Day 13 - Galon

74 9 0
                                    

n; saya masih gabisa fokus ke Remember Me soalnya idenya berantakan plus mau ujian dulu.

WARNING!!

OOC, random

"Dibilangin jangan mainin galon," tegur Banri sambil mengambil galon kosong yang dipegang Tamaki, Nagi, dan Riku yang dijadikan sebagai gendang dadakan. Iori, Yamato, Mitsuki, dan Sougo hanya menggelengkan kepala bersamaan melihat ketiga membernya yang abstrak tersebut.

"Tapi 'kan itu seru, Ban-chan," ucap Tamaki berusaha merebut galonnya kembali dari manager pribadi Mezzo (baca: Sougo dan Tamaki), Ogami Banri. Riku dan Nagi juga setuju dan membantu Tamaki merebut nya.

"Heh ngapain itu mainan galon? Balikin! Ntar mau diambil sama tukang galonnya kok. Sini," amuk presiden Otoharu sambil menjitak ketiga member tersebut. 

"Sakit bapak!" teriak mereka.

Sougo, Yamato, Mitsuki, dan Iori hanya tersenyum geli.

"Lagian aneh-aneh aja. Kayak ga ada kerjaan lain. Idol kok gabut,"

"Tapi emang gabut, pak.." kata mereka memelas meminta pengampunan.

Sebenarnya gimana sih ceritanya sampai-sampai mereka digituin?

Jadi gini...

Flashback

Tamaki, Nagi, dan Riku sedang berlatih bersama di ruang dance. Namun Tamaki tidak sengaja menemukan galon kosong yang dikumpulkan.

Rasa keingintahuan mereka bertiga pun meningkat dan memutuskan untuk bermain-main dengannya dengan cara dipukul layaknya gendang. Namanya juga Masa Kecil Kurang Bahagia. Eh tapi semua member gapunya masa kecil yang bahagia sih. Duh kasian. Husbuku pada sadboi.

Balik ke cerita.

Member lainnya sedang latihan suara di tempat yang berbeda. Jadi mereka tidak mengetahui hal tersebut. Manager dan presiden sedang mengurus bagian administrasi dan jadwal IDOLiSH7 kedepannya. So yeah. Mereka menyerahkan kepercayaan ke Nagi untuk menjaga dua member tersebut. Yang sayangnya malah ikut-ikutan ga bener.

pak pak

"Wah bagus gais suaranya," ucap Tamaki sambil mencoba memainkannya.

"Coba-cobaa," pinta Riku yang disusul dengan galon pemberian Tamaki.

Setelah beberapa kali memukulnya, Riku menyetujui pernyataan Tamaki. Nagi pun lupa dengan kewajiban menjaga duo sejoli ini dan memukul galon tersebut juga.

Yang awalnya hanya iseng dan bercanda saja, mereka justru ketagihan dan malah membuat iringan lagu yang random atau tidak jelas.

Mereka mengiringi pukulan galon tersebut dengan suara botol berisi kacang-kacangan yang digoyang-goyangkan. Mereka pun asik sendiri dengan dunianya hingga tidak menyadari bahwa suara mereka terdengar sampai keluar pintu.

Iori, Yamato, Mitsuki, Sougo, Tsumugi, Banri, bahkan Pak Otoharu mendengar suara galon yang dimainkan dan segera masuk ke ruang latihan untuk mengecek keadaannya.

Sougo dan Iori segera mendekati partnernya. "Tamaki-kun ada manager sama presiden. Berhenti ayo," bisik Sougo sambil menahan tangan Tamaki. "Nanase-san, presiden itu lho," ucap Iori dan mengambil botol yang dipegangnya.

Mereka masih tidak mempedulikannya dan tetap tertawa bersamaan.

"Astaga harusnya Nagi jangan disatuin sama Tamaki atau Riku," gumam Yamato sambil memijat pangkal hidungnya.

"Yamato-san masih tidak mengenali membernya sendiri. Padahal mereka sudah menganggapmu ayah lho," balas Mitsuki dan bersender di dinding ketika mengetahui apa yang akan terjadi.

"Tapi aku tidak menganggap mereka anakku. Aku belum menikah, Mitsu," jawab Yamato sambil mengambil minum yang sengaja di sediakan di ruang latihan.

"Sougo-san atau Mitsuki-san cocok kok sama Yamato-san. Mereka sifatnya keibuan soalnya," timpal Tsumugi sambil mendekati mereka berdua, membiarkan ayahnya dan Banri mengambil alih Tamaki, Riku, dan Nagi.

"Oi oi oi manager, apa maksudnya itu?" Tanya Yamato yang malah dijawab dengan kekehan dari sang perempuan.

"Aw aw sakit!! Banri-san iya maapin," protes ketiga pemuda tersebut yang menyita perhatian 3 orang yang sedang mengobrol tadi.

Terlihat mereka dijewer oleh Banri dan Sougo (yang pasrah dengan partner rambut biru mudanya) dengan tatapan tajam dari rambut biru panjang itu.

Mereka dipaksa duduk sila di lantai sementara lainnya berdiri di depannya. Bisa-bisanya di situasi ini, Tamaki dan Riku masih memeluk galon dan botol yang dipegang sebelumnya.

"Kasih," perintah pak Otoharu sambil menadahkan tangannya ke depan Tamaki yang menunduk.

Sedangkan Tamaki malah menggeleng kepalanya kuat seakan tidak mau melepaskan galon kosong tersebut. Banri menerima botol yang diberikan Riku. Dengan cara memaksa tentunya.

Iori dan Sougo segera undur diri dan berkumpul dengan Mitsuki, Yamato, serta Tsumugi yang melihat proses eksekusi ketiga member malang mereka.

"Yamato-san, kalo mau bagi tugas, jangan biarin mereka barengan juga kali. Begini kan akhirnya. Udah tau mereka kurang bahagia pas kecil. Malah dikasih mainan," omel Sougo.

"Astaga oke maafin aku Sou. Aku tau aku salah. Cukup. Jangan ceramahin lagi," ucap Yamato.

"Nikaido-san-"

"Ichi, aku tau. Diam ya. Jangan dibahas lagi. Aku tau," potong Yamato begitu Iori ingin membuka mulut.

"Kalian tau kan kalo galon itu bakal dipake buat dikumpulin buat diganti. Kenapa malah buat mainan? Kan ada blablablabla..." ceramah pak Otoharu sambil berkacak pinggang.

Tamaki, Riku, dan Nagi hanya bisa menunduk mendengarkan presiden mereka berbicara.

Anehnya Tamaki justru mengelak dan mengatakan bahwa ia akan mengembalikannya setelah selesai nanti.

Dan berakhirlah mereka yang dijitak dan diceramahi habis-habisan.

Selesai diceramahi, Tamaki hany mendumel dan mengumpat diam-diam. Banri mendengar hal tersebut dan kembali menceramahi Tamaki.

Riku dan Nagi segera berkumpul ke member lainnya dan memeluk Sougo dan Mitsuki karena ketakutan. Iori yang melihat hal tersebut hanya menatap jengkel Riku.

Dan pada akhirnya Tamaki menerima pelajaran baru. Jangan bermain denga galon atau mengumpat di depan Banri lagi,

TAMAT

nekat sekali kamu nak.

btw ini dari pengalaman sd juga. dari circle yang sama. jangan disebutin nama. mereka galak cuy.

Yaudah, buat yang sudah baca sampai sini, makasih banyak gais!!

bai bai!!

-Tasya

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang