Di sebuah pulau di New World, terdapat fenomena Ice Age selama puluhan ribu tahun. Namun seiring berjalannya waktu, tempat tersebut perlahan - lahan mulai mencair dan mulai tumbuh kehidupan. Salah satu penghuni pulau tersebut adalah keluarga y/n. Selama ini, y/n dan keluarganya tinggal di dalam iglo, mendapatkan makanan setahun dua kali, dan berburu ikan dengan melaut beberapa puluh meter karena tidak ada ikan yang lewat di dekat pulau. Untuk menghangatkan badan, mereka terkadang menebang pohon yang beku, mengumpulkan bekas makanan seperti tulang, makanan basi, bungkus kertas atau mencabuti lumut - lumut dan gangga untuk dibakar. Namun, itu hanya bertahan sebentar saja. Karena itu, bahan tersebut dipakai jika memang diperlukan.
Suatu pagi
"Ayah, ibu, y/n mau mencari makanan dulu ya. Gure, ayo bantu kakak."
"Baik, nee-san."
Y/n pergi ke daerah pelabuhan untuk mencari ikan bersama teman - temannya. Sedangkan Gure dan penduduk lainnya, pergi ke daerah atas untuk menebang pohon atau mencari hal - hal yang bisa dibakar.
"Hey, ayo berangkat."
"Baiklah."
"Tunggu sebentar, kalian lupa jala nya."
Begitulah percakapan y/n dan teman - temannya sebelum berangkat.
di tengah laut
"Ayo sebarkan jala-nya."
Sesaat setelah y/n daan temannya menyebarkan jala, tiba - tiba ada seorang laki - laki datang menggunakan perahu (?) bahkan itu bisa dibilang bukan perahu, hanya papan selancar yang mengandalkan api untuk menjalankannya.
"Yo, permisi. Ku dengar di daerah sini ada pulau es tanpa nama ya?" Pria tersebut memulai pembicaraan.
Lalu, y/n membalas, "Benar. Kami berasal dari pulau itu. Jika kau ingin kesana, biar kami antar. Tapi apakah tuan bisa menunggu sebentar? Karena kami sedang menangkap ikan."
"Woah, baiklah. Aku naik ke kapal kalian ya." Tanpa aba - aba, pria itu melompat ke perahu yang dinaiki y/n dan teman - temannya dan tidak lupa papan selancar yang ia bawa.
"Nona - nona, kalian istirahat saja. biar aku yang menangkap ikan nya." Suruh pria asing itu kepada teman - teman y/n
"Kau yakin? jala ini lumayan besar, dan pasti akan berat sekali untuk ditarik."
"Jangan khawatir."
Saat jala-nya sudah dirasa penuh oleh ikan, pria tersebut menarik jala-nya ke atas dengan sekali tarik, dan jala itu pun sudah berada di dalam perahu dengan ikan yang sangat banyak. Y/n dan teman - temannya terkejut bukan main karena bagaimana bisa seorang pria yang terlihat tidak terlalu kuat itu menarik jala. Bahkan pria dewasa pun butuh 10 orang untuk menarik jala ini.
"Sudah kubilang, jangan khawatir. Ayo berangkat!"
Walau masih dalam keadaan ling-lung, y/n dan teman - temannya pun kembali ke pulau.
Di rumah y/n
"Aku pulang." Sapa y/n dengan membawa 3 keranjang penuh berisi seafood hasil tangkapannya tadi.
"Cepat sekali. Apa hari ini ada badai?" Jawab ibu y/n sambil menyiapkan makan siang.
"Tidak. Kami membawa 3 keranjang penuh."
"Kami?" Ibu y/n terkejut setelah melihat kearah y/n yang membawa 3 keranjang hasil tangkapannya, dan seorang pria dengan topi besar berwarna orange, tidak memakai baju sama sekali, dan hanya memakai celana pendek hitam.
"O-, oh, halo. Silahkan masuk." Sapa ibu y/n.
Y/n dan pria tersebut pun masuk ke ruang tengah.
"Oh ya, namaku y/n. siapa namamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece One Shoot
RomantikOne piece characters with you! untuk POV naratornya mimin pake sudut pandang org kedua ya biar gk bingung 😁 SANGAT MENERIMA KRITIK SARAN DAN REQUEST! Update akan sangat lama :) P.s One piece characters love you!❤