Musim 8 - Derai

3 1 0
                                    

***

Tiba-tiba handphone Asel berdering, ada panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenal.

"nomor siapa ini ? ah Putri kayanya, dia yang tahu nomor teleponku." Ucap Asel dalam hati

Asel pun mengangkat telepon dari nomor yang tidak dikenal itu.

"Iya, Hallo, selamat malam" Ucap Asel

"Selamat mala, apa benar ini dengan saudara Asel ?" tanya seorang laki-laki dengan nada tegas

"Iya betul, ini dengan siapa ?" tanya Asel

"Kami dari kepolisian, kebetulan saya menemukan nomor telepon anda di salah satu dompet yang kami temukan di TKP." jelas seorang laki-laki itu

"Memangnya teman saya kenapa pak ?" tanya Asel cemas

"Mobil yang dikendarai oleh teman anda yang membawa beberapa penumpang mengalami kecelakaan, diperkirakan akibat rem blong." ucap pak polisi.

"Lokasi kejadiannya dimana pak ?" tanya Asel

"Dipantai Barat Hilir" jawab pak polisi

"Baik pak terimakasih informasinya, saya akan kesana sekarang." ucap Asel

Asel ingin membangunkan Airy, namun tidak tega melihat Airy yang tertidur dengan mata berlinang air mata. Akhirnya, Asel menggendong Airy untuk di tidurkan di kursi ruang tamu. Asel bergegas membawakan selimut dan dia segera mengunci pintu dan berlari menuju sepeda motornya. Tanpa mengatur kecepatan, Asel rasanya ingin segera berada di sana, pikirannya kacau, memikirkan hal yang tidak-tidak. Matanya berkaca-kaca,namun dia harus kuat. Tepat Pukul 00.00 WITA Asel tiba di lokasi kejadian. Sudah banyak sekali orang yang melihat ke bawah tebing. 2 mobil polisi beserta 1 ambulans berada disana.

Asel menghampiri salah satu petugas kepolisian, dan menanyakan bagaimana kondisi teman-temannya. 

"Pak, gimana kondisi teman-teman saya dan juga anak-anak ?" Tanya Asel

"Seorang perempuan dan 4 orang anak selamat dan sudah dilarikan ke RS Cipto Sejahtera. 2 orang laki-laki dan 3 orang anak belum ditemukan karena kondisi medan yang belum cukup memungkinkan untuk kami melakukan pencarian, besok pagi kami akan melakukan pencarian." jelas pak polisi

"Ya Tuhan, semoga Erlangga, Adibakti dan anak-anak selamat." ucap Asel cemas

"Baik pak, saya akan bantu untuk pencariannya." ucap Asel

Asel, beberapa polisi dan juga tim SAR bermalam disalah satu rumah warga disana.

***

Pukul 3.00 WITA

Airy terbangun dari tidurnya, dia nampak kebingungan karena dia berada di kursi ruang tamu. 

"Asel, sel, Asel... dimana kamu ?" ucap Airy dengan nada sedikit keras

Namun tidak ada jawaban, akhirnya Airy bergegas untuk ke air mengambil air wudhu. Sepanjang perjalanan untuk mengambil air wudhu seketika, dia melihat bayang-banyang anak-anak dan juga teman-temannya yang mengikuti lomba, ketika dia mau mendekat semuanya hilang. Airy beristigfar dan tanpa dia sadari air matanya berlinang. Secepat mungkin dia mengambil air wudhu. Airy melaksanakan shalat Tahajud, membaca Al-Qur'an. 

Adzan subuh terdengar begitu indah, Airy segera membangunkan anak-anak untuk shalat subuh berjama'ah. 

"Anak-anak, ayo banguuun.. kita shalat subuh berjama'ah." ucap Airy sangat lembut

"Iya ka Airy" sambut anak-anak

Ketika semua sudah bersiap untuk shalat subuh berjama'ah, salah satu dari mereka menanyakan teman-temannya yang lomba apakah sudah pulang. Airy nampak meneteskan air mata dan segera mengajak anak-anak untuk shalat subuh terlebih dahulu.

Dalam do'a-do'a mereka disebutkan atas keselamatan teman-temannya dan juga kaka-kaka pembimbingnya. Dalam hati AIry, berucap "Sebenarnya apa yang terjadi, Asel kemana dan mengapa anak-anak juga Erlangga, Adibakti,Putri belum juga pulang."

Pukul 6.00 WITA

Bunyi dering terdengar dari handphone Airy, Airy bergegas untuk mengambil handphonenya. Dilihatnya, telepon masuk dari Asel.

"Iya, Sel.. Kamu kemana ?, kenapa Erlangga dan anak-anak belum pulang juga ?" Tanya Airy cemas dengan suara yang bergetar

"Airy, tolong dengarkan aku. Kamu harus bisa jaga anak-anak di Yaysan, kamu harus kuat dan tolong ajak mereka berdo'a, dan jangan buat mereka khawatir juga menangis. Saya sedang berada di Pantai Barat Hilir, tadi malam polisi menelepon saya dan memberitahukan saya bahwa mobil yang dikendarai Adibakti remnya blong dan masuk jurang. Putri dan 4 anak sudah dibawa ke RS Cipto Sejahtera. Sekali lagi aku minta tolong kamu kuat. Sudah dulu yah." jelas Asel

Seketika Airy tidak bisa berkata-kata, tubuhnya lemas, dan dia tidak kuasa menahan air mata. Rasanya begitu sakit, sangat sakit. Hal yang sama terjadi lagi. Rasa takut yang tidak bisa tertahankan. Airy menangis di kamarnya. 

Adventure LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang