00 - Temanku Salim

131 43 17
                                    


Bismillahirrahmanirrahim...

Hari ini saya membuat cerita baru,. Sebenarnya saya sudah membuat beberapa cerita tapi akhirnya buntu dan tidak ada yang membaca.

Tapi tidak masalah, sekarang saya ingin mengubah tujuan saya menulis.

Saya menulis untuk diri sendiri, sekedar penyaluran halu dan untuk bersenang senang. Masalah jumlah pembaca, tidak menjadi masalah.

Tapi saya tetap berharap kalian bisa menikmati cerita ini.

Di sini saya menggunakan cast. Sifatnya tidak memaksa ya bund, author cuma mau bagi gimana gambaran karakter menurut author. Tapi semuanya kembali ke masing masing pembaca, kalian bisa tetep pake cast sesuai yang kalian mau, ga harus ngikuti author.

~Selamat membaca~

°°°

"kamu adalah orang yang pernah  dikirim tuhan untuk menghapus kesedihanku, jadi izinkan aku menjadi orang yang dikirim tuhan untuk selalu melindingimu." –Salim.

Dia adalah anak kecil yang kutemukan enam tahun lalu, saat itu ia sedang berteduh di bawah pohon taman dekat rumahku. Ia menangis sampai wajahnya terlihat seperti babi.

Ibunya bunuh diri.

Entah bagaimana perasaannya, tapi aku tahu itu sangat sakit. Aku sendiripun sangat menyayangi ibuku. Meskipun ibu adalah orang yang cerewet, tapi setidaknya dia satu satunya tempat paling hangat di dunia ini. Ketika ayahku memperlakukan ku dengan buruk, hanya ibulah yang bersedia memelukku diam diam.

"Jika suatu saat aku sembuh, jadilah orang pertama yang mengucapkan selamat padaku."  Kartika menatap dalam ke arah Salim.

"Tidak, aku tidak mau berjanji untuk hal yang belum pasti bisa aku tepati.
Sebagai gantinya, aku akan menjadi salah satu orang paling bahagia saat kamu sembuh nanti. Bagaimana?." Salim tersenyum tulus sambil mengusap pucuk kepala gadis di depannya

"Sepakat." Kartika tersenyum selebar mungkin.

Seperti itulah hubungan kami sebelumnya. Dia menjadi satu satunya sekaligus sahabat terbaik di dunia ini.

Aku mengidap penyakit yang mengakibatkan kesulitan mengenali wajah seseorang. Aku tidak bisa mengingat jelas wajah orang tuaku, bahkan wajahku sendiri pun aku tidak ingat jelas.

Tapi anehnya berbeda degan semua orang, wajah Salim terukir jelas di benakku.
Aku tidak pernah melupakan tiap inci wajahnya, aku mengingat betul wajah pria yang menjadi sahabatku sejak 6 tahun lalu itu.
Entah apa yang terjadi, aku juga tidak mengerti.

Kami bersama, saling melindungi dan bahagia. Tapi entah mengapa kini berbeda. Disinilah kisahku di mulai...

Sebagai orang yang jahat dan tidak tau diri.

Sebagai orang dengan penyesalan seumur hidupnya.

Menyia nyiakan sesosok manusia yang penuh dengan ketulusan.
Aku menyesal, aku ingin memperbaiki semuanya.

Sekarang aku mengerti arti teman seperti apa yang kamu inginkan, izinkan aku mewujudkannya.

Aku mau kamu. Teruslah bersamaku.

*Cast Kartika.

*Cast Kartika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Cast Salim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Cast Salim

*Cast Salim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa VOTE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa VOTE

Vote
Vote
Vote

BODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang