11 - Kucing garong.

38 18 0
                                    

Ada yang baca ga sih? Kalo ada vote komen gih.

VOTE DULU YUK.

MESKIPUN SEDIKIT ATAU GA ADA YANG BACA, AUTHOR NEKAT UP.

THOR SAYANG KALIAN.

~selamat membaca~

"Aku harus membayar mahal akibat keras kepalamu." —Salim.


"SALIM... MINTA MAKAN!!!." Kartika berteriak saat masuk ke rumah Salim, ia langsung melempar tasnya ke sofa ruang tengah.

"Bik, Salimnya udah bangun?." Tanya Kartika pada Bu Arum yang sedang mengepel.

"Udah non, dari tadi pagi den Salim udah bangun." Bu Arum keluar untuk menyiram tanaman.

"Gila serasa rumah sendiri." Ayla melompat dari belakang sofa.

Kartika yang terkejut langsung mengambil ancang ancang memukul, tapi kini ia hanya bisa mematung setelah menyadari Ayla ada di sini.

"L-lo?."

"He'em." Ayla membuka tas Kartika, mengeluarkan isinya lalu membuang asal tas Kartika.

"Lo apaan sih!!!." Kartika menampol keras kepala bagian belakang Ayla, lalu mengambil tas dan isinya.

"KURANG AJAR!." Ayla menonjok wajah Kartika sampai hidungnya berdarah.

Kartika menyentuh hidungnya yang berdarah lalu mendengus kasar sambil mengelap darah di hidungnya.

"Ngajak tawuran nih cewek." Kartika melipat lengan bajunya sampai siku.

Ayla hanya tersenyum sombong.

Bruaghh..

Kartika mendorong Ayla hingga tersungkur, Ayla merangkak lalu menarik keras kaki Kartika sampai ia terjengkang.
Bughh..

Duagh...
Kartika menendang wajah Ayla, Ayla segera berdiri lalu menarik kasar rambut Kartika.

"Aww... Cewek gila!!!!!." Teriak Kartika sambil membalas jambakan Ayla yang tidak kalah keras. Mereka juga saing menarik baju.

Mereka terlibat perkelahian sengit.

"BERHENTI!!!." Bram berlari menuju tengah tengah remaja yang tengah baku hantan itu.

"Aarrhhhh..." Teriak Ayla dan Kartika ketika ada orang yang menghalangi permainan mereka.

Ayla dan Kartika kini malah menjambak dan memukuli Bram.

"Hey hey hey!!!." Salim berjalan cepat memisahkan pertengkaran.

Semua orang sontak mematung melihat ke arah Salim, Kartika dengan hidung berdarah, rambut acak acakan. Ayla dengan sudut bibir terluka dan rambut acak acakan serta bajunya robek. Dan Bram sudah terjerembab di sofa dengan rambut yang acak acakan. Semuanya berusaha mengatur nafasnya yang terengah-engah.

Salim berdiri dengan tatapan yang tidak dapat di artikan. Kaget, marah, kecewa.
Apalagi ia masih mengenakan pakaian mandi, ia terpaksa keluar sebelum ganti baju karena suara teriakan terdengar sampai kamarnya. Pertengkaran kucing garong, itulah yang menggambarkan keadaan saat ini.

"Kalian ini kenapa?!!!." Tanya Salim tegas.

Ayla melirik Kartika seperti tatapan ingin membunuh, sementara Kartika menatap malas ke arah Ayla.

"Aku tanya kenapa?!!! Ga ada yang jawab?.". Salim semakin menegas. Ia melirik ayahnya yang masih setia di posisi awalnya di sofa.

"Apa?!. Mereka berdua yang berantem, papa cuma Meu jadi penengah." Bram menunjuk kedua gadis barbar di depannya.

BODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang