OAFIHE 9

288 37 9
                                    

REVISI 2022

Junkyu kini ada di kamarnya, ia tengah bercermin saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junkyu kini ada di kamarnya, ia tengah bercermin saat ini.

Ia merasa aneh, warna rambutnya berubah, fungsi kekuatan matanya juga sudah menghilang.

Itu terjadi sejak Haruto mengambil ciuman pertamanya, entah ini hanya kebetulan biasa atau.... Haruto itu matenya?

Junkyu juga merasa kalau... Ia merasakan ada sengatan listrik saat Haruto mencium bibirnya, tubuhnya seperti digelitiki juga ada rasa ingin meminta sentuhan lebih kepada Haruto.

Tapi Junkyu ingat, masih ada Junghwan disitu, mana mungkin dia melakukannya.

"MOMMYYY YUHUUU"

"Uh Kamjagi!"

Junkyu mengelus dadanya lalu menatap Junghwan yang masuk ke kamarnya dengan peluh keringat dan bola yang ia peluk. Junghwan tersenyum menampakkan gigi rapinya, puas sekali dia mengageti bunanya.

"Buna pake semir rambut kah? Warna rambutnya jadi warna hijau daun."

"O-oh,ini alami, gatau kenapa tiba - tiba begini."

"Kayanya Ayah yang  warnain rambut Mommy."

"Ayah?"

"Kak Haru~"

Oh iya, Junkyu baru ingat kalau Junghwan itu Istimewa.

"Mana ada, dia aja ga kesini."

Junkyu memang sudah menebak kalau matenya itu Haruto, karena jujur, Junkyu sangat nyaman dengan Haruto, begitupula dengan Junghwan.

Sebenarnya Junghwan yang mengetahuinya terlebih dahulu daripada Junkyu.



Di Apartemen namun unit yang berbeda, Haruto juga merasakan itu.

Entah mengapa tiba - tiba dia ingin bercermin, padahal dia tidak suka bercermin.

Ia menghadap ke arah cermin, namun bukan bayangan dirinya yang ia lihat, melainkan hal yang sukses membuatnya terkejut, sangat.

Di cermin itu, terdapat sebuah kejadian yang mungkin-ah sudahlah.

Dimana seorang bayi yang hampir dijadikan bahan persembahan para pemuja iblis, sang bayi terus menangis keras, namun entah ada keajaiban darimana sang bayi seakan melayang ke atas tanpa ada bantuan apapun. Para pemuja iblis disitu begitu terkejut dengan kehadiran seorang Guardian Angel yang menggendong bayi tadi.

Sang Guardian Angel membawa bayi yang ada di gendongannya itu ke langit dengan senyuman yang tidak luntur sama sekali. Haruto seperti terhipnotis untuk menatap cermin yang sedang menggambarkan suatu kejadian yang tidak ia mengerti sama sekali, kejadian itu bagai film fantasi yang pernah ia tonton.

Sang Guardian Angel mengusap kening si bayi tadi lalu mengecupnya dan tiba - tiba bersinarlah kening si Bayi. Keajaiban tidak sampai disitu saja, sang Guardian Angel menaruh bayi tadi di depan pintu sebuah panti Asuhan, sang bayi seolah tertidur dengan nyenyak tanpa ada gangguan apapun bahkan pintu yang berderit karena sang penjaga panti membuka pintu setelah mendengar suara angin yang sangat besar.

Haruto mengerjapkan matanya, kini cermin yang ada didepannya sudah  menampakkan bayangannya yang masih berdiri. Mata Haruto memburam, kepalanya sangat pening seperti dihantam batu. Perlahan badannya mulai melemas dan seketika itu tubuhnya ambruk, bersamaan dengan kegelapan yang mendatangi dirinya.

Sepasang mata seorang lelaki tengah mengerjap, retinanya berusaha beradaptasi dengan cahaya lampu yang ada di atas tempatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepasang mata seorang lelaki tengah mengerjap, retinanya berusaha beradaptasi dengan cahaya lampu yang ada di atas tempatnya. Ia mencium bau obat dan alkohol disekitarnya, ia tahu pasti kalau ia tidak sedang berada dikamarnya.

"Mommy?"

Ya, lelaki tadi adalah Junkyu. Entah mengapa ia merasa aneh dengan dirinya, setelah tidak sengaja melakukan kontak mata dengan Junghwan saat ia menyentuh rambut Hijaunya, tiba - tiba ia merasa pening dan akhirnya ia tak sadarkan diri.

"Loh, siapa yang nganterin mommy kesini?"

Junghwan hanya diam.

Tak dijawab salah, nanti dijawab sang mommy tak percaya percaya.

Serba salah.

"A-ah! Kak Yoshi, tadi juga kak Haru pingsan jadi sekalian sama mommy."

"The f-"

Junkyu mencubit pipinya sendiri,siapa tau ini mimpi. Ternyata bukan, ini nyata. Ia mengaduh  kesakitan karena perlakuannya sendiri.

Maaf mommy, Junghwan ga jujur, tapi sama dia juga ga boleh. Ucap Junghwan dalam hati.

Junghwan memperhatikan bunanya yang sejak tadi nampak... Bingung dengan keadaan sekarang.




Begitupula dengan Haruto, ia juga bingung dengan keadaannya sendiri sekarang.

Ia ditemani Yoshi diruangannya, Asahi dan Mashiho menghilang entah kemana, mereka seperti menyembunyikan sesuatu, kan Yoshi curiga jadinya.

"Etdah, To, lo nape sih?"

"Anjir Bang, seriusan si Junkyu ada disini?"

"Kaga, dia ada di Kobe."

"Idih, ngapain dia ke Kobe?"

Yoshi memutar matanya jengah, pengen nimpuk Haruto tapi Haruto adeknya, ya walau tak ada hubungan darah, tapi Yoshi sangat menyayangi Haruto layaknya adiknya sendiri.

Pintu terbuka dengan keras, menampakkan Mashiho dan Asahi yang tengah berjalan ke arah mereka dengan keadaan berantakan. Yoshi dan Haruto tentu bingung.

"Nah, ini baru dateng."

Asahi dan Mashiho tidak menghiraukan ucapan Yoshi, mereka berdua langsung tertidur di karpet yang terdapat di ruangan Haruto.

"Capek juga ya anjrit ngelawan dia, hah.. hah... Kita kudu bunuh dia selama 48 jam lagi." Ucap Asahi sambil mengusap keringatnya.














"Sungchan sialan! Ngalangin orang."










TBC


Ocean and Forest In His Eyes | HaruKyu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang