[02] Rencana tugas

924 225 20
                                    

"Jelita, kamu dengar saya tidak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jelita, kamu dengar saya tidak?"

Jelita yang sejak tadi menunduk langsung menatap pria di hadapannya, dia tentu saja dengar dengan jelas apa yang disampaikan Bosnya itu. Tapi, sejujurnya dia berharap jika itu salah dengar sih.

"Jadi, minggu depan kamu siap untuk survei keluar kota ya?"

Jelita diam-diam mencibir perkataan Bosnya barusan. Survei apa? Bukannya Jelita hanya disuruh melihat salah satu hotel yang sedang ramai diminati bahkan sampai viral belakangan ini. Terdengar menyenangkan? Pasti semua mengira kalau Jelita disuruh menginap disana, tapi tentu saja tidak. Bos pelitnya ini tidak akan mau menghamburkan rupiah demi kenyamanan pekerjanya —alias, Jelita.

"Paling itu gara-gara tempatnya dibikin se-aesthetic mungkin Bos."

"Nah, kamu mesti lihat."

"Cari aja foto-fotonya di sosial media Bos."

"Lebih baik melihat secara langsung kan?"

Jelita menatap Bosnya dengan kesal, "Pas tanggal itu saya izin sakit Bos."

"Kamu bisa pura-pura sakit pas sampai disana." Pria itu tersenyum penuh kemenangan karna melihat wajah kecut Jelita. Tangannya langsung mengisyaratkan Jelita supaya pergi uhm.. maksudnya mengusir.

Dengan langkah kesal Jelita meninggalkan ruangan itu, dia bahkan tak segan-segan untuk membantingnya sedikit lebih keras. Percuma, dia gak bakalan dipecat. Jelita bahkan pernah membunyikan alarm kebakaran yang ternyata hanya pajangan saja. Sialan, betul kantornya.

Virgo is calling ...

Ah, pas banget. Jelita gak tahu semesta punya dendam apa sama Virgo, sampai laki-laki itu selalu menelpon disaat Jelita kesal. Seperti, selalu siap untuk dijadikan tempat luapan amarah.

"Gue lagi kesal nih."

Tanpa basa-basi, khas Jelita sekali.

"Kali ini kenapa? Kamu disuruh untuk buat kopi lagi? Atau kamu malah disuruh nyetopin taksi di jalan? Tunggu, kamu gak disuruh nyanyi lagu potong bebek angsa lagi kan?"

Mendengar pertanyaan-pertanyaan Virgo barusan, menyadarkan Jelita jika Bosnya emang seketerlaluan itu. Hal-hal yang diminta pria itu bahkan terlalu aneh untuk direalisasikan. Tapi, Jelita memang melakukan semuanya.

"Nggak. Kali ini gue disuruh pergi keluar kota."

"Oh, berarti liburan?"

"Liburan kalau misalnya segala hal dibayarin kantor, paling yang dibayarin itu ongkos pulang-pergi sama biaya nginap doang." Jelita sudah melangkahkan kakinya menuju rooftop, tempat ini sudah menjadi lokasi favoritnya setiap berbicara dengan Virgo.

"Emang mau kemana?"

"Ntah, gue gak ingat."

Virgo tertawa, Jelita sudah terlalu terbiasa dengan selera humor laki-laki itu. Aneh menurut Jelita, karna tidak ada yang lucu dari perkataannya jadi kenapalah si Virgo ketawa?

Pacar?! (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang