M01. Cahaya Panjang

295 23 0
                                    

Buku tebal bergambar bintang itu benar-benar berhasil menyita perhatian Stella Cornelia, si gadis ceria berambut panjang.

"Ini buku apa sih, Stel?" Tanya Ari, sahabat Stella yang kini telah duduk di depan gadis itu.

"Kepo," jawab Stella singkat tanpa melepas pandangan dari buku itu.

Tangan Ari langsung merebut buku berwarna biru gelap yang sedang dibaca Stella. Tangan Stella otomatis menjulur untuk mengambil kembali bukunya, tapi tangan Ari yang lebih panjang berhasil membolak-balikkan halaman buku itu.

"Buku gini doang," komentar Ari singkat. Ia mengembalikan buku itu ke empunya.

"Sejak kapan sih, kamu suka bintang, Stel?" Tanyanya.

"Sejak Antares menyerang," kata Stella riang.

"Siapa Antares?" Tanya Ari.

"Kepo," jawab Stella singkat--lagi. "Ganti nama jadi Antares, Ri," kata Stella kemudian. Manik dibalik kacamatanya berjalan ke kanan dan ke kiri mengikuti setiap baris kalimat yang ia baca.

"Kenapa? Aku udah suka namaku yang sekarang," tanya Ari sambil mengaduk latte yang dipesannya.

"Yah kan, biar keren gitu," kata Stella.

"Udah keren," respon Ari singkat tapi berhasil membuat Stella keluar dari balik bukunya dan melotot ke arah Ari. Ari terkekeh.

"Stel, abis ini kamu pulang terus mandi yang wangi, pake baju yang cantik ya. Ikut aku," kata Ari beberapa saat setelah menyeruput latte-nya.

"Kemana?"

"Ke suatu tempat. Bagus kok, kamu pasti suka. Lumayan deket juga sih, kalo dari sini," kata Ari sambil tersenyum manis.

Stella menutup bukunya, berpikir.

"Boleh deh, lagian di rumah nggak ngapa-ngapain. Malam minggu juga," putus Stella kemudian.

"Tapi ada peraturannya," kata Ari.

"Apa itu?"

"Pas udah nyampe terus turun dari mobil, buku ini tinggal aja dalem mobil ya," kata Ari.

"Yah, kok gitu?" Stella bertanya dengan nada kecewa.

"Soalnya kalo kamu bawa-bawa buku itu, nanti menyesal," jawab Ari.

"Iyadeh," pasrah Stella.

***

Malam ini Stella bahkan tak bisa terbang ke alam mimpi. Matanya hanya terpejam--begitu saja. Sudah mencoba berbagai metode agar bisa tidur, tapi pikirannya selalu melayang ke suatu hal yang sama. Peristiwa beberapa jam yang lalu.

"Bagus, kan?" Sambut Ari begitu Stella turun dari mobil dan melihat pemandangan dihadapannya.

"Ari, ini super! Gila, bagus banget! Kok bisa nemuin tempat kaya gini sih, Ri?" Kagum Stella. Ia menoleh ke arah Ari yang berdiri di sampingnya.

Mana ada nephilim juga disini, pikir Stella.

"Aku bener kan?" Kata Ari sambil tersenyum dan menoleh ke arah Stella, menangkap basah Stella yang sedang memandangnya lekat-lekat. Manik hitam keduanya saling bertemu.

Stella tersenyum kemudian berkata dengan mantap, "iya! Aku suka banget."

Ari menarik tangan Stella dan mengajaknya naik dan duduk di kap mobil sport Ari. Awalnya Stella ragu, tapi Ari berhasil meyakinkannya bahwa pemandangan dari sana akan jauh lebih indah.

"Aku besok berangkat, Stel," kata Ari pelan.

"Kemana? Tanya Stella sambil menatap jutaan bintang dihadapannya.

Renai Kinshi Jourei ~ Aturan Anti CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang