Blok T || Part 3

443 51 1
                                    

Hujan deras kini membasahi seluruh Komplek 48 dan sekitarnya, anak-anak Blok T yang berniat bermain di lapangan masjid harus mengurungkan niat mereka. Kini semua anak-anak Blok T memutuskan untuk menunggu hujan reda di rumah Vito.

Lumayan bisa makan gratis.

"Drun, kulkas lo rusak nih." ucap Dey yang berniat mengambil es krim, namun malah menemukan es krim yang cair.

"Masa sih? Yaudah gue beli baru dulu, bentaran." balas Vito dengan santainya memesan satu kulkas baru lagi.

"Nggak salah? Perasaan nih kulkas baru lo beli seminggu yang lalu?" ucap Zee heran. Ia sangat tidak suka membuang-buang duit.

"Entah, mungkin kali ini kulkas-nya rusak lebih cepat." jawab Vito yang tidak terlalu peduli.

Iyalah duit dia banyak, nggak usah mikir berkali-kali untuk ganti barang yang rusak.

"Nggak coba panggil tukang service dulu gitu? Kali aja bisa dibenerin." saran Zee. Sayang aja kalau masih bisa dipake tapi malah beli baru.

"Terlalu ribet, lagian nih kulkas bisa gue kasih ke tetangga-tetangga gue yang rakjel ini." ucap Vito santai.

"Atau lo yang mau? Ambil gih." lanjut Vito pada Zee.

Zee menggeleng. "Sorry aja gue lebih kaya dari lo." balasnya songong.

"Kaya monyet." sahut Vito.

Zee cemberut.

"Percuma lo kaya tapi pelit, hih." lanjut Vito.

"Setuju banget gue sama lo Drun." tambah Dey mereka berdua bertos ria.

"Kalian aja yang nggak pernah minta ke gue." bantah Zee menolak dikatain pelit.

"Emang kalau gue minta bakal lo beliin?" tanya Dey menantang.

Zee nyengir. "Engga soalnya lo bukan Kak Lala hehe.."

"Skip ah, bucin." ucap Dey lalu pergi dari sana.

"Bucin, najis." tambah Vito ikut pergi dari hadapan Zee.

"NGACA!" teriak Zee kesal.

Vito emang suka ngga nyadar diri.

"BADRUN GUE MINJEM DAPUR LO YA!" teriak Olla menggelegar di penjuru rumah Vito.

Rumah Vito kebesaran soalnya, jadi harus teriak-teriak biar denger.

"Nggak usah teriak-teriak, samping lo ada intercom!" suara Vito terdengar di dapur melalui alat yang menempel di tembok.

Olla kaget. "Gila canggih bat nih rumah lo." sahutnya.

"Norak dasar rakjel!" hujat Vito tanpa perasaan.

Untungnya Olla sih santuy, nggak bakal baper kalau dikatain sama Badrun. Yang penting dia bisa beli barang-barang kesukaannya melalui laki-laki itu.

Kalau berantem kan ribet urusannya.

"Olls lagi apa nih?" Fiony datang menghampiri Olla.

"Mau masak-masak nih Ce Fio, ada rekomendasi masakan enak nggak?" tanya Olla sambil melihat-lihat bahan makanan di kulkas dapur Vito.

Kulkas di rumah Vito emang ada banyak.

"Mm.. belalang saus padang, enak tuh." jawab Fiony mendambakan rasa enak belalang.

Olla meringis seketika. ''Yang beneran dikit lah Ce."

"Mm.. SOP ULAR!" Fiony menjawab dengan semangat ketika mengingat ke-BM-an dirinya saat barbeque di rumah Vito Minggu lalu.

Kompleks 48 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang