ILY - 1

70 9 0
                                    

Selamat bertemu Alaska dan antek-anteknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat bertemu Alaska dan antek-anteknya..

***

HARVES?! MAJU TERUS PANTANG MAMPUS!


ALASKA berjalan dengan jaket hitam bertuliskan 'HARVES I' di punggungnya. Jarak beberapa meter lagi terdapat pintu utama markas besar mereka. Tempat dimana tim inti berkumpul. Tempat yang biasa digunakan ketika mengadakan rapat besar-besaran. Salah satu rumah milik bokap cowok itu yang tidak digunakan.

Jam segini, seharusnya semua sudah berkumpul untuk bersenang-senang ria. Tidak ada pertemuan penting atau apa, jarum pendek sudah di angka 10 juga jarum panjang yang berada di angka 12.

"GAK GITU JING!" Zovan menarik handphone nya yang dirampas oleh Leon untuk penyadapan.

"Halah lu cupu aja sok keras!" Grevin menendang tulang kering seorang Zovan yang di depannya dengan leluasa.

Renzo yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung menghampiri Leon ketika melihat keributan. Terlebih ekspresi Leon yang sangat menampakkan bahwa ia berhasil mengerjai Zovan Javera.

Renzo mengintip sedikit apa yang ditampilkan oleh layar handphone cowok yang kini menatap mereka berdua tajam dengan alis tebalnya. Zovan memang dongo perihal cewek, membuat sahabat-sahabatnya yang lain ingin membabat rambutnya yang sudah mulai gondrong itu.

Sontak tawa Renzo membahana "Ngakak, su, ganteng doang jemput cewek depan gang. Kagak deh, kagak ganteng lu."

"Sialan," maki Zovan merampas kembali handphone nya.

"Gii tinggi dipin jilin yi, irti mi gilik." Grevin meledek dengan mengganti semua huruf vokal menjadi huruf i. Zovan menendang balas tulang kering cowok itu.

Leon sudah lelah tertawa, cowok itu memegangi perutnya yang kram. "Buang aja dia dari Harves."

"Enak aja, jingan, lo ngomong enggak ucap Bismillah ye." Zovan mendelik tajam.

"Bismillahirrahmanirrahim, buang aja Jopan dari Harves." Leon menaikkan sebelah alisnya, merasa menang debat dari Zovan yang kini memasukkan permen karet ke dalam mulutnya.

"Alkohol, sayang," tawar Renzo pada Alaska yang baru saja menginjakkan lantai ruang tamu dengan sepatu converse nya.

"Converse biru piu, surya 16 exclusive sabi nih." Grevin menggeser sedikit badannya agar Alaska dapat duduk.

"Gaya lu, biasa juga ngisap sampoerna dua ribu." Renzo melempar kulit kacang ke wajah Grevin.

"Seenggaknya kagak ngisap daun kering," balas Grevin tanpa peduli ke Renzo.

"Udah lama nih," tambah Leon "Daun kering lu masih ada Ren?"

"Belum gue keringin, lo makan aja tanamannya, simulasi jadi kambing," Alverenzo Putra Aharon terkekeh di akhir kalimatnya.

ILY AT 00.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang