"Fungsi kekuatanmu akan hilang,saat kau sudah bertemu jodohmu,dan jangan risih saat jodohmu datang dan rambutmu tiba - tiba berubah warna menjadi hijau daun."
"Katakan aku sedang bermimpi! Matanya berbeda!"
"Maaf jika aku aneh."
"Kau hanya iblis yan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Past Of Kim Junkyu
Junkyu,
sejak kecil hidup dalam kebahagiaan. Keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang dan memperlakukannya seperti masih anak yang masih kecil.
Junkyu,
Selalu mendapatkan apa yang ia mau.
Junkyu,
Yang matenya kelak bukan makhluk yang sama dengannya.
Tidak seperti orang tua dan kakaknya, ia berbeda.
Junmyeon, sang ayah, mengumpulkan keluarganya di ruang makan. Dia memberikan sebuah kabar yang sukses membuat Junkyu langsung berlari ke kamarnya.
Dia merasa tidak adil, mengapa harus dijodohkan? Apakah karena matenya adalah makhluk yang tidak sama?
Junkyu hanya diam saat orang yang dijodohkan dengannya datang, Junkyu hanya diam, tak berniat bicara, kecuali pada orang tua dan kakaknya.
Karena, orang yang dijodohkan dengannya pernah hampir melecehkannya.
Ya, dia, Noa Kazama.
Hari - hari berlalu, Junkyu tetap tidak bicara pada Noa.
Ia tidak suka dengan Noa, bahkan dia tidak merasakan apapun saat berdekatan dengan Noa, padahal Noa tampan.
Rambutnya tidak berubah, fungsi kekuatan matanya juga tidak hilang.
Ia tetap dikejar - kejar oleh para wanita dan dominan, walau disebelahnya sudah ada Noa yang menemaninya.
Oh iya, hari ini Noa dan Junkyu berjalan - jalan, hanya sekedar ke taman dan membeli makanan manis. Junkyu hanya bicara seadanya,seperti,
"Ya."
"Terima kasih."
"Hm."
Dan lain sebagainya, namun dalam ekspresi datar.
Kasihan Noa, pasti tertekan.
"Junkyu,aku akan mengajakmu ke suatu tempat." Junkyu hanya pasrah ketika dirinya ditarik oleh Noa. Lagi pula, ini semua suruhan ayahnya, Junkyu tidak mau menjadi anak durhaka.
Namun, mata Junkyu membola saat tahu dia dibawa ke tempat yang sangat ia dan keluarganya hindari.
Club Malam.
"Lo dah gila ya?!" Noa hanya menampakkan seringainya, lalu menarik pergelangan Junkyu untuk masuk ke dalam club malam.
Suara dentuman musik terdengar keras di telinga, kepala Junkyu sangat pening. Ia tidak biasa berada di tempat ini, karena tentu keluarganya melarangnya. Noa menyeret Junkyu ke salah satu tempat duduk di sana, lalu memesan satu botol wine.