Day 4 - Remember Me [1]

219 16 1
                                    

Februari 2018 di panti asuhan yang cukup ramai...

"Halo. Kujo Tenn desu. Yoroshiku,"

Rambut bersurai baby pink tersebut menatap Riku dengan pandangan waspada.

"Riku, mulai sekarang, dia bakal jadi kakak kembar mu, nee. Mungkin umur kalian berbeda 4 tahun. Tapi banyak kemiripan dari kalian berdua," jelas salah satu teman Riku sambil memegang pundak Tenn.

"Eh? Kakak... kembar?"

"Yup. Jaa, aku serahkan kepada kalian yaa. Jangan bertengkar okee?" Katanya dan berjalan meninggalkan mereka berdua.

"Ano.. aku Kujo Tenn. Kamu?" Tenn angkat bicara setelah berdiam diri sedaritadi.

"Ah! Aku Nanase Riku. Riku saja cukup kok. Salam kenal!" Ucap Riku riang dan mengulurkan tangannya.

Tenn menganggukkan kepalanya dan menerima uluran tangan Riku.

"Salam kenal, Riku."

kata demi kata disusun
menjadi sebuah kalimat yang mengawali sebuah hubungan keluarga yang manis

namun siapa sangka ini
menjadi awal permasalahan

Remember Me
By
Tasya_Rhmdn

"Nee, aku belum tau dimana kamarku.." gumam Tenn yang terdengar oleh Riku.

"Ho! Nee-chan bilang kalo kita sekamar kok! Jadi ga perlu khawatir," kata Riku sambil tersenyum lebar. "Ayo siap-siap. Nanti kita telat makan malam!" lanjutnya sambil menggandeng tangan Tenn dan berlari kearah kamarnya.

.Kamar Riku dan Tenn

"Tadaa! Ini dia kamarnya. Mungkin ini agak kecil sama berantakan ya ehehe," 

"Iie, ini cukup lebar kok, Riku. Lagipula ini rapi," ucap Tenn sambil mengelus kepala Riku kemudian menata barang-barangnya.

"Oh iya, umurku 12 tahun. Berarti kamu 16 ya??" Riku memulai topik baru untuk mendekatkan diri ke kakak nya sembari duduk di kasur dan mengayunkan kakinya.

"Iya. Tapi tanggal 10 Juli aku 17 tahun, Riku kapan 13 nya?" Tanya Tenn. "Aku? April tanggal 10. Nee-chan bener ya. Kita banyak kesamaan," jawab Riku sambil terkekeh.

"Sou da yo. Lagipula kita hanya berbeda umur, bulan lahir dan warna kesukaan, bukan?" Kata Tenn yang langsung disetujui sang surai merah.

"Saa, ayo kita ke ruang makan. Waktunya jam makan malam," Tenn mengakhiri topik dan berniat ke ruang makan lebih dulu. "Tapi kan kamu belum tau ruang makannya, 'kan?" sindir Riku yang disahuti tawa dari keduanya.

"Ha'i ha'i. Aku akan mengikutimu, Riku," ucap Tenn. Riku pun mengangguk dan menggandeng tangan Tenn ke ruang makan.

"Hanya perasaanku saja atau Riku tidak memanggilku dengan nama?" batin Tenn sambil menatap tangan Riku. 

Riku terlihat begitu bahagia saat bersama adik-adiknya yang lain. Jika boleh jujur, Tenn cemburu melihatnya. Namun ia dan Riku baru saja kenal dan tidak mungkin ia bisa mengklaim bahwa Riku miliknya sendiri.

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang