[06] Salah Langkah

790 198 26
                                    

Jelita masih berusaha untuk tersenyum ke arah gadis yang masih merangkul lengan Virgo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jelita masih berusaha untuk tersenyum ke arah gadis yang masih merangkul lengan Virgo. Gadis itu bahkan tidak menunggu jawaban Jelita soal statusnya yang bukan Sekretaris Virgo.

"Kamu ngapain sih makan siang bareng Sekretaris kamu?"

Wah, si Bi— eh, Baby ini agak menyebalkan ya.

"Padahal bisa bilang sama aku, jadi kita bisa makan siang berdua tanpa ada orang ketiga kaya dia." Gadis itu menatap Jelita dengan tatapan mencemooh, benar-benar tidak menyembunyikan jika dirinya membenci keberadaan Jelita bersama Virgo.

"Haha, Mbanya lucu deh." Jelita menatap gadis itu dengan wajah kesal kemudian berjalan ke arah lengan Virgo dan menepis rangkulan gadis itu, "Jangan sentuh-sentuh pacar saya, ya Mba."

"Pacar?"

Pacar Ta? Kapan lo pacaran sama Virgo? Tadi bukannya lo sok gak mau?

"Iya kok, iya kan sayaaaaang?!" Jelita melotot ke arah Virgo yang membuat laki-laki itu tertawa. "Iya."

"Tuh! Denger kan?!"

Puas banget Jelita, mamam tuh rasa iri dengki dan muak lo.

Wajah gadis tadi merah padam, marah dan juga malu disaat yang bersamaan. Jelita malah merasa ditantang dan dengan tak tahu malunya dia ganti merangkul Virgo lalu duduk disebelah laki-laki itu. "Saya ajarin ya Mba, cara ngerangkul pacar itu seperti ini. Duduk disebelahnya kemudian rangkul lengannya, oh Mba juga bisa kok senderan di dadanya. Kaya saya ini lho," Jelita mempraktekan segala hal yang dia ucapkan tadi, "Rasanya nyaman Mba, apalagi kalau Mas pacar ngelus-ngelus kepala Mba."

Jelita mengangkat kepalanya ketika melihat Virgo tak bereaksi, gadis itu melotot membuat Virgo tertawa. Dia paham jika gadis itu meminta Virgo untuk mengelus kepalanya tapi Virgo merasa lucu jika pura-pura tidak sadar dan membuat Jelita kesal.

Jelita menarik tangan Virgo agar berada di atas kepalanya kemudian tersenyum ketika Virgo mengelusnya. Dia kembali ke posisi sebelumnya bersandar di dada Virgo dan memeluk lengan laki-laki itu, dia biarkan selama beberapa detik sebelum menatap kembali gadis tadi. "Mba-nya ngapain diam? Ini saya cuma kasih contoh, tapi bukan berarti kemesraan kami boleh dinikmati ya? Udah sana Mba, masa gak paham kalau udah di usir? Saya sama Mas Pacar mau menikmati waktu berduaan nih."

Setelah kepergian gadis yang sempat menghentak-hentakkan kakinya tadi, Jelita langsung mendengus. "Siapa sih itu cewek? Dateng-dateng manggil lo sayang, terus apa tuh pakai ngerangkul-ngerangkul segala? Gak pernah diajarin sopan santun ya? Ngatain gue Sekretaris lo pula."

"Iya-iya sayang, maaf jangan cemburu."

"Siapa yang cemburu? Gue cuma kesal tau!" Jelita langsung menggeser tubuhnya dan menjauhi Virgo, "Gak usah kepedean ya!"

"Tadi itu calon tunangan saya."

"Alah, masih calon juga kan? Eh, apa tadi? Calon apa?"

Pacar?! (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang