Ace (2)

713 77 3
                                    

----- LANJUTAN PART 1-----

//Preview//

Tak lama kemudian, mereka semua terlelap di dalam goa tersebut.

///////

Namun, tiba - tiba ada suara gemerisik yang membangunkan y/n. Y/n pun melihat keluar goa, dan mendapatkan sekelompok tentara angkatan laut yang sepertinya sedang mencari Ace. Aku pun buru - buru membangunkan Ace, namun dia tidak mau bangun.

"Halo, nona. Tidak perlu dibangunkan, karena dia akan tidur nyenyak selamanya." Ucap salah satu anggota tentara.

Tanpa mengulur waktu, y/n langung mengendong Ace dan berlari kedalam goa. Karena semakin dalam semakin gelap. y/n bersembunyi di balik bongkahan es besar agar tidak ketahuan oleh tentara.

Namun, y/n berpikir, "mengapa aku menyelamatkan seorang bajak laut? Mereka kan jahat, pasti ia sedang ingin merampok harta di pulau ini."

Tak lama, Ace bangun dan kebingungan mengapa y/n menggendongnya. Tapi beberapa detik kemudian, Ace mendengar suara "keluar kau Ace! Aku tahu kau bisa mendengarku! Jika tidak, keluarga wanita itu dan penduduk disini tidak akan kuampuni."

Y/n mendengar itu sangat khawatir sekaligus marah. Apa salahnya? Toh dia tidak ada sangkut pautnya dengan Ace. Tiba -tiba Ace mengeluarkan apir dari tangan nya dan isi goa pun mulai terang.

"Hoo, berani juga kau datang kemari, Smoker."

"Tentu saja, aku datang untuk melawanmu."

Pertarungan mereka pun memanas, y/n yang tidak tahu apa - apa hanya menonton bersama para bawahan tentara yang namanya tadi disebutkan Ace, Smoker. 

skip

Pada akhirnya Ace pun menang dan Smoker pulang karena kesepakatan yang mereka buat sebelumnya. Jika Ace menang, maka Smoker harus melepaskan Ace kali ini. Namun sebaliknya, jika Smoker menang, maka Ace tidak boleh menentang bila ia ditangkap. Sungguh kesepakatan yang aneh. Lalu mereka pun melanjutkan pencarian poneglyph. 

"A-Ace, aku sepertinya h-harus istirahat sebentar." Mata y/n mulai buram, nafasnya mulai tak beraturan, keringat dingin bercucuran dan wajahnya pucat pasi. Kepalanya pun pening hingga penglihatannya berputar.

"Baiklah y/n mari kita-"

BRUKK

Y/n seketika ambruk. Ace dengan sigap menopang y/n dan mennggendongnya ke tempat pinggir mulut goa. 

Ace membesarkan api di tangannya dan melelehkan es yang ada di sekitarnya hingga menjadi air hangat, lalu merobek sedikit jaket yang ia kenakan dan menggunakannya untuk mengompres y/n yang menggigil.

"Maaf y/n, seharusnya aku tidak mengajakmu."

"Tidak apa - apa Ace. Biasanya aku kuat tapi entah kenapa aku tiba - tiba pusing."

"Baiklah kalau begitu, kau tunggu disini ya. Aku akan masuk sendiri dan menemukan poneglyph itu. Setelah aku menemukannya, aku akan kembali."

Ace membakar kayu yang ia bawa untuk menghangatkan y/n, dan ia pergi.

Setelah beberapa jam kemudian

"Y/n, aku kembali. Bagaimana keadaanmu?"

"Aku sudah baik - baik saja Ace. Apa kau sudah menemukan batu itu?"

"Ya. Aku akan memberitahu ayah untuk mengambilnya bersama rekanku. Ayo kembali."

"Tapi Ace, aku masih sedikit lemas."

"Baiklah kita istirahat sebentar lagi."

Ace duduk di sebelah y/n, membuka jaketnya dan memakaikannya kepada y/n. Lalu tiba - tba ia memeluk y/n.

"Heh apa yang kau lakukan?"

"Supaya dirimu hangat, hehe." Senyum Ace lebar.

"T-tapi tidak perlu seperti ini Ace!" Wajah y/n mulai memerah seperti kepiting rebus.

"Wajahmu mulai memerah y/n. Tandanya ini ampuh!"

Y/n semakin malu dan menenggelamkan wajahnya dibalik jaket itu. Karena Ace agak kelelahan, ia pun tertidur sambil memeluk y/n.

Y/n yang memerhatikan Ace, mulai tertarik karena perlakuan hangatnya. Secara spontan y/n berbicara, "andai aku bisa seperti ini terus."

"Kau ingin seperti ini terus? Apa tidak pegal?"

"K-kau sudah bangun? Bukan begitu maksudku."

"Hahah. Aku mengerti baka."

Ace berdiri dan membantu y/n berdiri. Ace mulai mendekatkan wajahnya ke wajah y/n dan tiba - tiba, ia mengecup singkat bibirnya.

"Jadi ini rasanya jatuh cinta." Ace tersenyum.

"H-HEH! Jangan seenaknya menciumku!"

"Kenapa? kau tidak suka padaku?"

"Kalau tidak, bagaimana?"

"Kalau tidak, yasudah kembalikan lagi." Ace memajukan bibirnya ke arah y/n.

Y/n memukul kepala Ace kesal, "Aho baka."

Mereka pun keluar dari goa dengan tangan bertautan. 

Skip ke pelabuhan

"Y/n, aku akan kembali bersama ayah dan teman - temanku untuk mengambil poneglyph. Tunggu aku ya."

Tiba - tiba y/n mengecup bibir Ace lumayan lama. 

Ace sangat terkejut dan mematung di kapalnya. "Hey, yn-"

"Jika kau tidak suka, kembalikan padaku nanti setelah kau kembali."

"Heheh baiklah. aku akan mengembalikannya padamu. Jaga dirimu." 

"Hati - hati Ace. Kutunggu janjimu."

Mereka pun saling melambaikan tangan dengan harapan mereka akan bertemu lagi suatu hari nanti.

----------------------------------THE END---------------------------------


HAI GAIS! akhirnya up lagi ya wkwk :") 

Next siapa lg nih? semoga aku up nya ga terlalu lama ya :"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One Piece One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang