Musim 3 - Tirai

12 2 2
                                    

Di tengah perjalanan, Airy menepi untuk beristirahat maklum dari rumah Lira untuk sampai ke kota atau jalan raya membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Di bawah pohon Airy duduk sambil membuka buku hariannya, sesekali ia meminum air di botol pemberian bapaknya Lira.

6 April 2005

Cinta

Aku akan kembali, ke keluarga itu. Ibu Maria, Bapak dan juga Lira. Keluarga keduaku. Teman Baruku. Semoga bisa kita bertemu kembali. Dengan Cinta – Airy

Selepas aku menulis, tiba-tiba tersedengar suara klakson mobil lalu mobil tersebut berhenti. Seorang pria menghampiri diriku. Pria itu berkulit kecoklatan, rambutnya ikal, cukup tinggi, memakai kaos juga celana jeans pendek dan sandal jepit merk terkenal.

"hey, kamu. Sedang apa kau disini ?" Tanya pria itu

"aku sedang beristirahat, siapa kamu ?" Tanya balik Airy

"kenalin, aku Erlangga Putra. Aku tinggal di kampong sana." Jawab Erlangga sambil menunjuk ke arah perkampungan Lira

"oh, iya.. perkenalkan namaku Airy Putri Anzani, panggil saja aku Airy atau Air." Ucap Airy memperkenalkan diri

"nama panggilanmu unik." Ucap Erlangga sambil tersenyum

"kamu mau kemana ?" Tanya Airy

"aku mau kota, ada keperluan. Kamu Air ?" ucap Erlangga

"aku akan ke kota juga." Jawab Airy

"kebetulan, ayo aku antarkan aja ke tempat kamu tuju. Lagi pula disini jarang sekali kendaraan umum yang lewat." Ucap Erlangga

Karena belajar psikolog yang diajarkan abangnya, setidaknya dia mengetahui mana orang baik dan juga orang yang bermaksud melukainya, Airy melihat wajahnya dan tutur katanya. Tanpa menolak, Airy menerima tawaran Erlangga untuk bersama dengannya menuju ke kota.

"baiklah, aku ikut kamu yah. Maaf sebelumnya merepotkan." Ucap Airy

"santai saja, aku mengajakmu karena aku tau kamu orang baik." Ucap Erlangga sambil tersenyum

Akhirnya Airy menaiki mobil Erlangga, disepanjang perjalanan Airy dan Erlangga berbincang-bincang banyak hal yang membuat Airy tertawa. Ketika Airy tertawa lepas Erlangga menatap matanya. Erlangga merasa bahwa Airy adalah perempuan yang sedang menyembunyikan luka, tertawa yang terkadang tidak lepas. Erlangga tersenyum melihat Airy.

"Air, kamu senang sekali rupanya." Ucap Erlangga

Ucapan Erlangga seakan menghentikan tawa Airy.

"terimakasih yah Erlangga." Ucap Airy sambil tersenyum melihat Erlangga

"panggil aku Angga saja." Pinta Erlangga

"terimakasih untuk apa ?" sambung Erlangga

"terimakasih karena kamu sudah menolongku di perjalanan tadi, dan sudah membuat aku tertawa lepas seperti tadi." Jawab Airy

"iya sama-sama, hmmm memangnya kamu tidak pernah tertawa ?" Tanya Erlangga

"pernah, tapi sudah lama tidak seperti barusan." Jawab Airy

"kenapa ? apa tidak pernah ada hal lucu yang kamu ketahui atau obrolan lucu lainnya ?" taya Erlangga

"tidak pernah lagi menurutku." Jawab Airy ambil menunduk

"sepertinya kau ada masalah yah ?" Tanya Erlangga

"oh tidak, aku hanya ingin segera cepat sampai ke kota. Sudah tidak sabar aku naik bis." Jawa Airy tegas sambil tersenyum menyembunyikan sedihnya

Adventure LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang