29

1.5K 223 39
                                    

Chapter 29

Apa kalian pernah sekali dalam hidup kalian berpikir ingin menjadi orang yang jahat? Kalau Taehyung sering. Dia ingin jadi jahat, berkuasa dan ingin memiliki apapun yang ia mau tanpa harus peduli pada orang lain. Tidak peduli pada kerugian yang harus orang lain terima atau bahkan kesakitan yang nanti orang lain dapatkan sebagai imbas dari perbuatan jahatnya itu. Seperti dulu saat tanpa pemikiran panjang dan matang lagi, ia memalsukan hasil dari data kemenangan yang seharusnya Sooyoung terima. Seperti dulu saat ia mengelabui Sooyoung, menukar pil KB perempuan itu dengan vitamin kesuburan. Ia benar-benar tidak peduli pada apa yang akan dia dapatkan nantinya kelak. Bahkan ia lupa saat itu ia telah mengecewakan hati perempuan yang paling ia cintai selain ibunya setelahnya.

Dan sekarang kalau Taehyung kembali menjadi jahat atau bahkan berbuat lebih jahat lagi setelah dulu, apa nantinya Sooyoung akan lebih merasa kecewa dan akan lebih membencinya? Lalu apa Sooyoung akan pergi darinya lebih lama lagi dari hanya sekedar lima tahun? Entahlah!

Taehyung tersenyum, menggerakan sedikit tubuhnya agar bisa sedikit bersender pada head board ranjang kemudian memandangi wajah damai Sooyoung yang tengah memejam sambil memeluk tubuhnya (menjadikan dadanya sebagai bantal tidur paling nyeyaknya). Satu tangannya terangkat untuk membelai rambut Sooyoung lembut. Kalau kali ini ia memilih jalan yang salah lagi, itu sama saja artinya ia bunuh diri dua kali bukan? Mungkin Malaikat juga akan bosan mencatat dosanya kalau ia kembali bersalah lagi. Jadi kali ini, Taehyung putuskan untuk tidak berbuat jahat kembali. Tidak ingin mewujudkan rencanan liciknya pagi ini yang mungkin akan membuat Sooyoung malah semakin membencinya.

Sooyoung menggerakan kepalanya serta tangannya setelah satu jam yang lalu Taehyung bangun lebih dulu sambil diam-diam menahan senyumnya karena menyadari situasi yang tengah terjadi pada mereka pagi ini. Sambil mengucek-kucek kedua matanya agar bisa terbuka lebar, Sooyoung mengangkat sedikit kepalanya lalu matanya yang sebenarnya masih terasa sangat berat untuk dibuka segera bersitatap dengan mata tajam Taehyung yang menatap seolah meminta penjelasan darinya. Ia membelalakan kedua matanya kaget. "Hai..." Baiklah Park Sooyoung, tersenyumlah sedikit pada wajah lelaki menyebalkan itu walau mungkin wajahmu sekarang  sangat kacau balau seperti perempuan murahan yang baru saja disewa semalaman.

Sooyoung menelan salivanya baru kemudian menambahkan. "Apa kau sudah sadar?" Pertanyaan yang bodoh! Tentu saja Taehyung sadar. Sangat sadar kalau mereka berdua pagi ini masih sama-sama telanjang bulat dan berbaring diatas ranjang yang sama. Mungkin kepala Taehyung masih sedikit terasa pengar, tapi sebagai lelaki yang pintar, pasti lelaki itu sadar. Ah... kenapa bisa Sooyoung tidak bangun lebih dulu lalu pergi diam-diam sebelum lelaki ini bangun dan tersadar sih? Bodoh memang!

"Menurutmu?" Taehyung menaikan sebelah alisnya. Rambutnya yang lebat mencuat kesana-kesini seolah semalaman Sooyoung sudah manjambakinya. Bibir lelaki itu juga terlihat lebih seksi hingga Sooyoung tidak bisa untuk tidak memandangi bibir yang semalaman bercumbu dengannya itu.

Lirik kanan-lirik kiri, lirik kanan-lirik kiri! Percuma, tidak ada yang memberi Sooyoung contekan untuk jawaban yang sebenarnya mudah tapi sulit sekali untuk dijawab ini.

"Aku bisa jelaskan semuanya, jadi..." Sooyoung sudah ingin bangun dan sedikit menjauhi dada Taehyung. Karena ya Tuhan... Kepala dan sebagian dada Sooyoung sedari tadi masih menempeli dada telanjang Taehyung hingga irama detak jantungnya berdetak senada dengan detak jantungnya Taehyung. Sekali lagi, bodoh memang dia!

Taehyung segera menarik tubuh Sooyoung ketika tahu Sooyoung ingin bergerak menjauhinya. "Jangan harap kau bisa melepas tanggung jawabmu, Park Sooyoung!"

"Apa sih?" Sooyoung sekarang melotot kesal setelah sebelumnya wajahnya terbentur dada Taehyung (Taehyung kan tadi menarik tubuhnya hingga ia mau tidak mau jatuh lagi kedada telanjangnya Taehyung yang memabukan itu). "Tanggung jawab ap- Hey! Jauhkan tanganmu dari tubuhku!" Sooyoung bergerak tapi tidak kencang. Gayanya sekarang seperti seeokor kucing betina yang mau-mau tidak-tidak. Sungguh, Taehyung bahkan hanya merangkul pelan sisi pinggulnya agar Sooyoung tetap pada posisi seakan-akan tengah memeluknya. Dan kalau Sooyoung memang berniat menjauh, toh perempuan itu bisa saja segera menghentakan tubuhnya kuat-kuat dan pergi begitu saja. Tapi buktinya Sooyoung hanya bergerak-gerak seperti sedang mengusir semut dari jarak dua meter yang tidak akan pernah mendekatinya. Kesia-siaan saja. 

So I Married with a ModelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang