Astaga, astaga, astaga. Sial. Batin Ami meracau kala ia melihat bangku kosong di depannya kini sedang diduduki seseorang. Ralat, sebuah makhluk. Ghaib.
Rezky Wiranti Dhike.
Baiklah, siapa yang tidak tahu dia--50 tahun yang lalu? Ami akan sangat senang saat dia bisa bertanya dengan Dhike alasan dia muncul di hadapan Ami. Tapi, yang benar saja. Ini, 'kan, sekolah? Ami akan di cap sebagai murid-baru-yang-gila jika ia bicara pada Dhike sekarang.
Crap, batin Ami mengumpat lagi.
Dhike menoleh.
Pada Ami.
Dengan pandangan terluka.
***
君に会うたび恋をする
Kimi ni Autabi Koi wo Suru"Weis, apa kabar, Bro?" Ketika Raka sampai di sekolah lamanya, Bima langsung menyapa akrab.
"Woy, baik lah. Kayaknya baru 10 tahun nggak ketemu, deh," kata Raka.
Bima mengangguk. "Tapi udah banyak banget yang berubah dari sekolah ini, Ka," katanya.
Raka tertawa renyah menyetujui ungkapan sahabat semasa SMA-nya itu. Mereka kemudian berjalan bersama menuju aula sekolah, tempat dimana reuni dadakan ini diadakan.
Ya, ini dadakan. Masih 10 tahun, buat apa berkumpul dan mengadakan reuni besar-besaran? Cukup pergi ke SMA, berbincang dan makan bersama di aula. Seorang Raka Adhitya yang dulunya adalah siswa paling populer se-angkatan awalnya enggan datang ke acara ini, jika Feni, sahabat perempuan terbaiknya tidak memaksa dan menawarkan sesuatu yang menggiurkan.
"Nanti, gue suruh si Rezky bicara sama lo, deh," katanya pada Raka melalui telepon waktu itu.
Rezky Wiranthi Dhike.
Raka bohong jika mengatakan bahwa dia tidak percaya akan jatuh cinta pada pandangan pertama. Ia mengalaminya sendiri. Percayalah, rasanya lucu, apalagi ketika orang yang membuatmu mengalami cinta itu sama sekali tak acuh kepadamu.
Raka ingat betul, pertama kali bertemu Dhike--panggilan Rezky--saat ia menjaga adik Raka yang tiba-tiba hilang di taman. Adiknya, Dika, sangat senang ketika Raka menghampirinya sedang bermain. Raka memarahinya, tapi sebelum itu dia bercerita tentang betapa baiknya kakak perempuan yang menjaganya. Baiklah, saat itu juga, Raka mengaku melihat ibu dari anakku kelak.
Berlebihan.
Tapi, sungguh, Raka juga percaya pada pepatah 'jodoh gak akan kemana'. Karena, yah ternyata dia sekelas dengan Dhike pada tingkat kedua dan ketiga.
"Sini kosong, 'kan?" Raka bahkan bisa mendengar suaranya sekarang. Ya ampun, 10 tahun masih terjebak? Kau sudah beberapa kali berpacaran, tapi tetap tidak bisa melupakan Dhike? Kau sungguh menyedihkan, Raka.
Lamunan orang keren itu terhenti ketika dia mendengar suara kursi digeret. Itu kursi di sebelahnya. Digeret seorang wanita cantik.
"Oi, Rez!" Suara Feni yang menggelegar benar-benar menampar kembali Raka ke dunia nyata.
Oke, perempuan yang dilamunkannya tadi; cinta pada pandangan pertamanya; cinta tak terbalasnya; ada di sini, duduk di sebelahnya.
"Rez, inget Raka?" Kata Feni jahil.
"Ingetlah, mana orangnya?" Jawab Dhike sambil terkekeh geli.
Mungkin Dhike pangling karena wajah Raka berubah 10 tahun ini.
"Astaga, ya itu di sebelah lo!" Teriak Feni heboh.
Dhike menoleh. Rambut panjangnya terlempar. Iya, rambutnya panjang. Cantik. Dewasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renai Kinshi Jourei ~ Aturan Anti Cinta
FanficAkimoto Ami, cucu Akimoto Yasushi mempunyai kekuatan khusus: melihat makhluk astral dan melompat ke masa lalu. Ami mengidolakan kakeknya. Ia sudah pergi ke seluruh teater grup48 di Jepang. Sekarang, ia sangat bersyukur dengan di-pindah-tugaskan-nya...