5 ; bingung

1.2K 225 20
                                    

Jaehyun menatap fokus ke depan melihat pintu yang terbuka dengan sensor otomatis. Yugyeom yang ada di belakangnya menoel bahu Jaehyun. Dengan bingung, Yugyeom berkata, "Lo ngapain sih, Jaehyun?"

Jaehyun menolehkan pandangannya sebentar dan berkata, "Gue penasaran."

"Penasaran sama apa?" tanya Yugyeom.

"Sama nih pintu," jawab Jaehyun.

Yugyeom menggaruk kepalanya dengan kebingungan. Ia menatap pintu sensor otomatis dan kembali menatap Jaehyun. Sebenarnya, yang di bingungkan sama Jaehyun apa, ya?

"Kenapa sama nih pintu?" tanya Yugyeom lagi.

Jaehyun mengangkat kedua bahunya, acuh. "Ga tahu, gue mau masuk dulu."

Jaehyun menatap Yugyeom dan tersenyum sambil melambaikan tangannya bertanda ia akan meninggalkan Yugyeom seorang diri yang sedang bingung dengan tindakannya.

Ketika Jaehyun pergi meninggalkan Yugyeom seorang diri, terlihatlah Jungkook dan Mingyu yang sedang bermain game serta Eunwoo yang sedang tersenyum sendiri melihat ponselnya.

Ia duduk di salah satu bangku kosong di tengah-tengah sahabatnya. Ketiga pria tampan itu menatap Jaehyun, dengan raut wajah yang bingung ... mereka dengan bersamaan bertanya.

"Kenapa lo?"

"Gue masih bingung," jawab Jaehyun pelan, "dan sampai sekarang gue masih bingung."

Eunwoo menutup ponselnya dan menatap Jaehyun, "Lo bingung kenapa?"

"Gue bingung sama pintu di depan," kata Jaehyun, "bingung aja."

Jungkook mengangkat salah satu alisnya dan bertanya, "Pintu di depan? Maksud lo pintu sensor otomatis?"

"Iya," jawab Jaehyun, "soalnya gue bingung."

"Terus, kenapa pintu di depan lo bingungin?" tanya Mingyu heran, "Emang lo berantem sama pintu?"

"Atau Bokap lo beli pintu itu untuk di rumah?" tebak Eunwoo.

Jungkook menggelengkan kepalanya dan menatap Eunwoo, "Rumah dia semuanya serba sensor, termasuk otak nih anak."

"And then?" tanya Eunwoo sambil memutar bola matanya. "lo kenapa sih?"

Jaehyun menghela napas dan menatap ketiga sahabatnya, "Gue cuman bingung."

"Iya, Jaehyun. Lo bingung kenapa?" tanya mereka bertiga bersamaan. "Bilang kenapa? Kayak lagi iklan aja lo."

Jaehyun menggelengkan kepalanya, "Engga gitu."

"Jadi gimana?" Jungkook mulai geram.

"Gue bingung sebenarnya," kata Jaehyun, "gue bingung mau ngabisin duit gimana caranya."

Jungkook, Mingyu dan Eunwoo menghela napas berat. Mereka menutup kedua mata dan mulai berusaha sabar dengan ucapan Jaehyun. Sebenarnya, mereka tahu Jaehyun lebih kaya dari mereka, tapi kenapa orang kaya itu harus absurd seperti Jaehyun?

"Ya beli apa kek," kata Jungkook.

"Engga gitu," kata Jaehyun.

"Jadi gimana, Jung Jaehyun tersayang?" geram Mingyu, "Lo dari tadi ngomong engga gitu mulu, anjir."

Jaehyun menghela napas, "Gue harus ngabisin duit ini sekarang juga."

"Ya, sudah.. habisin dong!" seru Eunwoo mulai kesal.

"Tapi, gue ada niatan mau beli pintu sensor otomatis itu untuk ngabisin duitnya," jelas Jaehyun, "dan gue bingung mau narok dimana. Kayak yang di bilang sama Jungkook, di rumah gue sudah serba sensor sama sidik jari atau face id. Gue bingung mau narok dimana? Sekolahpun sudah banyak otomatis gitu, anaknya aja yang ga otomatis."

Mendengar penjelasan dari Jaehyun, mereka bertiga juga mendadak bingung. Entah mengapa, keanehan orang kaya seperti Jaehyun, membuat mereka bingung sekali dan ingin sekali memarahi Jaehyun. Tapi, tidak bisa di karenakan emang lagi bingung.

"Apa gue tarok di rumah lo bertiga aja?" tanya Jaehyun, "sekalian ngabisin duit gue."

