chapter 8

169 19 0
                                    

"segera siapkan mobil dan anak buah kita!" jongdae menganguk paham.

Canyeol pergi dari kediamannya, sedangkan jisung membuntutinnya dari belakang menggunakan taxi.

Tangannya gemetar karena khawatir tentang selanjutnya.

"jangan sampai mereka tau kalau kita membuntuti mereka pak" pinta jisung.

Tak lama kemudian  jisung sampai di sebuah gudang besar, dan gudang tersebut telah lama tak beroperasi.

Canyeol dan anak buahnya sudah masuk terlebih dahulu. Sebelumnya sudah ada sebuah mobil yang terparkir disana entah itu mobil siapa.





Massage

"eomma, datanglah ke alamat yang aku kirim. Aku tidak bisa jelaskan sekarang. Cepatlah datang!"



Jisung masuk mengedap-endap dan bersembunyi di tempat yang strategis.

"hey, kyungsoo. Kita berjumpa lagi. Mari kita bahas permasalahan kita." kata canyeol sombong.

"tentu saja. Ini juga sangat mengganggu untuku. Terlebih lagi untuk keluargaku"sahut kyungsoo.

"tapi hari ini semua akan berakhir."celetuk canyeol, sambil melepas jaket hitam yang iya kenakan, dan melipat manset di tangannya.

"Apa, maksudmu?"

'bughhhh'

Tiba-tiba canyeol melayangkan pukulan pada kyungsoo, hingga membuatnya tersungkur.

Canyeol menarik baju kyungsoo dan memukul kyungsoo berkali-kali. Hingga membuat hidungnya berdarah.

Lagi-lagi,  air mata jisung tak terbendung. Ia menutup bibirmya rapat-rapat agar tidak kedengeran mereka.

Kini giliran kyungsoo yang  menendang dada canyeol.

"SIAL" umpatnya, sambil memegangi dadanya.

Kyungsoo berjalan mendekati canyeol. Dan memukul  canyeol secara membabi buta.

" INI UNTUK FITNAH YANG KAU  LAKUKAN! "


'BUGHHHH... '

"ini, untuk kebencian yang kau berikan untuk keluargaku"

'bughhhh'

''hhhaaaaaaaa"teriak kyungsoo melampiaskan kekesalanya. Sambil meteskan air mata.

Kyungsoo merasa tak berdaya  jika ia mengingat keluarganya yang membencinya. Dan membuatnya menghetikan seranganya.

Tak menyia-nyiakan kesempatan canyeol langsung. Mendorong kyungsoo dengan keras hingga menabrak tembok dengan keras.

"aku harus segera kesana untuk menghetikan mereka." jisung mengambil ancang-ancang.

Canyeol tertawa lepas. "sungguh miris" celetuknya, dengan menampilkan sedikit senyum kemudian. Dan mengeluar sebuah guns,  yang ia selipkan di saku celananya.
Dan....

Dorrr...

Dorrr...

"tidakkk........, appa......"teriak jisung.
Sontak canyeol mencari sumber suara tersebut.

Canyeol terkejut mendapati kepokan kesayanganya berada di sana.

Ia berlari kearah kyungsoo. "tidak, appa. Buka matamu. Jangan tinggalkan aku!" jisung menepuk wajah ayahnya.

Namun tak ada respon. Jisung terisak sambil memeluk ayahnya.

Kyungsoo tertembak  pada bagian perut dan lengan.

Jisung dan menatap canyeol kemudia.

"dasar kau!!!!!" jisung meneriaki canyeol, sedangkan canyeol hanya terdiam, dengan guns tangannya.

"maafkan, paman. Jisung" celetuk canyeol.
Entah maaf tulus atau tidak.

Tiba-tiba datang seorang wanita yang tak lain adalah sohyun.

"h-apa ini?" tanyanya.
Ia melihat canyeol dengan guns yang  berada di tangannya.

Dan kyungsoo dengan bersimbah darah.

Canyeol kaget lagi- lagi orang yang dia sayang tau semuanya.

"sohyun.., ini-"

"eomma, dia melakukan ini pada appa.
Dia jahat. Semua yang dia tuduhkan pada appa itu tidak benar. Dia yang melenyapkan kakek demi harta  dan untuk kesenangannnya sendiri"

Mata sohyun berkaca-kaca, dia masih tak percaya  semua ini.

Dan matanya beralih ke kyungsoo.
"kyungsoo..."kemudian ia menghampirinya.

Dan tangisnya pun pecah melihat kyungsoo, dengan keadaaannya sekarang.

"seharusnya kau mati" menatap cayeol.

"kyungsoo, bangun. Buka matamu. Ku mohon jangan tinggalkan aku" sambil memeluk kyungsoo.

"jisung cepat panggil ambulans"pinta sohyun sambil memangku kyungsoo.


*
Perlahan, kyungsoo membuka matanya dengan pandangan masih membayang.
Setelah koma 4 hari dari pengangkatan peluru dari tubuhnya.

"appa!" panggil jisung.

"jisungg, kau disini?"

Jisung mengangguk, dan sohyun disebelah jisung.

"cepat panggil dokter!" pinta sohyun pada seorang suster.

"kyungsoo, maafkan aku atas semua kelakuan bodohku padamu." kata sohyun memegang tangan kyungsoo sambil meneteskan air mata.

"hentikan!,jangan menagis. "kyungsoo mengusap air mata sohyun.

"tetap saja, aku bersalah."

"aku juga. "timpal jisung.

Tak lama kemudian dokter datang memeriksa kedaan kyungsoo.

Jisung dan sohyun menepi.

"bagaimana keadaan suami saya dok?"

"dia, sudah lebih baik sekarang. Dan lusa sudah boleh pulang"

Jisung dan sohyun merasa lega mendengar perkataan dokter.

"baiklah, saya permisi dulu"pamit dokter.

"iya dok. Terimakasih"kata sohyun.


"Bagaimana dengan canyeol?" tanya kyungsoo.

"tepat setelah kejadian itu. Canyeol di tangkap polisi bersama dengan jongdae.
Dan kakaku taeyeon shock mendengar  tersebut"

"lantas bagaiman dengan perusahaan?"

"perusahaan kini sudah membaik, setelah berita canyeol di tangkap tersebar saham perusahaan sempat anjlok, untungnya kaka taeyeon menghandle semuanya"

Kyungsoo mengangguk " baguslah".



Tbc

🙏

👇




MIANHE APPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang