M07. Aturan Anti Cinta

191 15 0
                                    

--Ricky POV--

"Ricky! Sialan lo! Balikin buku gue!" Ya, itu suara menggelegar milik Jessica Vania.

"Bukannya ini buku Ve?" Gue mengangkat buku novel ini cepat sebelum Jeje berhasil meraihnya. Dia yang kalah tinggi berusaha menggapai buku di tangan gue.

"Iya emang! Tapi gue lagi pinjem. Udah gih, balikin!" Jeje terus memerintah. Aku menahan nafsuku untuk memeluknya. Buset, bro, parfumnya wangi abis!

"Gue tereak nih!" Dia mulai mengancam. Imut, ya.

"Tereak aja, neng!" Gue tantangin dia.

Jeje membuka mulutnya tapi tak bersuara ketika buku di tangan gue mendadak hilang. Jatuh kali, ya?

Gue mendangak supaya bisa melihat apa yang terjadi sama bukunya Ve. Masa iya terbang?

"Berisik, Rick." Oalah, cuma Adam Sanjaya a.k.a Adamsan. Setelah mengambil buku Ve dengan mudah, Adamsan memberikannya untuk Jeje.

Tunggu.

Untuk Jeje?!

"Sialan lo, Dam!" Gue teriak semampu gue. Adamsan malah menutup telinganya dengan earphone hitam. Tapi 2 detik kemudian dilepaskannya penutup kuping itu.

Dia lalu bilang, "ati-ati aja ada admin tubir ngefotoin kalian lagi rebutan buku terus nerbitin skandal. Gak kasian lu sama si Jessica?"

Gue terdiam.

Susah sih naksir idol. Gak sebebas biasanya. Gue melihat Jeje yang mukanya biasa aja. Gak ada takut-takutnya. Dia gak takut kejadian beneran apa ya?

"Gak takut yang dibilang Adam bener?" Gue akhirnya tanya.

"Yaudah sih kalo ditubirin. Tubir doang elah. Yang tau kebenarannya kan kita sama Tuhan," katanya kalem. Bisa juga ya kalem.

"Lagian orang cantik banyak yang belain, Rick. Tenang aja," kata Jeje lagi. Elah, baru juga dikira anggun, udah songong lagi.

"Kalo lo mah, cantik gak cantik juga gak masalah. Tenang aja juga, pasti ada gue yang belain," kata gue enteng. Entah kenapa kalimat itu meluncur dengan sangat mulus. Karena gue gak pengen Jeje liat gue yang gagu karena salting, gue pergi dari sana setelah sebelumnya melirik ke arah Jeje yang bersemu.

Unyu banget!

Nih anak preman blak-blakan bisa juga ya imut gini.

***

--Jeje POV--

Bisa-bisanya jantung gue olahraga karena cowok. Cowok. Songong. Itu. Yang bener aja?!

"Je, buru yuk, latihan!" Bahkan suara teriakan Kinal terdengar seperti angin yang melalui rongga pendengaranku begitu saja. Buset, jadi melo gini.

"Eh, Je, muka lo kenapa merah gini?" Kinal tiba-tiba udah di depan gue aja. Dia bolak-balik meng-scan tubuh gue dari atas sampe bawah, lalu balik atas lagi. Gue rada gagal paham sama nih anak.

"Pasti abis ngapa-ngapain sama Ricky lo ya? Hayo," kata Kinal lagi soalnya gue diam.

"Apaan sih, Nay. Udah, yuk, buru latihan."

"Eh itu Kinay kok kedengarannya nggak enak ya di mulut lo. Lebih enak denger dari Ve. Suaranya lembut-lembut unyu gitu."

"Jadi suara gue nggak lembut-lembut unyu gitu?" Gue protes, lah. Jelas.

"Mickey mouse teater juga tau kalo yang lembut-lembut itu paha lo, bukan suara lo," kata Kinal lagi. Wah nih anak punya mulut agak gimana gitu ya.

Renai Kinshi Jourei ~ Aturan Anti CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang