Sesuai Rencana

279 35 4
                                    

Alhamdulillah gak nyangka bisa dapet 10 vote dalam waktu singkat.

Aku butuh vote dan spam komen kalian soalnya mood aja gitu baca komen dari kalian.

Next kalo chapter ini udah 10+ vote yaaa....

Bismillah semoga nyambung part ini.






























🌻 Happy Reading 🌻


"Astaga" Pekik Alea kaget karena dia baru saja membuka pintu tiba-tiba ada Defran di depan pintu rumahnya

Defran dengan tampang tak berdosa nya berdiri menatap tajam Alea yang masih kaget atas ulahnya.

"Bisa ya lo bikin gua nunggu" Ucap Defran menghiraukan Alea yang kaget

"Nunggu? Emang ada janji apa?"

"Lo gak inget kemarin waktu gua anter lo pulang, gua bakal jemput ke sekolah berangkat bareng gua"

Ya! Alea masih ingat dengan ucapan Defran semalam yang bilang akan menjemput Alea. Tapi kan dia sendiri tidak menyetujui nya dengan alasan dia tidak mau menjadi pandangan orang-orang nanti. Yang ada mereka nanti salah paham.

Dan Defran sendiri yang bersikeras dan pulang begitu saja tanpa mendengar persetujuan dari Alea.

"Tapi kan aku gak ngomong kalo aku mau"

"Dan gua gak nerima penolakan"

"Jangan deh kak nanti anak-anak sekolah pada salah paham"

"Terus hubungannya sama gua apa?" Tanya Defran

"Ya pasti nanti aku lah yang kena sasaran, mending ada yang bela di kelas aja aku gak punya temen"

"Kesian amat hidup lo"

"Ya makanya kan ud-"

"Berisik" Ucap Defran sambil menarik tangan Alea, dia udah jengah mendengar mulut Alea yang cerewet

"Lepas ih aku bisa berangkat sendiri"

"Naik" Pintah Defran ketika berhasil menarik tangan Alea ke motornya

"Enggak"

"Naik"

"Engga ya engga"

"Gua bilang naik"

"Engg-"

"Gua bilang naik se.ka.rang" Ucap Defran memotong sambil menatap tajam ke Alea

Alea yang tadinya bersikeras menolak tiba-tiba merasa diam dan terintimidasi dengan omongan Defran yang begitu melekat dan membuatnya merinding.

"Kalo lo gak naik gua gak segan-segan buat bully lo terus, persetan sama janji gua"

Alea merinding sekarang dia merasa dirinya kembali lagi seperti dulu ketika Defran membully nya, hanya ada omongan gugup serta kepala menunduk.

"Gimana masih mau nolak?"

Alea menggelengkan kepala cepat, pertanda dia akan ikut dengan Defran.

My Bully GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang