Day 14 - Remember Me [6]

78 10 1
                                    

Setelah kejadian tersebut, Riku menerima silent treatment dari Tenn. Bukan silent treatment lagi. Tapi nomernya diblok oleh Tenn untuk 1 hari full sebagai pelajaran untuk Riku.

Apa yang Riku lakukan selama diblok? Tidak jauh dari biasanya. Ia hanya mengechat Tenn di platform lain untuk memintanya buka bloknya yang berakhir dibaca saja.

"Mou... Tenn-nii kenapa sih.." gumam Riku menempelkan kepalanya ke meja. Anna, anak yang 1 tahun lebih tua dari Riku, yang melihatnya segera mendekati Riku.

"Kenapa, hm?" Tanyanya lembut sambil menyingkirkan rambut merah Riku yang menutupi matanya. Anna memang ahlinya teman curhat di panti asuhan. Jadi Riku segera menceritakan semua yang terjadi.

"Ooh begitu ya.. hm.." gumam Anna manggut-manggut.

"Sebaiknya biarkan Tenn dulu untuk sementara. Mungkin akan sakit. Tapi kamu bisa dapat pelajaran dari kejadian ini, 'kan? Kamu ambil positifnya aja. Bukannya itu bagus jika Tenn memiliki teman disana? Tandanya ia bisa beradaptasi, bukan? Kamu jangan khawatir, Riku. Aku yakin Tenn akan bercerita tentangmu disana. Jadi teman-teman Tenn tau siapa yang harus dihubungi jika terjadi sesuatu ke Tenn," jelas Anna mengelus rambut merah Riku.

"Kau benar juga, Anna.. seharusnya aku tidak terlalu protektif.."

"Kamu hanya khawatir, Riku. Itu hal yang lumrah. Apalagi kamu dan Tenn kembar kan, pasti khawatir," jawab Anna sambil terkekeh pelan.

"Ugh.. jangan menertawaiku," ucap Riku memalingkan mukanya yang memerah. "Baiklah baiklah. Tapi kamu mengerti maksudku, 'kan? Jadi saranku jangan ganggu Tenn untuk beberapa waktu," kata Anna lalu tersenyum. "Aku harus mengurus anak-anak lainnya. Jadi aku duluan yaa," lanjutnya meninggalkan Riku di ruang makan.

"Benar ya.."

Riku menghela nafas kasar sambil mengecek hpnya. Dan rupanya Tenn sudah membuka blok nya.

"Sudah dapat pelajarannya?" tanya Tenn tiba-tiba setelah membuka bloknya.

"Sudah..." Riku menjawabnya dengan jantungnya yang berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Kamu tidak akan berubah jika aku tidak memberikan teguran seperti ini, Riku. Kamu mengerti?" 

'Padahal kau yang salah paham. Kenapa aku yang disalahkan?' batin Riku yang sudah tertulis di layar hpnya yang sayangnya dihapus olehnya. Ia tidak mau menyulut api dan bunuh diri secara tragis.

"Aku mengerti.."

"Hah... maafkan aku, Riku. Sepertinya aku keterlaluan. Maaf ya?"

"Iie.. aku juga salah, Tenn-nii. Seharusnya aku memikirkan perasaanmu. Aku tidak boleh egois,"

"Adikku yang satu ini sudah tumbuh ya, hm.. Riku ku yang terkadang manja denganku kini sudah dewasa,"

"Tenn-nii lebih manja dariku ya-!! Nyatanya sehari sebelum keberangkatan maunya bersamaku terus-terusan,"

"Tapi aku mandiri, Riku,"

"Hey! Aku juga ya!!"

Suasana yang awalnya cukup menegangnya dan penuh aura bersalah, berganti menjadi canda tawa dari keduanya. Riku berjanji untuk menjaga perasaan Tenn, dan Tenn berjanji untuk mengubah kebiasaan buruknya.

Keduanya kembali terbuka seperti di panti asuhan. Saling menceritakan masalahnya. Baik tentang satu sama lain atau masalah yang terjadi hari ini.

Tenn bahkan memperkenalkan pacarnya yang bernama Gaku. Pada awalnya, Gaku bersikap kasar kepada Riku. Mungkin Tenn menamai kontak Riku dengah nama yang aneh dan ambigu. Sehingga ketika Riku ingin berkenalan dengan Gaku, Gaku langsung memblokir nomornya dan menghapus nama Riku dari daftar kontak yang disematkan. (Gaku pake hp Tenn, fyi). Tenn yang baru saja kembali dari toilet, segera mengambil balik hpnya dan mencari kontak Riku. Namun ia tidak menemukannya sehingga ia kebingungan. Lalu Riku mengechatnya di grup panti asuhan dan mengatakan bahwa Gaku memblokirnya sehingga ia tidak dapat mengobrol. Tenn seketika marah kepada Gaku dan membuka blokirnya lalu meminta maaf atas kelakuan pacarnya. Gaku kaget begitu mengetahui bahwa Riku adalah adik kembarnya dan langsung meminta maaf.

Dan suatu hari, universitas Tenn mengadakan pameran anime yang mempersilahkan murid-muridnya untuk cosplay, dance cover, menampilkan bakat, bahkan berjualan.

Tenn, Gaku, dan 1 teman lainnya ingin menampilkan dance cover. Sehingga mereka perlu berlatih selama 1 bulan sebelumnya. Namun Tenn berlatih terlalu keras dengan kegiatannya yang semakin padat. Ia pun jatuh pingsan saat H-1 minggu acara. Gaku sontak mengabari Riku dan memintanya untuk tenang.

Riku's POV

Astaga astaga Tenn-nii pingsan. Ini kejadian langka. Aku harus mengabari yang lainnya atau jangan? Aduh aku panik.

Tenn-nii memiliki imun yang lebih kuat dariku. Jadi akan membuat panik semuanya jika Tenn-nii sakit bahkan pingsan.

"Ia hanya bekerja terlalu keras. Tenn juga kurang istirahat akhir-akhir ini sehingga ia juga demam. Ia merasa ada yang mengawasinya, jadi ia selalu overthinking setiap malam," jelas Gaku-san dari telepon. Sejak dimarahi oleh Tenn-nii, ia menjadi kapok dan menerimaku sebagai orang yang harus dilindunginya setelah Tenn-nii.

"Tapi Tenn-nii jarang sakit..."

"Riku, Tenn juga manusia. Ia tentu saja bisa sakit. Tapi kau tenang saja. Aku dan temanku akan mengurusnya. Kamu jangan terlalu khawatir. Akan repot jika kalian berdua overthinking dan sakit bersamaan," ucapnya.

Aku mengangguk nurut dan seketika ia menutup telfonnya karena Tenn-nii yang sudah siuman. Aku menunggu chatnya dan ia bilang ia hanya sakit ringan.

Aku terkekeh pelan melihatnya berusaha bohong.

"Aku tau kamu berbohong, Tenn-nii. Gaku-san sudah mengatakan kepadaku bahwa kau pingsan dan demam saat di ruang latihan," balasku sambil mengirim stiker terkekeh.

"Pak tua itu- Bisa-bisanya dia memberitaumu.." ucapnya dengan kesal. Memang tidak terdengar. Tapi kebiasaan Tenn-nii saat ada yang memberitau keadaannya adalah memanyunkan bibirnya dan merasa kesal.

"Apa? Tenn-nii ga suka aku khawatir kah?? Jahatnya.. adiknya khawatir malah ga suka," candaku.

"Justru karena kau khawatir makanya aku ga suka, Riku. Aku tidak mau menjadi beban pikiranmu,"

Astaga lihatlah kalimatnya yang begitu berharga. Aku sangat bahagia dia tidak mau menjadi bebanku. 

"Tapi aku tidak merasa terbebani. Bagaimana?" balasku yang langsung dibalas dengan chat Gaku-san yang menyuruhku untuk membiarkan Tenn-nii istirahat. Aku menurutinya karena kesehatan Tenn-nii adalah nomor 1. Aku segera berterimakasih kepada Gaku-san dan semuanya yang sudah membantu Tenn-nii saat pingsan. Ia hanya membalas bahwa itu adalah tugasnya sebagai pacarnya.

Aku bersyukur Tenn-nii memiliki teman yang baik dan bersedia membantunya. Apalagi pacarnya yang begitu pengertian.

Ii na.. sepertinya enak punya pacar hihi.

Ah-

Perasaanku saja atau...

sebentar lagi mereka akan bertunangan?

Entahlah. Aku merasa mereka cocok untuk bersama hahaha.

TAMAT

H

ai!
Hari ini bakal 5x update.
Utangku banyak juga hshs.

Btw yang udah baca sampai sini, terima kasih banyak! Sampai nanti di chap selanjutnya!!

-Tasya

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang