Blok J || Part 3

492 59 0
                                    

"Ide lo buruk!" ketus Yona saat mendengar perkataan Ali.

"Heh, Yon!" Ali berdecak, "Gue tau apa yang baik dan buruk, menurut gue ini ide yang bagus."

"Datengin rumah nomor 21 tepat pukul sepuluh malam lo bilang ide yang bagus!" Yona murka. Dia menjambak rambut Ali.

Gimana nggak ngamuk coba? Si Ali nyuruh mereka untuk masuk ke dalam rumah 21. Dimana kisah-kisah mistis sering bertebaran di rumah itu.

Rumah 21 ini bukan termasuk di Blok J K atau pun T, rumah itu berada tepat di belakang komplek, persis di pinggir danau.

Nabil berjalan mendekati Yona dan Ali, kemudian duduk tepat ditengah-tengah mereka.

"Ngapain?"

Yona bersedekap dada, "Ini nih! Temen lo! Bisa-bisanya punya ide datengin rumah nomor 21!"

"Sejak kapan ada rumah nomor 21?" Nabil malah heran.

Yona menepuk jidatnya. "Lo sih kebanyakan jadwal syuting! Ketinggalan gossip komplek kan lo."

"Ya gimana Kak, kalau gue absen malah kena denda. Udah terlanjur tanda tangan kontrak soalnya." balas Nabil sedikit bercerita tentang dunianya.

"Emang lo syuting apa deh?" tanya Ali.

"Sinetron azab, tau nggak?"

Ali tertawa. "Ngapain anjir lo terima tawaran main sinetron itu?"

"Sejujurnya gue juga nyesel nerima tawaran itu, tapi manager gue udah terlanjur tanda tangan jadi ya.. biasalah."

Ali memberhentikan tawanya. "Tapi gue pikir-pikir lagi nih, muka lo emang cocok banget sih main di situ."

"Kenapa emang?"

"Penuh dosa, wajib di azab."

Ali tertawa terbahak-bahak.

Iya, ketawa sendiri.

"Kenapa sih dia, Kak?" tanya Nabil.

"Emang ngga waras dia tuh." sahut Yona beranjak pergi.

"Seru banget nih kayaknya ketawa gitu, ada apa?" Boby datang menggantikan tempat Yona.

"Ini si Nabil main sinetron azab Bob, cocok banget kan ya.. mukanya penuh dosa soalnya hahahaha." Ali masih tertawa.

Boby ikutan ketawa. "Ngapain anjir lo main di situ? Eh tapi emang cocok sih, anjay banget pendosa main sinetron azab."

"Lo doang emang Bob yang bisa mengerti jokes gue!" Ali tertawa girang.

Nabil merasa terkucilkan berada di dekat mereka, laki-laki itu memutuskan untuk beranjak pergi.

Bisa-bisanya artis papan atas di ketawain!

Lihat aja kalau ada tawaran main Film, Nabil ogah tuh rekomendasiin mereka.

"Guys ini gimana kita jadi datengin rumah nomor 21?" Kinan yang baru saja datang mengembalikan topik pembicaraan mereka.

Kali ini mereka semua janjian berkumpul di rumah Boby. Ya, sekalian numpang makan dan lain-lainnya sih.

Kompleks 48 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang