Suatu hari di east blue
Purupurupurupurupuru
Purupurupurupurupuru
Gacha
Moshi - moshi, Dragon-san. Aku sudah sampai duluan di pulau yang kau sebutkan. Beritahu aku jika Dragon - san sudah sampai ya.
"Ya baiklah. Tunggu aku. Aku sedang ada kendala disini."
"Baiklah." Gacha.
Begitulah percakapan singkat antara Sabo, anak buah kesayangan Monkey D. Dragon, ketua dari Revolution Army.
"Oi Koala, aku akan mencari beberapa informasi di kota. Kau dan yang lainnya tunggu saja" Sabo pun bergegas pergi ke dalam kota pulau tersebut.
Waktu menunjukkan jam 07.00 pagi. Belum terlalu banyak orang lalu lalang di sekitaran kota. Sabo pun berniat untuk membeli sedikit sarapan di sebuah kedai dekat sekolah.
"Jii-san, berikan hidangan favoritmu untukku."
"Baiklah anak muda. Sepertinya kau adalah bangsawan. Pakaianmu terlihat sangat berkelas."
Sabo hanya tersenyum dan melihat - lihat ke arah jalan.
Tak berapa lama
"Ini dia pesanan yang sering dibeli di kedai ini. Arancini."
"Wuohhh terlihat enak. Arigatou jii-san. Itadakimasu!"
Selagi makan, Sabo tak sengaja melihat seorang wanita cantik dengan rambut hitam panjang, dress berwarna peach, dan jepit pita merah yang menggantung di antara rambutnya terlihat sangat cantik.
"Cantik sekali seperti bangsawan, namun terlihat sederhana." Kata Sabo dalam hati.
"Jii-san, seperti biasa ya." Ujar wanita tersebut kepada pemilik kedai
"Ha'i. Kau kabur dari sekolah lagi ya, tuan putri?"
"Sebentar saja. Aku lapar dan ingin makan di kedaimu. Lalu bagaimana keadaan baa-san?"
"Terimakasih. Berkat bantuan putri baa-san sudah membaik."
"Syukurlah. Dokter Lore memang sangat ahli."
"Tuan putri? Jadi benar dia itu bangsawan." Gumam Sabo dalam hati.
Tak kusadari aku memperhatikan wanita itu dari sudut mataku. Postur tubuhnya saat menunggu makanan sangat-, elegan? Telapak sebelah kanan yang menopang dagunya, memberi kesan tak sabar namun tak acuh. Rambut coklat panjang bergelombangnya menari tertiup angin mengeluarkan bau undertone yang sangat mewah, mata sayunya dengan retina berwarna coklat memperhatikan sang pemilik kedai dengan intens, sangat menawan.
Kamu yang sadar telah diperhatikan pun akhirnya angkat bicara.
"Permisi, apa ada yang salah denganku?" Tanya wanita itu dengan suara bak tuan putri pada umumnya.
"A- ah tidak. Kau terlihat cantik."
"Terimakasih."
"Ah ahaha, tidak." Balas Sabo canggung.
"Siapa namamu?
"Aku? Namaku y/n. Bagaimana denganmu?"
"Aku Sabo. Namamu bagus sekali. Apa kau seorang bangsawan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece One Shoot
RomanceOne piece characters with you! untuk POV naratornya mimin pake sudut pandang org kedua ya biar gk bingung 😁 SANGAT MENERIMA KRITIK SARAN DAN REQUEST! Update akan sangat lama :) P.s One piece characters love you!❤