Chp O2

556 88 1
                                    

Happy reading

Budaya kan vote+komen setiap chapter !

━━━━━━━━━━━━

Prankk

Suara pecahan yang keras terdengar dari dalam rumah mewah rain, rain yang masih asik bergelut dengan pikiranya di depan pintu tersadar dan bergegas masuk ke dalam

Sampai di ruang tamu yang menyambung ke ruang tengah, rain melihat orang tua nya. Dugaan nya benar, Papah Mamanya kembali bertengkar, ini sudah sering terjadi. Orang tua nya yang jarang pulang, sekali nya pulang hanya untuk bertengkar. Dulunya keluarga nya tidak seperti ini, keluarga rain, seperti keluarga pada umumnya, Harmonis. Namun semenjak rain beranjak SMA semua berubah, bukan lagi kasih sayang keluarga yang ia dapat, melainkan sebaliknya. Rain muak!

"APA KAMU HAH, MELAWAN SAMA SAYA!" gertak Davan - ayah rain

"Huh, kenapa? KENAPA! SAYA HARUS TAKUT SAMA KAMU!" Teriak ibu rain menggema di ruang tengah. Ia mendekat mencengkram kuat kemeja ayah rain, dan membisikan sesuatu ke padanya "Satu hal yang kamu ingat kalau sampai kamu buat anak saya sakit hati, saat tau kebenaranya saya tidak akan segan² memisahkan kalian!" Ujar ibu rain yang langsung mendorong davan dengan sekuat tenaga, akari lalu berjalan meninggalkan rumah mewah itu, tanpa menyadari ada nya sang putri.

"Papah...? " Lirih rain di balik tembok ruang tengah, gadis itu meremas ujung rok nya kuat, air matanya sudah siap meluncur.

"Masuk kamar kamu rain" - ujar ayah nya dingin

"Bisa gak sih pa-"

"SAYA BILANG MASUK YA MASUK! KENAPA KAMU JADI ANAK YANG SUSAH DI ATUR HAH?!" teriak Davan

Tes

Airmata yang ia bedung agar tak tumpah lolos begitu saja, seumur-umur baru kali ini ia di gertak oleh ayahnya, ia menggeleng lemah tak percaya apa yang sedang terjadi sekarang. Ayah nya memang sudah berubah drastis.

"r-rain, rain kecewa sama papa" Ujar nya lirih, lalu berlari menuju lantai 2 kamar nya.

Ayahnya hanya menatap kosong kedepan, menyesal atas perbuatan nya yang ia tak sengajai" Maafin papa rain, maafin"

- - - -

Brukk

Rain membanting kuat pintu kamar nya

"AAAAAAA KENAPA SEMUA INI TERJADI SAMA GW KENAPAAA" teriak nya frustasi. Rain memnghambrukan semua benda yang ada di meja pajangan kamar nya. Tanganya bahkan terluka karena terkena pecahan guci.
Ia merosot ke lantai membayangkan masa-masa indahnya bersama orangtuanya dulu. Sebenarnya apa yang membuat mereka berdua berubah drastis dengan sangat cepat? Rain bingung.

"Sakit, sakit banget tuhan" Ujar nya lirih, ia bangkit dan mengambil sesuatu dari laci meja belajar nya, lalu beranjak ke kamar mandi

Darah segar keluar dari tangan rain. Saat ini rain sedang berada di bawah shower sambil menyayat tangannya abstrak, atau yang biasa di sebut self-harm, sebenarnya sudah dari kelas X ia mengalami nya, namun gadis itu enggan periksa lebih lanjut, ia tidak mau orang-orang terdekatnya tau. Ia tidak mau memberitahu siapa pun. Darah di tangan nya sudah cukup banyak, rain puas. Ia menutup matanya perlahan merasakan hawa dingin nya malam, dan air shower yang terus mengalir.

"Mah, pah, rain Kangen kita yang dulu kita bisa kaya dulu lagi kan? Rain ga bisa gini"

Percayalah rain tidak sekuat apa yang orang-orang kira, ia lemah, rain juga manusia pada umumnya.

- - - -

"BUND, YAH, ZEYUU PULANGGG"

"Zeyu kalo masuk jangan teriak-teriak bisa gak sih nak" Omel sang bunda - athena. Yang baru keluar dari dapur.
Zeyu hanya cengasan tidak jelas

"Owh iya bund, ayah mana? "

"ayah tadi lagi ada urusan di luar, kamu ke kamar gih, mandi, bau tau kak"

"Ck, iya bunda ku sayangku, cintakuuuu, zeyu pamit ke atas" muach zeyu mencium sayang pipi sang bunda lalu berlalu ke atas menuju kamarnya.

athena hanya tersenyun menggeleng-geleng kan kepala nya melihat putra nya yang satu itu, sifatnya tidak jauh beda dari ayahnya.

- - - -

"hufft capek" zeyu membanting tas nya asal dan menghempaskan diri nya ke kasur

"Abanggg"

Baru saja ia ingin memejamkan mata nya, ia urungkan ketika mendengar suara anak kecil dari luar kamarnya

"Masuk aja Queen gak abang kunci" Teriak zeyu.
Queena Kiana Xiavor, anak kedua dari athena Xiavor dan Kadivan Xiavor. Zeyu hanya memiliki 1 saudara, Dia dan Queen, umur Zeyu dan Queen juga terpaut jauh, dimana saat ini Queen usianya masih 7 thn

Ceklek

"Abangg! coklat yang abang janjiin mana" Tanya nya sambil berusaha naik ke atas kasur zeyu

Zeyu menepuk jidatnya "Astaga abang lupa dek hehe" Ujarnya yang menampilkan deretan gigi rapinya, lalu beranjak duduk dekat sang adik.

"Ihhhh gimana sih kan udah janjiii"

"Iya-iya besok abang beliin janji" ujarnya sambil memberikan jari kelingking nya ke sang adik, queen membalasnya.

"janji?"

Zeyu mengangguk "iyaaaa" balas zeyu sambil mengacak-acak surai hitam adik nya gemesh.

"Ihhh abanggg" perhatian queen teralihkan ketika ia melihat benda kecil nan indah yang berada di genggaman zeyu.

"eh itu gelang siapa bang? Queen minta boleh?" pintanya dengan wajah yang di imut-imutkan, ini adalah salah satu jurus jitu queen untuk zeyu.

"E-eh ini gak boleh dek, ini punya temen abang, ketinggalan tadi" wajah zeyu berubah menjadi panik , bisa babak belur dia kalo sang pemilik tau gelang nya benar-benar hilang

"Yahhh"raut wajah queen berubah kecewa, membuat zeyu sedikit iba

"ZEYU QUEEN ADA DI DALAM TIDAK"teriak sang bunda dari balik pintu

"Iya bund, dek di cariin bunda tuh, sana gih"

"Ck iyah-iya besok beliin ya awas kalo enggak, abang mo queen sunat "ujar queen meninggalkan sang kakak dengan perasaan yang mendongkol Perkataan queen tadi membuat sang kakak melotot tajam

"Heh bochil kalo ngomong" Zeyu menggeleng kan kepala nya, adiknya yang satu ini sungguh meresahkan, meresahkan gini, zeyu tetap sayang.

Ia mengambil gelang yang queen pegang tadi, itu gelang rain!
Di kantin tadi rain melupakan gelangnya yang tergeletak di lantai, Rain tidak sadar ia menjatuhkan gelang nya, gelang kesayanganya. Yang tiap hari Rain selalu mamakai nya tanpa absen.
zeyu yang melihat nya pun mengambil nya, takut-takut nanti hilang di ambil orang. Mengingat kejadian tadi, tanpa sadar ia menampilkan senyum tipisnya.

TBC
━━━━━━━━━━━━
Vote+komen

Destiny || ft. yzy [ REVISI ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang