01

501 40 1
                                    

"Ji-Sung!!!!"


Do kyungsoo, dengan langkah sedikit gusar terus  mengikuti langkah anaknya. Sedangkan Kim Sohyun masih mengekor di belakang kyungsoo, Dengan langkah sedikit terburu-buru.  Teriakan kyungsoo sama Sekali tak bisa menghentikan murid SMA itu. Hingga  Akhirnya langkah mereka terhenti di atas sebuah gedung.

"Berhenti!" Nafas murid bernama Ji-Sung itu kini terengah, setelah menaiki anak tangga gedung tertinggi di kotanya.
Tatapannya sedikit sendu bahkan kini kebencian terlihat jelas di wajahnya.

"Kau penjahat!!" lanjutnya namun kyungsoo terus mendekat dengan wajah dingin dan tak peduli apapun, walaupun sebenarnya dia sangat khawatir dengan keadaan anaknya.

"Jangan mendekat! Atau aku akan lompat!" ancam Ji-Sung yang tengah berdiri di tepi roof top sebuah gedung. Ji-Sung benar-benar nekat mundur sedikit saja maka nyawanya akan melayang dengan percuma.

"Hentikan semua ini! Jika kau lompat kau akan mati" kyungsoo membujuk Ji-Sung. sedikit demi sedikit kyungsoo kembali melangkahkan kakinya ke arah Ji-Sung.

Setelah 18  tahun akhirnya Ji-Sung tahu siapa ayahnya yang sebenarnya. Ji-Sung terdiam air matanya menetes bahkan sedikit terisak. Sebenarnya ia sangat merindukan sosok ayah seperti anak-anak lainnya rasakan. Namun ia tahu bahwa ayahnya seperti apa.

"Ji-Sung tolong berhenti apa kau tak sayang dengan eomma?! hingga  kau ingin mati" kini giliran Sohyun berusaha membujuk anaknya itu.

"Eomma tolong katakan bahwa dia bukan appaku! Katakan!" Ji-Sung histeris

"Iya dia memang appamu." jawab Sohyun dengan nada bersalah.

"Berarti kau seorang pelenyap, kau telah melenyapkan kakekku!"teriak Ji-Sung

"Eomma aku tidak ingin jadi anaknya, dia seorang napi!"Ji-Sung menangis menunjuk kyungsoo sambil meninggikan suaranya

Kyungsoo membuang nafas kasar dan berbalik menatap Sohyun.

"Racun apa yang kau berikan padanya, hah?!" bentak kyungsoo matanya memerah.

"Itu memang benar!, Kau telah melenyapkan appaku, dan aku sangat membencimu"jawab Sohyun gemetar, mata sohyun berkaca-kaca disertai amarah.

"Jisung-aa itu tidak benar, jangan dengarkan eomma!  "Ucap kyungsoo meyakinkan Ji-Sung.

"Aku tidak butuh penjelasan mu Eomma sudah memberi tahuku, walaupun waktu itu aku tidak tau appaku, dan itu sudah jelas kau memang bersalah"jawab Ji-Sung menahan tangisnya.

Ji-Sung menangis sejadi jadinya ia tak sanggup menahan emosinya dan tiba -tiba dadanya terasa sesak. Ji-Sung memegang dadanya, Dia lemas dan mulai kehilangan kesadaran.

Dengan sigap kyungsoo menarik tangan Ji-Sung, kalau tidak mungkin dia sudah terjatuh dari gedung itu.

Kyungsoo membawa Ji-Sung kepangkuannya. Dia dan Sohyun berusaha menyadarkan anaknya itu, namun tak ada respon dari jisung.

Kyungsoo dan Sohyun pun khawatir dan mengesampingkan perselisihan antara mereka berdua.

"Cepat bantu aku!" kyungsoo membawa Ji-Sung masuk kedalam mobilnya, sedangkan Sohyun membawa tas sekolah Ji-Sung kemudian ikut masuk ke dalam mobil.

Ji-Sung kini berada di pangkuan Sohyun, dia sangat khawatir pada anaknya itu.

"Jisung-aa bangun! Jangan buat eomma khawatir!" Sohyun mengoyangkan tubuh jisung.

Kyungsoo membawa jisung ke rumah sakit.
Dia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.

*
Dan Akhirnya mereka sampai di rumah sakit.
Dokter dan perawat langsung membawa Ji-Sung ke ruang pemeriksaan.

Sedangkan Sohyun dan kyungsoo
Menunggu di luar, Mereka berdua sangat cemas.

Mata Sohyun berkaca-kaca, begitu juga dengan kyungsoo.
Kecanggungan terasa di antara mereka setelah belasan tahun tak pernah bertemu.
Hingga kyungsoo memberanikan diri untuk bicara.

"Sohyun aku tidak-" -kyungsoo

"Ini semua salahmu,"Sohyun memotong pembicaraan kyungsoo.

"Andai saja kau,tak melenyapkan appaku ini mungkin tak kan terjadi bahkan aku tidak akan pergi meninggalkan mu" Sohyun terus menangis sesekali iya mengusap air matanya.

Skakmate bagi kyungsoo pembelaannya tak berguna bagi Sohyun.
Kyungsoo hanya bisa pasrah disalahkan.
Tiba-tiba ponsel kyungsoo berdering.

"Nee,"

"Tuan meeting akan dimulai 15 menit lagi,kau dimana?"

"Batalkan meeting untuk hari ini beserta seluruh jadwalku!"

"Tapi tu-" sambungan teleponnya di matikan sepihak oleh kyungsoo.
.
.
.
.
.

TBC...🦋

GIMANA CERITANYA?

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAH ✨🦋

MIANHE APPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang