[10] Pertemuan kembali

1.4K 224 117
                                    

Jelita menggaruk tengkuknya kebingungan, dia masih merasa takjub melihat Virgo yang beneran muncul di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jelita menggaruk tengkuknya kebingungan, dia masih merasa takjub melihat Virgo yang beneran muncul di depannya. Setelah turun dari gedung yang ada dihadapannya -mungkin helikopter milik Virgo mendarat diatas gedung itu.

"Lo ngapain?" Tanyanya bingung.

"Kamu mau menikah."

"Hah?" Jelita buru-buru menatap ke arah lain, takut ketahuan kalau tadi dia hanya berbohong. Tapi, siapapun pasti sadar kalau Jelita tidak serius kan. "Salah denger kali lo, gue bilang tadi mau ke Mekah."

"Sama siapa?"

"Ke Mekahnya? Belum tahu sih, soalnya gue lagi ngumpulin duit gitu. Lo tau lah, kalau misalnya biaya untuk ke-"

"Saya serius Jelita."

Jelita langsung diam, kepalanya memikirkan cara supaya bisa kabur dari hadapan Virgo. Masalahnya, terus-terusan berhadapan seperti ini membuat Jelita ingin menangis. Jujur saja, dia merindukan sosok yang kelihatan kesal ini.

Kenapa juga pas kesal, masih ganteng?

"Bo-bohong kok." Cicit Jelita, merasa bersalah karna telah membohongi Virgo.

"Maksudnya?"

Jelita melirik Virgo kemudian mengalihkan tatapannya ke bodyguard yang sudah berjarak lumayan jauh dari mereka. "Soal gue yang mau di jodohin tadi, soal bulan depan gue kawin. Gue kan bercanda, lagian kenapa juga lo mesti percaya? Udah tahu kalau misalnya omongan gue tuh banyak bo-" Jelita langsung berhenti, ketika melihat Virgo yang terduduk di depannya. "-eh, orang kaya kenapa duduk lesehan sih?"

Virgo menunduk kemudian tertawa sendiri membuat Jelita panik. Masa iya, Virgo kerasukan? Setannya tau aja mana yang ganteng sampai dimasuki segala.

"Lo-lo gak apa-apa?"

Virgo menggeleng, "Nggak."

Jelita langsung panik, ia berniat memanggil salah satu bodyguard Virgo tapi lengannya di cekal lelaki itu. "Saya mau bicara."

"Hah?" Jelita menatap tangan Virgo yang menyentuh lengannya, "Se-sekarang? Gue mesti kerja. Nanti sore gimana? Eh, lo mau balik kerja ya? Yaudah kapan-kapan aja."

"Sekarang Jelita."

"Gak bisa dong, gue kan mau kerja. Nanti kalau gaji gue di potong gimana? Bahaya, gimana cara gue menghidupi diri gue kedepannya. Kalau dipecat? Lebih bahaya bisa dicoret dari KK karna bikin susah Emak Bapak gue lagi."

"Masuk aja ke KK saya."

"Hah?" Jelita masih kebingungan tapi kakinya berjalan mengikuti arah dimana Virgo melangkah. "Saya sudah menyuruh asisten saya untuk minta izin soal kamu. Sekarang kita akan berbicara, tapi tidak disini. Tadi kamu hampir membuat saya gila, saya pastikan kalau kamu akan sama gilanya dengan saya."

Pacar?! (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang