OAFIHE 4

574 67 5
                                    

REVISI 2022

...

"Hai, Choi Hyunsuk."

Lelaki yang bernama Choi Hyunsuk itu tersenyum lalu memberikan sekantung plastik putih yang berisi beberapa es krim Mochi. Mashiho menatap binar plastik pemberian Hyunsuk, dia bahkan tidak sadar kalau sejak tadi Hyunsuk sedang menahan pegal di kakinya karena terlalu lama berdiri. Haruto yang memang pada dasarnya punya rasa penasaran yang tinggi, akhirnya menatap Hyunsuk dari atas sampai bawah untuk memastikan kalau orang di depannya tidak akan menculik kakak imutnya ini, dasar.

Ahh... Dia sama kaya kak Mashiho, pantesan nempel banget kaya ulet ama pohon - Batin Haruto.

"Eh, capek ya? Ayo masuk!" Hyunsuk hanya menganggukkan kepalanya lalu mengikuti Mashiho masuk ke dalam unitnya. Haruto? Ya, seperti yang kalian tahu sejak berkenalan dengan Junkyu, ia jadi memiliki hobi untuk datang ke unit tetangganya itu.

"Makasih ya, maaf ngerepotin."

"Iya, ga papa kok, ga ngerepotin sama sekali."

Mashiho hanya menanggapi jawaban Hyunsuk dengan senyum lucunya, membuat Hyunsuk gemas dengan Mashiho. Hyunsuk terus menatap Mashiho yang tengah memakan es krim Mochinya, terlihat sangat imut di matanya, membuatnya tersenyum sendiri menatap Mashiho.

Hingga tanpa sadar ia mencubit pipi Mashiho yang membuat Mashiho menoleh ke arah Hyunsuk.

"Ih,Sakit.."

"Eh, maaf, imut banget lagian."

"Tapi ga usah dicubit heung."

Mashiho mengerucutkan bibirnya yang membuat Hyunsuk kini beralih untuk mencubit hidung Mashiho. Pipi Mashiho memerah mendapat perlakuan dari Hyunsuk. Ingatlah, bahwa ada sesuatu yang tengah ditahan oleh Hyunsuk saat melihat pipi Mashiho yang seperti kepiting rebus, menahan gemas dan rasa ingin mencium Mashiho.

"Suk, deketan deh."

"Kena-"

Cup!

Hyunsuk mengerjapkan matanya,apa ia tadi tidak salah lihat? Mashiho mencium bibirnya. Mashiho yang tengah salah tingkah langsung mengabaikan Hyunsuk yang kini tengah tersenyum lebar menatapnya.

"Apa itu tadi?"

"A-ah, ngga - ngga, lupain."'

_______________________________

Unit Apartemen Junkyu yang sangat tenang.

Oh, tentu tidak, selagi ada Haruto, pasti akan sangat tidak tenang. Apalagi sekarang Haruto dan Junghwan tengah bermain balok Uno. Terlihat sangat daddyable, Junkyu hanya melihat saja, tidak ada minat ingin bergabung dengan mereka berdua. Junkyu ikut tertawa jika ada salah satu yang terkena hukuman karena berkali - kali menjatuhkan balok yang sudah tersusun rapi, kasihan sekali. Terdapat banyak coretan di wajah Haruto karena Haruto yang sering menjatuhkan balok - balok tersebut.

"Kyu, ga ikut main?"

"Iya, mommy, ayo ikut main!"

"Ga usah, kalian main aja, mommy tunggu siapa yang menang."

Ah... Terlihat seperti keluarga yang sangat tentram dan damai.

"Oh, pasti Wawan yang menang."

"Ngga dong, kak Haru."

"Ih, Wawan tau!"

"Kak Haru!"

"Wawan!"

"Cukup! Buna puyeng."

Ocean and Forest In His Eyes | HaruKyu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang