"Ayah sama Mama mau kemana?" tanya bocah polos itu. Wajahnya sudah nampak pucat lantaran belum makan sejak pagi tadi.
"Berapa kali harus saya bilang? Saya bukan Ayah kamu!" seru pria itu dengan tajam. Di tangannya ada dua buah koper besar.
Sedangkan wanita yang berada di sampingnya melihat Adrian datar. "Mulai besok rumah ini adalah milikmu. Bersyukurlah setidaknya kami meninggalkan rumah ini untukmu," ucap wanita itu dingin.
Mata Adrian seketika berkaca-kaca. "Kalian ninggalin Ian sendirian?" tanyanya dengan suara tercekat.
Kedua orang dewasa itu menghiraukan pertanyaan Adrian dan segera pergi dari rumah itu. Adrian ingin mengejar namun enggan. Ia takut akan dipukul oleh ayahnya lagi.
Air mata yang sudah tergenang itu turun perlahan. Adrian memandang ke luar jendela rumah. Sebuah mobil yang ditumpangi kedua orang tuanya melaju meninggalkan perkarangan rumah. Sekarang ia benar-benar sendiri.
Adrian saat itu baru berumur 13 tahun. Hanya seorang bocah yang masih perlu bimbingan orang tua agar mengerti kerasnya dunia luar.
Adrian memegang dadanya. Rasanya ada yang menusuk-nusuk jantungnya. Ingin berteriak, tapi kepada siapa? Tidak ada yang peduli dengannya. Semua orang pada akhirnya meninggalkannya sendirian.
---------------
Halo guyss, terima kasih ya udah berkenan buat baca cerita ini 🥰
Karena ini cerita lama yang aku revisi kembali, aku minta maaf kalau nanti agak berbeda penulisannya.
See u guys 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Adrian
Teen FictionAdrian itu bocah yang baru berusia 15 tahun, suka yang gratisan, dan cita-citanya pengen jadi anak angkat orang kaya. Tapi ternyata dia beneran anak orang kaya. Tiba-tiba pula. Motivasi Adrian adalah jika ingin kaya maka jalan tercepatnya jual diri...