Teman berbagi

2.6K 463 78
                                    

"Gimana?"

"Apanya?"

"Udah nonton?"

"Belom, hari ini gue piket jadi semalem tidur awal."

"Dih, sok rajin lo."

"Elo yang sesat bodoh."

"Oikawa yang bodoh."

"Hahaha, iya gak salah."

Gue lagi makan di kantin bareng Iwaizumi. Kita bisa temenan katanya karena gue ga kecantol sama temen jametnya, padahal mah karena kita berdua sama-sama wibu jadi ya nyambung aja.

"Cepetan nonton dong, biar bisa dibahas."

"Bawel lo, Jum."

"Daripada keduluan mulut gue, lemes lo kena spoiler."

"Lama-lama gue tumpahin juga bakso lo."

"Ngegas mulu lo kek motor bebek."

Kalo Oikawa kakek moyang para buaya di sekolah Iwaizumi justru kebalikannya, dia rada susah deket sama anak cewek di sekolah. Padahal kalo kata gue mereka sama-sama keren.

Eksistensi mereka sebenernya 11 12 kaya Kita, tapi cahaya Iwaizumi lebih gelap gara-gara tampangnya yg suram.

Tapi kalo dibanding Oik menurut gue Iwa malah lebih oke, karena Iwa manusia sedangkan Oik buaya. Mana si Iwa suka ngegulung lengan seragamnya, kan bisepnya jadi terpampang nyata.

Kata mata gue, mangtap djiwah ( ͡° ͜ʖ ͡°)

"Eh, tiba-tiba gue pengen nonton heri poter." Iwaizumi.

"Hmm, gue ada."

"Seriusan?"

Gue cuma ngangguk aja jawab pertanyaan Iwaizumi.

"Lengkap?"

"Iya."

Jadi kita ini pengumpul pilem2 dari situs ilegal yg sangat disarankan untuk tidak ditiru, apalagi diwariskan kepada 7 keturunan di masa mendatang.

"Dumbledore mati di part berapa si?"

"Sori Jum, mulut gue sibuk ngunyah pentol."

"Yah, pelit lo."

"Tonton sendiri ngapa sih, spoiler mulu otak lo."

"Kasih gambaran dikit kek, penasaran njir."

"Nggak."

"(Name)."

"Iya?"

"Baik deh."

"Bacot kau, Juminto."

"Tetangga lo kok sialan amat sih, Kit."

Abis makan kita berdua balik bareng karena kelas kita sampingan. Nggak di setiap istirahat gue bareng Iwa, kadang gue bareng Kita kadang juga bareng Hana dan anak-anak lainnya.

"Eh, Han, tadi Kita nyariin gue gak?"

"Hah?" Hana lola karena dia lagi pake earphone.

"Kita."

"Oh, iya tadi kesini. Tapi pas tau lo ga ada dia jadi pergi lagi."

"Oh, yaudah ntar aja gue samperin."

Misaki Hana, dia ini chairmate gue. Kalo gue wibu, dia ini Kpopers. Dan menurut gue, kalo ada Kpopers garis keras, maka Hana masuk golongan garis miring.

.

Istirahat ke-2. Sekarang waktunya anak-anak sholat dan tentunya makan lagi xixisjahdjsnhshs. Karena gue sama Hana lagi dapet jadi kita barengan ke kantin. Dan ternyata gue ketemu Kita di depan kelas.

"Tadi nyariin gue?"

"Iya," Kita ngasih taperwer kotak makan, "dari Oma."

"Eh, makasih. Jadi hemat uang saku deh."

"Hmm, pengen juga." Hana pasang komuk minta dikasihbudi.

Karena kasihani udah biasa.

"Besok bawa sendiri, biar hemat juga," ucap Kita dengan santuynya.

Maklumin aja, Kita emang belom lulus di pelajaran 1001 kode wanita.

"Iya, iya, iya. Udah sana ke masjid keburu telat."

"Iya." Kita pun pergi meninggalkan Shinsuke.

Twaqq

"Ah!" Tiba-tiba ada flashdisk nimpuk jidat gue.

"Romantis ya, si Kita." Ternyata Iwaizumi.

"Romantis ketek lu."

"Makanya lo tuh kudu bisa kaya si Kita, biar ga jones Iwaizumi."

Tapi Hana malah terkacangi, bahagia banget. Padahal dia ngomongnya sampe pake penekanan gitu, mirip manusia-manusia naber.

"Nih, besok aja gue minta. Kalo ada film sekuelnya boleh deh sekalian."

"Iyaa, udah sana enyah."

Iwaizumi pun melangkah pergi ke masjid, membersihkan diri dari dosa-dosa Oikawa.

"Sumpah deh, kacang banget jadi orang."

"Udah biarin aja, ntar kalo naksir cewek juga berubah."

Hana no respon, dia kek lagi mikir sesuatu.

"Hah!!"

"Ih, apasih njir ngagetin lo."

"Jangan-jangan Iwaizumi naksir lo, (Name)!!"

"Ngadi-ngadi lo oneng."

"Lah, kan lo yang bilang kalo naksir cewek dia bisa berubah."

"Ya terus kenapa jadi gue?"

"Ya soalnya dia cuma bisa kaya gitu kalo sama lo."

"Kaya gitu gimana?"

"Hih, gak peka ya lo. Cuma sama lo Iwaizumi bisa blak-blakan gitu, walopun cuma bahas anime sih."

"Nah, tau padahal. Dia kaya gitu karena nemu temen sehobi, udah gitu aja."

"Tapi kan–"

"Udahlah, mending bahas bias lo si baek hati itu."

"Baek Hyun, anjir."

"Iya, maksud gue itu."

"Tapi bias gue emang baik hati, ugh jadi makin bucin."

Akhirnya sepanjang perjalanan menuju ke kantin kita jadi bahas si baek hati biasnya Hana. Kalo masalah Iwaizumi gue sendiri gamau mikir yg rumit-rumit, selama dia gak ngomong langsung ya artinya gada apa-apa.











Tbc Jum

Mas Perfect [Kita Shinsuke]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang