Musim 5 - Kakek Muda

5 1 0
                                    


Setiba di kamar, aku terbaring diatas tempat tidurku melepaskan lelahku dan mengingat apa saja yang terjadi hari ini. Aku terbangun mengambil buku harianku,.....

7 April 2005

Sesuatu yang indah itu berasal dari kalbu, dari perasaan ikhlas yang mendalam. Hari ini aku mendapati kamu, kamu yang indah di balik jendela biru. - Airy

***

Selepas shalat Isya, kami berkumpul di ruang uji coba. Disana kami membahas tentang program pengembangan keahlian anak, kami akan menyeleksi dari mereka yang sudah mumpuni untuk dapat mengikuti perlombaan di ajang nasional. Erlangga, Putri, Asel, Adibakti dan aku memberitahukan nama-nama dari mereka di setiap bidangnya. Hingga akhirnya kami mendapatkan 7 orang anak yang siap untuk mengikuti perlombaan tingkat nasional. Lomba itu akan diselenggarakan di Palembang bulan depan. NUSANTARA KOMPETISI nama kegiatan perlombaan tersebut. NUSANTARA KOMPETISI ini kali pertama diselenggarakan di Palembang oleh komunitas Pencinta Ilmu di Indonesia, yang melibatkan beberapa pihak diantaranya adalah dengan menghadirkan profesor-profesor ternama di Indonesia, seniman-seniman ternama di Indonesia, dan para ahli-ahli yang sesuai dengan bidangnya. Suatu kebanggaan bagi kami tim pengajar dari Yayasan Muda Karya dapat mengirimkan perwakilan dari daerah kami untuk dapat mengikuti kompetisi itu.

Nama-nama anak-anak yang terpilih ialah :

Alghifari (Keagamaan - Agama Islam), Liani (Bahasa), Fairuz (Seni), Halimah (Sosial), Sya'diah (Keagamaan - Agama Islam), Doni (Bela diri) dan Aura (Bahasa)

Ketujuh anak ini akan kami latih untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Sepanjang perjalan kami mengajarkan anak-anak bercampur haru biru, melihat perjuangan mereka seakan mengalahkan rasa takut dan ketidak percayaanku untuk menjalani hidup tanpa orang-orang tersayang.

Dalam hatiku berkata : Mereka saja bisa berjuang dan maju tanpa mereka yang tersayang, mengapa aku harus kalah melawan diriku sendiri dari rasa takut dan tidak percaya.

"opa..opa ..." sahut anak laki-laki kecil yang ada dihadapankku sambil melihat kearah Erlangga.

Erlangga melambaikan tangannya, yang mengarah ke Doni

"Loh ko, Doni panggil ka Erlangga Opa ?" tanya Airy

"Iya ka Airy , ka Erlangga itu adalah Opa ku" Jawab Doni

"Oh begituuu.." ucapku dengan bingung

"Gimana Air ? Doni sudah bisa menguasai gerakan-gerakan yang sudah diajarkan ?" tanya Erlangga pada Airy

"Yaa begitu masih ada beberapa gerakan yang belum dia kuasai, tapi selebihnya udah oke ko ngga." Jawab Airy bahagia

"ok, good job... syukurlah kalo begitu.. aku pergi dulu yah." Ucap Erlangga

"eh ngga, aku mau nanya .. tadi pas Doni manggil kamu ko dia manggil kamu Opa sih ? terus dia bilang kamu opanya Doni. kamu udah married ? dan kamu udah punya cucu ?" tanya Airy

"Hahahahahaha ...." Erlangga tertawa dengan lepas

"Airy, Airy .. pertama aku belum married, kedua aku belum punya cucu... Nah soal Doni manggil aku opa, karena waktu itu aku ketemu anak gadis usia 15 tahun di pinggir pantai nah dia sedang kesusahan, wajahnya lesu, penuh dengan luka dan tubuhnya sangat lemas. Dia sedang mengandung. Aku bawa gadis itu ke Yayasan, dua hari kemudian dia melahirkan bayi laki-laki yaitu Doni, malam harinya karena pendaharan yang engga berhenti gadis 15 tahun itu menghembuskan nafas terakhirnya. Aku urus Doni selayaknya anakku tapi kalo dia panggil aku dady, nanti orang rumah shock dikira aku udah punya anak, makannya aku minta dia manggil aku Opa." Jelas Erlangga

"oalaaaaah, jadi gitu ceritanya. iyalah Opa sama dengan kakek , tapi kakeknya muda biar engga kelihatan tua dibilang kakek jadi bilangnya opa gitu maksudnya ? hahahaha ..." tanya Airy sambil tertawa.

"Hahahahha .. kamu tau maksudku ternyata." Ucap Erlangga sambil tertawa

"Opaaa.. Opaaa.." seru Airy sambil berlalu meninggalkan Erlangga

Erlanggahanya tersenyum melihat tingkah Airy yang usil kepadanya. 

Adventure LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang