hoaaaam__" Potong Barga sambil menguap, dan bangkit dari rebahan nikmatnya.
"Ba.. Barga? " Marsya menganga kaget gak ketulungan.
"Woy! Tuh mulut tutup napa. Laler masuk, baru nyaho lo!. " Peringatan Barga.
Marsya mengerjapkan matanya sadar. "Eh, sorry sorry. Kok_lo ada di sini? " Tanya Marsya gugup.
Marsya memang begitu saat bersama dengan Barga, ntah mengapa sifat bar-bar nya akan hilang seketika dikala bersama Barga. Aneh bukan? Apa Marsya menyukai Barga? Benarkah? Ah, ntahlah. Hanya Marsya dan Tuhan lah yang tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marsya
Teen FictionBagaimana seorang gadis berhijab yang tomboy, tidak takut terhadap apapun. Tapi dia takluk dengan seorang Barga, teman sekolahnya semasa TK. Apakah mereka jodoh, atau hanya rasa yang singgah sesaat? *** Cerita amatir, dari jari-jari yang watir. Se...