Chp O8

395 68 1
                                    

Happy reading

Budaya kan vote+komen setiap chapter !

━━━━━━━━━━━


"RAINNNN?!"


Rain menoleh ke sumber suara "z-zeyu lo n-ngapain"

Pria berjakun itu menatap khwatir dengan rain, penampilan gadis itu sangat acak-acakan, seragamnya basah kuyup, hujan semakin deras, sore mulai berganti malam, zeyu tidak mengerti apa yang terjadi dengan gadis itu. Saat ia ingin mendekat, rain sudah jatuh pingsan duluan, buru-buru zeyu menggendong tubuh lemah rain dan membuat badan nya ikut basah. Ia membawa tubuh gadis itu ke dalam mobil nya.

sehabis mengantar amora pulang tadi. Ia kembali ke sekolah untuk mengambil barang-barangnya yang tertinggal, di karenakan gerbang ternyata sudah di kunci, dia memutuskan untuk ke rumah pak satpam yang tidak jauh dari sekolah, ternyata di jalan dia bertemu rain yang sedang terduduk lemas di koridor dengan kondisi mengenaskan

zeyu lalu menidurkan rain di kursi depan, ia kemudian mengambil jaket kesayangannya di kursi belakang, lalu memakai kan ny ke tubuh rain. Nampak dari raut wajah nya pria itu sangat khawatir

zeyu kemudian menjalankan mobilnya menuju rumah rain.


- - - -


hujan sudah mulai reda, zeyu juga sudah sampai di rumah rain, dengan telaten ia mengangkat tubuh rain dan menggendonya di punggung lalu membawanya masuk ke halaman rumah nya

toktoktok

"permisis..." zeyu mengedarkan pandanganya ke halaman rumah rain, namun ia tidak mendapatkan satpam rumahnya. Pria itu mencoba mendorong pintu rumah nya, tidak di kunci ternyata, zeyu memutuskan masuk, rain sudah semakin pucat di tambah tubuh nya yang mulai menghangat.

sampai di ruang tengah zeyu juga tidak menemukan siapa pun, ia bingung kenapa sepi sekali, apakah gadis itu memang selalu sendiri di rumah sebesar ini? Zeyu memutuskan untuk kelantai dua, kemudian menyusuri nya untuk mencari kamar rain.

Dapat!

untungnya kamar gadis itu tertulis nama rain di situ jadi sudah ia duga bahwa itu adalah kamar rain.

ceklek

zeyu membuka kamar rain perlahan, kamar gadis itu sangat luas, di tambah warna pink soft perpaduan dengan putih di setiap dinding menambah kesan yang indah. Zeyu kemudian menidurkan rain perlahan di kasurnya.

"Eh ya tuhan non rain kenapa?!"

zeyu tersentak kaget menoleh mendapati wanita paruh baya di ambang pintu "e-eh anu bu itu t-tadi rain kehujanan waktu di sekolah, jadi saya antar pulang" zeyu sudah gugup bukan main, ia takut kalo ibu ini salah paham.

"ya ampun makasih loh den, pacar nya nak rain yah?"

"ha e-eh bukan bu saya teman sekolahnya"
zeyu hanya tersenyum kikuk "emm mohon maaf bu, rain emang tinggal sendiri yah?"

ibu itu kembali tersenyum ralat bi nining, zeyu saja yang belum kenalan. "nak rain ini emang dari kecil di asuh sama saya, orang tua nya memang selalu sibuk kerja dari dulu" jelas bi nining

Destiny || ft. yzy [ REVISI ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang