Rosé terseyum manis kepada Jimin, ia usap rahang tegas pria itu, pria yang baru saja menjamahnya ini. Meskipun dirinya masih terengah, tapi Rosé tak mau melewatkan kesempatan melihat pahatan wajah Jimin dari jarak sedekat ini
Sementara itu, Jimin, ia bahkan terus memberikan senyum terbaiknya pada wanitanya, sembari memberikan kecupan singkat di pucuk hidungnya
"Semoga jadi"
Ucap Jimin sembari mengusap perut ratanya, tentu hal itu berhasil membuat Rosé terkekeh, lalu memeluk erat tubuh suaminya setelah itu
Sama halnya dengan Jimin, pria itu tak lupa membalas pelukan istrinya, tak kalah erat, seakan tak ingin istrinya ini jauh-jauh darinya
"Aku kayaknya udah bucin berat sama kamu"
"Gak papa dong, kan sama istri sendiri"
"Untung kita jodoh ya, aku jadi gak nyesel sebucin ini sama kamu"
"Dasar! Padahal dulu kamu nolak aku terus, rasain, bucin kan sekarang!"
"Semua orang bakalan bucin pada waktunya, sayang, lagian kamu juga sih, siapa suruh buat aku cinta sama kamu, hilang semua kan sikap cuek aku ke kamu"
"Dih, apaan ya kamu! Kamu emang dasarnya aja bucin, nyalahin orang lagi! Lagipula, aku lebih suka kamu bucin gini kok"
"Sukanya?"
"Karena kamu makin lengket sama aku, makin manja juga, dan makin posesif kalo aku mau kemana-mana gak sama kamu. Kamu lucu, aku suka!"
"Harus, kan aku suami kamu!"
Jimin menarik selimut hingga menutupi sebagian tubuhnya, tentu dengan masih membiarkan istrinya menjadikan lengannya bantalan untuknya
"Jim, aku mau nanya sama kamu"
"Tentang?"
Rosé mendangahkan kepalanya, menatap lekat suaminya yang berada lebih tinggi dari dirinya. Lalu, ia melingkarkan tangannya dipinggang pria itu setelahnya
"Luka-luka kamu. Hampir semua hal tentang kamu aku tau, Jim, kecuali ini. Dari dulu, aku mau nanya sama kamu soal ini, tapi aku takut kamu malah risih dan gak suka, tapi sekarang, aku gak bisa lagi nahan diri buat diem terus, aku perlu tau semuanya dari kamu"
"Itu luka karena kecerobohan aku"
"Gak mungkin luka-luka itu didapetin karena kamu ceroboh doang, Jim. Kamu dapet luka sayatan, tembakan, tusukan. Itu bukan luka yang main-main, Jim, itu pasti ada sebabnya"
"Sayang, luka-luka itu aku dapet karena aku nolong orang. Wajar aku dapet luka beragam gitu"
"Kamu belum percaya sama aku ya?"
Hati Jimin tertegun, apa yang dikatakan Rosé, memang ada benarnya. Sebenarnya, tidak percaya dengan Rosé ini bukan dalam konteks, istrinya ini adalah orang asing dan ia tak akan membiarkan orang itu mengetahui siapa dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
I STILL LOVE | Jirosé ✓
Fanfic[ Follow Sebelum Membaca! ] [ Story 4 ] Park Jimin, seorang mata-mata profesional, yang dimana dirinya harus siap sedia apabila diberi komando untuk bertugas dimanapun dan kapanpun tanpa mengkhawatirkan segala macam resiko yang menghampirinya Namun...