SkAtE : 07 . Ulah Louis

52 19 38
                                    

[Jangan Lupa Vote Cantik]

               ❤️  HAPPY READING ❤️

"Ayaa minta maaf ya soal kemarin dan soal janjii kita dulu, Ayaa gak tepatin janji Aya sendiri hikss," ujar Fraya sambil menangis.

"Heyy tuan putrii, kamu gak perlu minta maaf soal apa pun, Ayaa ingat Liam aja Liam udah senang kok, jadi gak usah minta maaf ya." balas William sambil menghapus air mata Fraya dengan lembut.

"Hikss ... mau berhenti nangis tapii ... air matanya gak mau berhenti ngalir gimana dong??" sahut Fraya sambil mencoba menghentikan air matanya agar tidak terus mengalir.

"Hahah, yaudah coba tarik nafas dulu, terus di buang ya kalau ngak bisa berabe nanti." ucap William sambil terkekeh karena tingkah gadis di depannya ini yang begitu random dan tak masuk akal.

"Iyaaa," sahut Fraya sambil melakukan apa yang di suruh oleh pria di depannya ini.

"Udah lebih baik sekarang." ujar William sambil mengacak-acak rambut Fraya.

"Heh, rambut gue lecetttt!!!!" teriak Fraya.

"Aduh galak bat nih singa betina." balas William, dan mereka berdua pun tertawa bersama Karena, tingkah mereka berdua yang begitu absurd.

"Ayo ke kelas," ucap Fraya sambil menarik tangan William.

"Ehh bentar, kaki Aya gimana?" tanya William.

"Udah ngak sakit lagi kok tenang aja." balas Fraya.

"Wahh, Ayaa manusia baja ternyata." canda William.

"Iya dong baja luar dalam nih, heheh." Kekeh Fraya.

                                   ••••

"Widihh kalian berdua jadian?" tanya seisi kelas kepada kedua orang yang sedang berdiri sambil berpegangan tangan di ambang pintu kelas.

"Heh, William itu sahabat gue dari bocil yee, jangan maen-maen, jangan maen-maen krekk krekk." ucap Fraya sambil meniru gaya Patok ular milik Istaka.

"Fraya, beneran apa Yang barusan lo bilang itu," heboh ketiga curutnya itu.

"Iya beneran, ternyata William itu sahabat kecil gue, yang sempat gue lupakan, tapi sekarang gue udah ingat semuanya berkat mimpi gue tadi malam, untung aja gue mimpi Kalau ngak mah, mungkin gue gak akan kenal William sekarang." isak Fraya.

"Ehh udah-udah jangan nangisss." kata mereka berempat berusaha menenangkan Fraya.

"Kiww kiww neng gelish masih pagi nih, gak boleh sedih, di sini ada abang Bright yang akan selalu menebarkan kegembiraan kepada kalian yang sedang bersedih." ujar Bright sambil berjalan seperti pahlawan kesiangan.

"Bukan membawa kegembiraan, tapi membawa kesialan ke sini." kekeh Fraya.

"Nah gitu dong, gak boleh sedih lagii," ucap Bright.

"Tumben sikapnya, yah lumayan berubah deh dikit doang." cetus Aira.

"Demi seseorang aku rela merubah sikap ku ini, tapi belum sepenuhnya masih dalam proses." balas Bright.

"Demi siapa tuh," goda Alice.

"Demi Alek mah kagak ngapa-ngapa, tapi lo mikirlah anjing," sahut Bright.

"Lah nih bujank malah bejanda." sambung Fraya.

"Ehh iya lupa, mas ganteng yang di samping Fraya, namanya Siapa nih, murid baru, dari mana, udah punya pacar, apa hubungan lo sama Fraya?" tanya Bright secara bertubi-tubi.

SkAtE : [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang