[ADA ADEGAN DEWASA AKA CIUMAN]
"Nah, Ami, gimana kalo gini?" tanya Rafael pada Ami yang duduk di depannya. Mereka berdua sedang mengerjakan tugas yang diberikan secara berpasangan.
"Ami?" ketika tak kunjung mendapat balasan atau respon dari Ami, Rafael mendongak dan menemukan Ami yang bertatapan kosong.
Masa dia loncat ke masa lalu lagi? pikir Rafael. Ia melambaikan tangannya di depan wajah Ami.
Rafael kemudian memutuskan untuk melanjutkan tugas mereka ketika Ami sama sekali tidak merespon.
Hari ini tepat tiga bulan setelah kedatangan Ami ke kelas Rafa. Ami, yang datangnya dari Jepang. Kadang, Ami masih terbata saat bicara. Juga masih sering mengucapkan kata-kata dalam bahasa inggris dan membuat Rafa harus berpikir sebelum mengerti apa maksud Ami. Rafa juga tidak bisa melupakan tiga bulan terakhir, sejak kedatangan Ami. Ami membuatkan bento untuk Rafa dan Alika setiap harinya. 5 hari seminggu, selama tiga bulan. Rafa juga sebenarnya menaruh hati pada Ami yang polos dan ceria. Ditambah, ternyata Ami bisa melakukan hal yang tidak dapat diduga oleh Rafa--melompat ke masa lalu dan mengetahui cerita kakek dan nenek Rafa.
Jemari kecil Ami tiba-tiba mencengkeram pergelangan tangan Rafa.
"Hai, Ami, udah balik--" Kalimat Rafa menggantung ketika ia mendongak dan mendapati mata yang bukan mata Ami.
"Ami?" ucap Rafa terbata.
Mata gadis di depan Rafa berputar, menjelajahi sudut ruangan yang disebut kelas itu.
"Dimana?" katanya.
Rafa terdiam, tidak tau harus berbuat apa. Kepalanya menoleh ke kanan dan kiri, mencari keberadaan Alika--yang mungkin bisa membantu.
"Kamu siapa?" tanya gadis itu lagi. Tidak dengan suara cempreng nan berlogat aneh seperti biasanya, kali ini dengan suara dewasa dan bahasa yang lancar.
"Kamu, siapa?" tanya Rafa berbalik.
"Melody," kata si gadis. "Laxane."
Ha?
"Kenapa saya bisa berada di sini?" tanya Melody.
"Kenapa anda bisa berada di sini?" Rafa, sama sekali tidak menjawab, malah balik tanya. "Dimana Ami?"
"Ami?" Dahi gadis itu berkerut mendengar nama yang asing itu. Ia berkedip beberapa kali sambil berusaha mengingat.
Tiba-tiba, Rafa menangkap bayangan Alika yang baru masuk ke dalam kelas.
"Alika!" panggilnya. Kelas sedang ramai karena ketiadaan guru, jadi Rafa bisa bebas berteriak.
"Apa?" tanya Alika sambil berjalan ke bangku Rafa. "Aku sudah selesai mengerjakan semuanya, mau menyalin?" tawarnya santai.
Rafa menarik tangan Alika agar tubuh Alika sedikit mencondong, sehingga Rafa bisa membisikkan sesuatu di telinga Alika.
"HA?!" teriakan Alika membuat Melody berjengit dan seluruh kelas menoleh ke arahnya.
Melody memperhatikan Alika dengan tajam, tapi penuh pertanyaan. Alika juga melakukan hal yang sama pada Melody.
"Kau.. Laxane?" tanya Alika.
Melody mengangguk antusias. "Kau mengenalku?"
"Tidak," kata Alika lembut. "Apa yang kau lakukan di tubuh temanku, Ami?"
Melody melihat tangannya, membolak-balikannya. Melihat tubuhnya, kakinya, dan mencari rambutnya yang seharusnya terurai panjang. Ia meraba wajahnya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renai Kinshi Jourei ~ Aturan Anti Cinta
Fiksi PenggemarAkimoto Ami, cucu Akimoto Yasushi mempunyai kekuatan khusus: melihat makhluk astral dan melompat ke masa lalu. Ami mengidolakan kakeknya. Ia sudah pergi ke seluruh teater grup48 di Jepang. Sekarang, ia sangat bersyukur dengan di-pindah-tugaskan-nya...