One Piece One Shoot

Sabo (bonus part)

06.50

Aku menyipitkan mataku karena tiba - tiba saja cahaya surya tanpa permisi masuk ke dalam retinaku.

" Kau sudah bangun, nona manis? " Seseorang dengan suara rendah yang familiar di telingaku bersama aroma coklat panas yang tercium manis dan aroma makanan yang sangat menggoda mendekatiku.

"Sabo?"

"Iya pria tampan disini."

Kau menutar bola matamu malas dengan bibir mengerucut.

Chuu

Pria tinggi dengan surai blonde dan bekas luka di matanya memelukmu dan mencium bibirmu lembut tanpa nafsu.

"Hmmpphhh Sabo jangan tiba - tiba seperti itu! B-baka!" Wajahmu memerah dan memalingkan dari hadapan Sabo.

"Putri y/n, bagaimana aku bisa menahan diri kalau kau memasang wajah imut seperti itu."

"Terserah kau sajalah. Ini sarapan yang kau buat?"

"Tentu. Kubuat semirip mungkin seperti masakan jii-san."

"Aku suka sekali masakannya. Dan aku sering kabur dari sekolah untuk sarapan di tempatnya."

"Dasar. Ayo makan bersama"

Sabo menggeleng cepat, "aku ingin kau suapi."

"Jangan manja. Sana makan."

"Baiklah. Ngomong - ngomong, kita akan kesana jam berapa?"

"Habis sarapan."

"Baiklah."

Skip

Kini mereka sedanng berada di sel bawah tanah.

"Ayah, aku membawakanmu makanan"

"Tidak perlu. Aku tidak pantas kau pedulikan. Maafkan aku, y/n."

"Sudahlah, itu semua sudah lewat. Sabo, buka pintunya. Ayo makan bersama."

"Baiklah"

"Bagaimana pernikahan kalian?"

Y/n tiba-tiba tersedak makanannya sendiri.

"A-ayah jangan tiba-tiba begitu. Kami baik-baik saja."

"Iya ayah. Sebentar lagi kau akan punya cucu yang lucu."

Kau tersedak untuk yang kedua kalinya dan memukul Sabo agar dia diam.

"Baguslah. Sabo jagalah y/n dengan benar. Kemungkinan musuhku yang dahulu akan mencelakainya."

"Tenang saja ayah. Y/n akan aman bersamaku."

Kamu bersyukur bisa menikah dengan Sabo yang sangat mencintaimu.

----------

Yaudah bonus doank hehe