Jungkook menggelengkan kepalanya, ia tegas menolak. "Engga, jangan di rumah gue. Nanti ortu gue nanya dari mana tuh pintu gue dapet. Jangan."

"Ya bilang aja lo OPEN BO, susah banget sih," celoteh Jaehyun, "ya bilang aja dari gue ngapa sih?!"

Jungkook tetap menggelengkan kepalanya dan berkata, "Jaehyun, lo tahu ga sih?! Isi rumah gue itu semuanya di beliin sama lo, anjir! Mau narok di mana lagi tuh pintu?! Lo kira rumah gue kastil yang perlu banyak pintu?! Mending ke Mingyu!"

Jungkook tersenyum dan menatap Mingyu. Ia berniat membuat Mingyu pusing dengan tingkah Jaehyun. Mingyu dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Ga. Ga. Ga. Ga. Dan ga." Kelima kalinya Mingyu mengatakan tidak kepada Jaehyun. "Jangan tarok perabotan di rumah gue. Di rumah gue di penuhin makanan yang sampai sekarang gue juga bingung mau ngabisinnya kekmana. Dan itu semuanya dari lo, anjir. Maksud gue tuh, gue suka tuh makanan ya emang dasarnya enak. Bukan berarti karena gue suka tuh makanan jadi lo beli semua dan ... capek banget gue sama lo, Jaehyun."

Ketika rumah Jungkook di penuhi dengan perabotan, justru rumah Mingyu di penuhi dengan stok makanan yang di berikan oleh Jaehyun. Jaehyun menghela napas dan menatap Eunwoo sebagai harapan terakhir.

"Lo gimana?" tanya Jaehyun.

Eunwoo mengangkat kedua bahunya, "Ga tahu. Karena emang gue ga tahu."

Jaehyun menghela napas, "Apa lo mau di kasih sesuatu dari gue?"

"Engga, Jaehyun. Lo ngasih mentahan berupa duit aja ke gue sampai sekarang ga habis-habis, anjir. Cukup lo sendiri aja yang kaya, duit ga berseri. Tolong banget, gue kemaren emang niatnya iseng doang kepengen duit ga berseri, tapi pas duitnya emang ga berseri gue malah bingung mau ngabisinnya gimana. Di pakai ini itu tetap ga habis. Sudah ... cukup," kata Eunwoo sambil menggelengkan kepalanya.

Jaehyun menghela napas dan menatap ketiga sahabatnya yang masih tetap menggelengkan kepala bersama-sama. Sebenarnya ada satu orang yang bisa di harapkan untuk kali ini. Dengan senyuman lebarnya, Jaehyun menganggukkan kepalanya.

"Gue tahu siapa," kata Jaehyun.

"Emang siapa?" tanya Mingyu.

"Lo mau kasih apa ke orang itu?" tanya Eunwoo.

Jungkook menghela napas dan berkata, "Ga usah nganeh-nganeh lagi, Jaehyun."

Dengan tawa jahatnya, Jaehyun tersenyum lebar dan melambaikan tangannya kepada seseorang yang tak sengaja ia temui tadi. Mereka bertiga sudah tahu rencana Jaehyun, dari tawanya saja sudah berbeda dari biasanya.

Yugyeom adalah sasaran empuk menurut Jaehyun.

"Yugyeom!" seru Jaehyun.

Yugyeom mendekati mereka berempat dan bertanya, "Kenapa?"

"Ada ga yang lagi lo impiankan?" tanya Jaehyun.

Yugyeom menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Kayaknya ada, deh. Kenapa?"

"Apa itu?" tanya Jaehyun mulai mencari info.

Jungkook, Mingyu dan Eunwoo dengan bersamaan berteriak, "JANGAN DI KASIH TAHU!"

Yugyeom menatap ketiga pria tampan di hadapannya ini bingung. Cukup saja Jaehyun yang membuatnya bingung, ketiga pria ini tolong jangan bikin dirinya juga ikutan bingung.

"Kenapa?" tanya Yugyeom dengan raut wajah semakin bingung.

"Ga usah peduliin mereka," kata Jaehyun, "lo mau apa?"

"Gue niatnya sih cuman mau punya pacar," kata Yugyeom santai, "ya ... gue kan kesal lihat orang uwu terus di depan gue, sedangkan gue jomblo. Ga adil."

Perkataan Yugyeom berhasil membuat keempat pria tampan itu terdiam. Mereka saling menoleh satu sama lain dan menggelengkan kepala secara bersamaan. Dengan menghela napas bersamaan, seperti tidak mengerti dengan jalan pikir Yugyeom.

Jaehyun yang mewakili mereka berempat akhirnya berkata, "Pantas lo jomblo, Yugyeom. Untung kebingungan gue sudah hilang."

gabut ❝✔❞ ; jaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang