11

1.1K 219 73
                                    

Chapter 11

Sooyoung kembali melirik takut-takut pada Taehyung yang tengah mengemudikan mobilnya dengan fokus. Ia menghirup nafasnya dalam-dalam sebelum pada akhirnya yakin kalau sekarang adalah waktu yang tepat untuk dirinya mengeluarkan suara. "Terima kasih." Sekali lagi Sooyoung melirik, mengamati tidak adanya perubahan dari wajah Taehyung kemudian menambahkan. "Seharusnya kau tidak perlu repot-repot menyuruh supir pengganti untuk membawa pulang mobilku. Aku bisa mengendarainya dan a-"

"Dan kau akan tersesat kemudian tambah merepotkan semua orang."

Sooyoung mengerucutkan bibirnya sebal. "Aku tidak begitu! Yah aku akui tadi itu aku memang sedikit merepotkan, tapi aku bisa mengurus diriku sendiri kok."

Kali ini giliran Taehyung yang melirik Sooyoung dari sudut matanya. "Bagus kalau memang begitu."

Bagus? Bagus apanya? Apa barusan kalimat Taehyung adalah kalimat yang bertujuan untuk meremehkan Sooyoung yah? 

Sooyoung menggerakan tubuhnya menyamping, menghadap Taehyung lalu mengerucutkan bibirnya lebih dulu sebelum siap memerotes. "Kau meragukanku yah? Aku bisa mengendarai mobilku dimalam hari sendirian. Aku bisa membuat makanan enak untuk ku sendirian, aku bisa mengatur hidupku sendiri dan aku bisa hid-"

kriuk kriuk...

Mata Sooyoung melebar kemudian reflek memegangi perutnya sendiri yang baru saja berbunyi memalukan. Ah... Kenapa perut sialannya harus berbunyi disaat yang tidak tepat begini sih? Memalukan memang!

Taehyung sebisa mungkin menahan tawanya. "Kenapa? Apa perutmu bukanlah hidupmu? Kenapa tidak bisa memberinya makan hingga dia bunyi begitu?"

"Aku lupa memberinya makan, bukannya sengaja." Sooyoung agak menekan perutnya ketika ia rasa perutnya akan kembali berbunyi. "Tadi saat pindah set, aku kira aku punya waktu untuk makan, tapi ternyata tidak."

Taehyung menaikan sebelah alisnya. Dan tanpa menoleh pada Sooyoung, ia ikut berkomentar. "Jadi dari tadi siang kau tidak makan?"

Sooyoung mengaggukan kepalanya, bibirnya masih mengerucut lucu dan menjawab dengan suara manjanya yang biasanya ia keluarkan kalau-kalau ingin membujuk Taehyung dulu. "Terakhir, makanan yang aku makan adalah sebuah apel dan masakannya ibumu tadi pagi. Aku lapar sekali sekarang..."

Taehyung sempat menoleh, sempat melirik dan melihat Sooyoung yang terlihat seperti Sooyoung. Apa sih maksudnya? Sooyoung kan memang Sooyoung bukan? Ah, sudahlah! Memberi tumpangan dan mengajak mantan istrinya untuk makan malam bukanlah suatu hal yang tabu kan? Toh mantan sepasang suami-istri itu bisa menjalin sebuah pertemanan bukan?

***

Sooyoung makan semagkuk penuh isi nasi, sup, lauk pauk lengkap dan sekarang ia sedang mengunyah beberapa cemilan yang Sooyoung rasa ia tidak akan pernah mencicipinya lagi setelah ia pergi dari pulau ini dulu.

"Oh! Apa aku yang sudah menghabiskan semua ini?" Mata Sooyoung menatap tidak percaya pada semua mangkuk dan piring yang sudah kosong tidak tersisa. Ia kira tadi ia hanya akan makan beberapa suap. Tapi ternyata semuanya sudah raib begitu saja tanpa ia sadari. Bagaimana besok kalau berat badanya bertambah yah? Padahal ia harus pakai gaun yang cukup seksi yang tadi pagi ia coba sudah sangat pas melekat ditubuhnya. Tidak lucu kalau esok saat menggunakannya, dibagian perutnya akan sedikit membuncit karena nafsu makannya yang saat ini tidak tertahakan? Huft...

Taehyung tersenyum. Ia tahu kalau Sooyoung saat ini pasti sedang berpikir. Wajahnya lucu seperti Tae Soo yang  sedang berusaha giat dalam belajar membaca kemarin-kemarin. "Makanan yang kau habiskan barusan tidak akan membuatmu gendut dalam seketika, Sooyoung!"

So I Married with a ModelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang